Minggu, 31 Agustus 2008

Merengkuh Ramadhan



Suara Adzan terdengar berkumandang
Takbir Ramadhan menggugah hati ini
Tuk bersimpuh dan bersujud
Tak terasa air mata jatuh berderai
Teringat akan dosa yang lalu
Tuhan. . . . . .
Betapa kotornya diri ini
Noda – noda keserakahan tertanam di hati
Jiwa terkotori lumpur kedengkian
Telah jauh kaki ini melangkah
Menjauh dari sisiMU
Tuhan . . . . . .
Sembah sujud rasa syukur ku panjatkan
Telah Engkau Temukan Hamba dengan RamadhanMu
Kau beri hamba kesempatan tuk bersuci di bulan ini
Tuk hilangkan noda-noda keserakahan
Tuk bersihkan Lumpur kedengkian
Tuhan . . . . . . .
Dibulan yang suci ini,
Ingin hamba menabur benih KasihMu
Menanam Pohon Kebaikan dan,
Merengkuh segala berkah RamadhanMu.
Amin………..

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1429 H


1 komentar:

koekoeh gesang mengatakan...

Selamat menunaikan ibadah puasa ^^!

Kupungut pundi-pundi memori yang tercecer di pikiran dan hati. Kupaksa tunduk meriam ego dari hijaunya rumput-rumput ambisi. Berteriakku pada hening lembayung jiwa yang tak kunjung bertepi. Bergelayutku pada curamnya rongga-rongga hakiki. Tiba-tiba diam terjatuh pada tumpulnya duri angka-angka binari. Kuyupku oleh kumpulan bilangan nol dan satu yang berganti-ganti. Mereka meminta verifikasi data pribadi yang terenkripsi dalam mimpi. Tapi terganjal oleh tebalnya sandi dalam hitungan sanubari. Apakah ini cuma emosi dalam wujud simpati? Bukankah ini cuma malam bertopeng hari? Tidakkah mereka bisa merubah alegori imaji? Sadarkah bahwa bumi cuma sugesti? Oh keinginan yang tak kunjung berhenti. Istirahatlah kau dalam pelukan bulan suci tahun ini. Biarkanlah aku, dia, dan kami semua, berperisai dalam janji. Berkepompong erat hingga bisa berpendar kembali.