Sabtu, 08 Mei 2010

Analisa Partai Politik

PARTAI DEMOKRAT

BAB I
PENDAHULUAN

I. Sejarah Singkat

Partai Demokrat didirikan atas inisiatif dan terilhami oleh kekalahan Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan Calon wakil Presiden dalam Sidang MPR tahun 2001. Ada beberapa orang menyatakan dukungannya untuk mengusung SBY ke kursi Presiden, agar cita-cita tersebut bisa terlaksana dengan jalan satu-satunya adalah mendirikan partai politik. Perumusan konsep dasar dan platform partai dilakukan oleh Tim Krisna Bambu Apus dan selanjutnya tehnis administrasi dirampungkan oleh Tim yang dipimpin oleh saudara Vence Rumangkang.
Pada tanggal 9 September 2001, bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta Selatan dihadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH., 46 dari 99 orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akte Pendirian Partai Demokrat. 53 (lima puluh tiga) orang selebihnya tidak hadir tetapi memberikan surat kuasa kepada saudara Vence Rumangkang. Kepengurusanpun disusun dan disepakati bahwa Kriteria Calon Ketua Umum adalah Putra Indonesia asli, kelahiran Jawa dan beragama Islam, sedangkan Calon Sekretaris Jenderal adalah dari luar pulau jawa dan beragama Kristen. Setelah diadakan penelitian, maka saudara Vence Rumangkang meminta saudara Prof. Dr. Subur Budhisantoso sebagai Pejabat Ketua Umum dan saudara Prof. Dr. Irsan Tandjung sebagai Pejabat Sekretaris Jenderal sementara Bendahara Umum dijabat oleh saudara Vence Rumangkang.
Partai Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI dan pada tanggal 25 September 2001 terbitlah Surat Keputusan Menkeh & HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai Demokrat. Dengan Surat Keputusan tersebut Partai Demokrat telah resmi menjadi salah satu partai politik di Indonesia dan pada tanggal 9 Oktober 2001 Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara Nomor : 81 Tahun 2001 Tentang Pengesahan. Partai Demokrat dan Lambang Partai. Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Demokrat Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan dan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakemas) Pertama pada tanggal 18-19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia.
Sejalan dengan deklarasi berdirinya Partai Demokrat, sebagai perangkat organisasi dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Sebagai langkah awal maka pada tahun 2001 diterbitkan AD/ART yang pertama sebagai peraturan sementara organisasi. Pada tahun. 2003 diadakan koreksi dan revisi sekaligus didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI sebagai Persyaratan berdirinya Partai Demokrat.

BAB II
PEMBAHASAN

Reputasi Partai Demokrat Pada Saat Ini
Partai Demokrat mempunyai Fraksi dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di semua tingkatan, sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah badan pelaksana kebijakan Partai Demokrat di Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di semua tingkatan untuk memperjuangkan visi, misi, program, maksud dan tujuan Partai Demokrat maupun aspirasi dan kepentingan rakyat untuk mewujudkan cita-cita Bangsa.
1. Menegakkan, mempertahankan, dan mengamankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai jiwa Proklamasi Kemerdekaan.
2. Mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
3. Melakukan segala usaha dan ikhtiar untuk membangun masyarakat Indonesia baru yang berwawasan nasionalisme, pluralisme dan humanisme.
4. Meningkatkan partisipasi seluruh potensi bangsa dalam mewujudkan kehidupan bernegara yang memiliki pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, serta dinamis menuju terwujudnya Indonesia yang demokratis, sejahtera, maju dan modern, dalam suasana aman dan penuh kedamaian lahir dan batin.

Menurut Pengamat dari LSI, Syaful M. mempredikasi partai Demokrat saat ini bisa melejit ke No 1, Pengamat yang juga jargon spesialis perhitungan cepat ini mengemukakannya kemarin di media massa bahwa kinerja partai demokrat tergantung pada figurnya SBY(Susilo Bambang Yudhoyono), kalau SBY banyak tebar pesona lewat BLT, menangkap besannya, lalu menurunkan harga premiumdan disaat menjelang pemilu menurunkan harga solar, maka parpol ini terus eksis dan jika kebijakan SBY banyak membuat rakyat susah, maka reputasi parpol ini juga akan melorot

Sudah saatnya kader Partai Demokrat menceritakan keberhasilan yang telah dikerjakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) keadaan masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. “Keberhasilan yang telah diraih SBY belum optimal pencapaiannya maka lima tahun ke depan harus jelas sasarannya. Partai Demokrat harus leading dalam sosialisasi dan mobilisasi guna meraih simpati dan dukungan masyarakat. Apakah itu melalui area campaign, serangan udara maupun infantri darat dari dapil ke dapil. “Itu yang harus dilakuan para calon angota legislatif, fungsionaris, dan seterusnya kemudian dilakukan terorganisir dengan baik. Selain itu juga dalam soal pencitraan. lebih berkaitan dengan program-program yang sudah dikerjakan pemerintah. Pada waktu empat tahun terakhir, LSI sudah melakukan sebanyak 20 kali survey dan sebanyak 7 kali Partai Demokrat unggul. Namun, selama itu publik kurang memperhatikan. Partai Demokrat (dalam hal ini SBY) melaksanakan pemerintahan selama 4 tahun dan menerapkan sesuai Pembukaan UUD 1945 yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Lewat bantuan tunai langsung (BLT) Presiden SBY sudah memajukan kesejahteraan umum, tapi ada pihak-pihak lain yang mempelesetkan arti BLT tersebut.

Pada dasarnya lewat sosialisasi dan mobilisasi yang kuat., pemilih sangat terbuka sehingga siapa saja yang bekerja keras akan mendapatkan (swing voter). Beda panorama itu bukan tanpa pesan politik. Itu isyarat perbedaan strategi dua partai yang menurut banyak survei terakhir, menduduki dua posisi teratas menyikapi bursa calon wakil presiden (cawapres). Tanpa kehadiran tokoh luar, Demokrat tak mau menebar harapan kepada figur lain sebagai nominasi pendamping SBY. Wacana pasangan SBY dan koalisi akan disikapi pasca-pemilu legislative

Menurut Drajad, keuntungan politik itu dapat diraih bila tim sukses Yudhoyono mampu merespon krisis ekonomi ini dengan baik. Di masa krisis ini pemerintah dapat menurunkan harga minyak dan komoditas lainnya dan kebijakan penurunan harga minyak goreng merupakan salah satu langkah strategis. Meskipun semua itu tidak banyak manfaat bila pemerintah tidak mampu menjaga nilai rupiah. Pemerintah agar tetap mengamankan nilai mata uang ini di level Rp 11.500 hingga pemilihan umum nanti. “Kalau pemerintah bisa menjaga rupiah, maka keuntungan incumbent semakin besar .




BAB III
PENUTUP

III. ALASAN PENULIS MEMILIH PARTAI DEMOKRAT

1. Partai Demokrat adalah sebuah partai baru yang mempunyai misi dan visi jelas dan tidak muluk-muluk.
2. Di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pertumbuhan ekonomi cukup meningkat,stabilitas keamanan terjamin sehingga banyak investor yang menginvestasikan kekayaannya.
3. kehadiran partai demokrat bisa menjadi solusi dan jawaban bagi persoalan-persoalan masyarakat dalam mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat termasuk perlakuan yang tidak adil, masalah pupuk palsu, pendidikan dan persoalan ekonomi lainnya.
4. Demokrat lebih meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dan lewat keberhasilannya memberantas korupsi di tanah air yang belum pernah diwujudkan oleh pemimpin sebelumnya.

Tidak ada komentar: