Kekasihu......
Didalam luka-luka dada yang menawan,
Kau tanamkan Pohon Kerinduan dan Cinta
serta ribuan duri kesengsaraan
yang akan terhapus dengan air mataku
Kekasihku......
Disaat jiwa tertekan,hati tersiksa
dan cinta yang terabaikan
Kau mengajariku cara hidup,
cara bersabar dan cara menghadapi kesulitan
serta penderitaan.
Kekasihku.......
Mari kita menuju bintang
dan membuat sekuntum bunga untuk
sang Rembulan.
Bunga kehidupan telah mekar di taman cintanya
Yang membuat kedua bibirku
Yang beku menjadi segar
Pohon impianku yang layu kini
tumbuh dan bersemi.
Kekasihku.......
Bagai matahari dalam hidupku
Rembulan pada malamku yang
menenggelamkanku ke dalam
kenikmatan cahaya.
Pantai buaianku yang hangat,
ku buat bahtera cinta berlayar.
Diantara dadaku, ku buat
Kerinduan yang bergelora
Diantara bibirku . . .
Kubuat Cintanya mekar bagai
Api berkobar.
Dari Tubuhku, kan kubuat kenikmatan mimpi
yang menggebu terpuaskan dengan cintaku.
Perasaanku serta kasih sayangku
akan menghapus Air mata menjadi Senyuman.
Untuknya Aku hidup dan bernafas,
Karena dialah Tadir dan nasipku.
Bias sinar yang redup....mampu sebagai penerang dan petunjuk langkah kita agar tak tersesat dalam kehidupan ini. Lentera merupakan media untuk berbagi cerita, puisi , motivasi, dan juga inspirasi.
Rabu, 24 Desember 2008
Jumat, 05 Desember 2008
DUA DUNIA DALAM HIDUPKU
Hari ini begitu cerah, sinar matahari masuk saat aku buka jendela kamarku, ku tarik nafas panjang untuk menikmati udara pagi ini, begitu segarnya. Inilah kenikmatan yang telah diberikan Tuhan untuk umatnya. Begitupun dengan diriku, kehidupanku berkecukupan dengan 2 anak kembarku Shila dan Shisil juga suami yang baik seperti mas Andre, Mas Andre adalah seorang dokter umum di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta. Dia anak semata wayang dari keluarga Santo Hendrawan. Ayahnya telah meninggal dunia semasa ia masih kecil. Kini tinggal ibu Santo, beliau adalah Ibu mertuaku yang baik hati dan bijaksana, juga sangat menyayangiku. Aku sangat bahagia dan beruntung hidup di tengah-tengah orang yang sangat menyayangiku.
Tapi akhir-akhir ini aku merasa resah dan juga gelisah, ada sesuatu yang hilang dan ada yang kurang dalam diriku. Sejak mimpi-mimpi itu datang dalam tidurku, anak laki-laki kecil dan seorang pria yang tidak ku kenal. “Alexa…… “ pangil mas andre membuyarkan lamunanku, “Kamu lagi memikirkan apa sih?” Tanya mas Andre memelukku. “ Nggak memikirkan apa-apa, mas” jawabku singkat. “Kita sarapan dulu, anak-anak dan ibu sudah menunggu di bawah” ajak mas Andre. “Mas turun duluan ya……, nanti Alexa menyusul”, kataku. Mas Andrepun mengiyakan dengan tersenyum. Setelah mas Andre keluar kamar, kusisir rambutku dan ku rapikan riasan wajahku. Lalu aku menyusul mereka ke meja makan. “Pagi….. Bu” sapaku seraya mencium pipi ibu mertuaku dan juga si kembar,” Pagi, Alexa kamu sakit ? Mukamu kelihatan pucat...” tanya ibu mertuaku, “ Nggak bu, Alexa cuma kecapaian dan sedikit pusing, nanti juga baikan bu…” jawabku sambil duduk di samping mas Andre. “Benar, kamu tidak apa-apa ma….?” tanya mas Andre mencemaskan ku. Aku Cuma mengangguk dan tersenyum.
Setelah selesai sarapan, anak-anak diantar papanya berangkat ke sekolah. Shila dan Shisil duduk di bangku SD kelas 2, dia anak-anak yang pintar di kelasnya. Sebelum berangkat kucium mereka dengan kasih sayang, aku bangga mempunyai anak-anak seperti mereka. “ Ma, aku antar anak-anak dulu, ” kata mas Andre. Aku hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum.
Dalam perjalanan menuju kantor tempat kerjaku, aku masih bertanya-tanya, apa yang mengganjal dalam hatiku. Aku bekerja di suatu perusahaan asuransi, di Jakarta. “Ada apa Alexa……” Tanya mas Andre memecahkan keheningan. “Dari tadi kamu diam aja, dan mas perhatikan kamu kebingungan” tambah mas Andre. Aku hanya tersenyum….. menatapnya, “Cerita dong Alexa, kalau kamu ada masalah” pinta mas Andre sampil menggenggam tanganku seolah-olah memberi kekuatan padaku.
“Mas, apa dulu kita menikah?” tanyaku hati-hati takut menyakiti perasaanya.
“ Ada apa sih, kok kamu tanya begitu “ jawab mas Andre kebingunggan. Tiba-tiba mas Andre me-rem mobil yang kami tumpangi, dan itu membuatku terkejut. “Maaf mas, bukan maksud Alexa menyakiti hati mas Andre”, kataku singkat. Aku bingung mas, pikiranku kalut , ada sesuatu yg hilang dalam benakku”, keluhku. ” Kamu sayang sama aku dan anak-anak ?” tanya mas Andre. ” Alexa sayang sama mas dan juga anak-anak ” jawabku. ” Kalau begitu kamu janganlah berpikir macam-macam, aku tidak ingin melihatmu sedih dan menderita seperti ini ” kata mas Andre sambil memelukku. ” Dan kamu harus berjanji tidak memikirkan mimpi-mimpimu lagi, itu hanya sekedar mimpi” tambah mas Andre. Aku hanya bisa mengangguk dan menangis dalam pelukanya. Sambil mengusap air mataku ” Sudah jangan menangis lagi, aku akan selalu menjagamu”, kata mas Andre. Mas Andre menjalankan mobil lagi dan meluncur menuju kantor tempatku bekerja. Dalam perjalanan kami saling membisu, tak lama kami sudah sampai di tujuan.Di kantor pikiranku tidak bisa tenang, hatiku resah. Aku mencoba mengingat kembali mimpi-mimpi yang selama ini hadir dalam tidurku. Bayangan seorang pria dan juga anak laki-laki terlintas dalam lamunanku. Aku berpikir adakah hubungan mimpi-mimpi itu dengan masa laluku? Apakah hubungannya? Siapa pria dan anak kecil itu? Banyak pertanyaan yang bergelantung dalam benakku, dan tak satupun jawaban yang kudapatkan. Aku mencoba mencari jawaban-jawaban itu walau sulit ku dapatkan. Lamunanku buyar saat terdengar telpon berdering. Mas Andre meneleponku, dia akan menjemputku sore ini dan akan memberikan aku sebuah kejutan kecil yang dapat membahagiakanku, begitu kata mas Andre. Aku berusaha melupakan masalah-masalahku sejenak agar aku bisa menyelesaikan tugas-tugasku hari ini. Tak terasa waktu berjalan, Mas Andre sudah menjeputku. Sore itu aku dan mas Andre pergi ke suatu tempat, sebuah restoran favorit yang biasa kami datangi bersama keluarga. Kali ini kami datang hanya berdua, tidak ada anak-anak ataupun ibu mertuaku. Aku menebak-nebak apa kejutan yang akan mas Andre berikan padaku malam ini. ” Alexa, kita dah sampai ”, kata mas Andre membuyarkan lamunanku. ” Aku lihat dari tadi kamu diam saja, masih memikirkan mimpimu itu ?” tanya mas Andre tersenyum menggodaku. Aku hanya tersenyum.
Mas Andre ternyata sudah mempersiapkan semua ini, dia sudah memesan tempat yang romantis, meja yang kami tempati dihias sedemikian rupa. Suasana remang-remang dan nyala lilin menghiasi tempat itu, tiba-tiba mas Andre mengeluarkan setangka bunga mawar dari belakang punggungnya, dari kotak kecil berwarna merah. ” Alexa ini untukmu, sebagai tanda kalau aku sangat mencintaimu, mas tidak ingin kehilanganmu”, kata mas Andre memberikan bunga itu dan mencium keningku. ”Kita nikmati malam ini berdua, mas mohon lupakan masalah-masalah itu sejenak ”, tambah mas Andre. Aku tersenyum dan mengangguk. Ini malam yang membahagiakan bagiku. Mas Andre yang biasanya sibuk dengan pekerjaan dan juga pasien-pasiennya, kini dia sempatkan untuk menikmati kebersamaan denganku. Aku tidak ingin mengecewakan Mas Andre, dia pria yang sabar dan juga sayang sama keluarga. Seorang Anak yang penurut dan juga berbakti kepada orang tua. Pria tampan dan berwibawa yang mencintaiku dengan tulus. Tiada cela bagiku, hanya kebanggaan yang kuberikan untuknya. Aku tersenyum memandangi wajah Mas Andre. ” Ada apa Alexa, kamu terus memandangiku, ada yang aneh ?” tanya mas Andre. ” Tidak ada apa-apa mas, Alexa bersyukur diberi suami yang tampan, sabar, baik, bertanggung jawab dan yang paling penting adalah disangat mencintaiku ”, jawabkku tersenyum. ” Sudah memujinya, jangan terlalu di besar-besarkan nanti aku bisa besar kepala”, jawab mas Andre tersipu malu.
Hari ini hari minggu, Aku terbangun dari tidurku saat sinar matahari masuk lewat celah jendela kamarku. Kupandangi kamar tidurku, ada rasa asing muncul dalam benakku, benarkah ini kamarku tempat dimana aku memadu kasih dengan seorang yang aku cintai dan juga mencintaiku. Pandanganku terhenti saat aku liat mas Andre, dia masih tertidur. Dia seorang dokter yang tampan dan sabar, seorang suami yg begitu mencintaiku dan seorang Ayah yang sabar kepada anak-anaknya. Kucium mas Andre dan Aku belai rambutnya, rasa bersalah telah membuatnya gudah dan takut kehilanganku. Mas Andre terbangun karena ciuman dan belaianku, dia tersenyum saat membuka matanya.
” Kamu sudah bangun, Alexa ”, kata mas Andre sambil memelukku dan menciumku. Aku hanya tersenyum. ” Kamu cantik sekali pagi ini, Alexa”, kata mas Andre. ” Mas hari ini tante Ani mau datang, kita harus menjamunya”, kataku sambil beranjak dari tempat tidur. Tante Ani adalah teman lama ibu mertuaku dan beliau sudah seperti saudara. ” Aku mau belanja, untuk cari bahan-bahan makanan yang sudah habis, aku tidak ingin mengecewakan tante Ani ”, tambahku sambil meninggalkan mas Andre.Dalam perjalanan pulang belanja, aku bertemu seorang pria yang tidak aku kenal dan selama ini membayangi diriku. Wajah itu sering hadir dalam mimpi-mimpiku. ” Hai, apa kabar bagaimana keadaanmu”, sapa pria itu. ” Maaf, mas ini siapa ya.....aku belum pernah kenal”, jawabku. Sambil mengulurkan tangan pria itu menjawab,” Namaku Aldy, kamu Alexa kan”. Aku tersenyum seraya mengulurkan tangan menyambut tangan pria itu. ” Betul, namaku Alexa”, jawabku singkat. Kupandangi wajah pria ini seakan tidak asing bagi diriku, tapi siapa? Anganku melayang sambil mencari tahu siapa pria yang ada di depanku saat ini. ” Sudah lama aku mencarimu”, katanya. Lamunanku buyar sebelum tahu jawaban yang ada dalam pikiranku. ” Maaf ada perlu apa mas mencariku”, tanyaku heran. ” Kamu seperti seseorang yang selama ini aku cari”, katanya. Lalu dia bercerita, aku kehilangan seorang istri yang kucintai, ibu dari anakku yang kini sudah berusia 7 tahun, dia selalu bertanya tentang mamanya. Dia mirip sekali dengan dirimu. Dua tahun silam dia mngalami kecelakaan saat mengantar orang tuanya ke stasiun Gambir. Kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan itu dan istriku ditolong seseorang, dia di bawa ke rumah sakit, kabarnya dia selamat. Aku sudah mencari ke seluruh rumah sakit yang ada di Jakarta, tapi aku tidak menemukannya. Hanya kabar, kalau dia masih hidup dan dibawa seseorang yang telah menolongnya. Hingga saat ini aku tidak tahu keberadaannya. Sampai suatu hari tanpa sengaja aku melihat kamu di suatu tempat. Aku mengikutimu dan juga mencari tahu tentang kamu. Titik terang aku dapatkan dari seseorang, kebenaran atas dugaanku selama ini. Ternyata benar kamu Alexa yang selama ini aku cari. ” Yang membuatku binggung kenapa kamu tak mengenaliku ”, katanya sambil mengakhiri ceritanya. Mungkin ini jawaban yang selama ini aku cari, jawaban dari semua mimpiku yg meresahkanku. Tapi aku belum percaya atas kebenaran cerita yang kudapatkan dari pria itu.Suatu sore aku dan anak-anak pergi ke taman dekat rumah, Mas Aldy sengaja menemuiku, dia ingin membuktikan atas kebenaran kalau aku sudah berkeluarga dan mempunyai 2 anak. Dia datang dengan seorang anak laki-laki berumur 7 tahun. Aku dikenalkan dengannya, namanya Aldo. Anak ini seperti anak kecil yang sering datang dalam tidurku. Tanpa sadar aku merengkuhnya dan memeluknya cukup lama, aku merasa menemukan sesuatu yang selama ini aku cari. Tanpa sengaja air mataku keluar dari pelupuk mata, nafasku sesak seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati lepas dari dalam diriku. Aku menciumi anak itu berulang-ulang sampai akhirnya aku tersadar saat Shila dan Shisil bertanya” Mama, anak laki-laki itu siapa”. ” Kenapa mama menangis saat memeluknya, mama kenal dengannya”. tanya Shila dan Shisil bergantian. Aku tidak bisa menjawab, aku hanya tersenyum kepadanya. Untuk menutupi kegundahan hatiku akhirnya aku ajak anak-anak pulang dan meninggalkan mereka. Mas Aldy mencoba mencegahku dan bertanya ada apa dengan diriku. Aku tak sanggup berkata saat meninggalkannya. Sampai di rumah, aku tak sanggup lagi membendung perasaan ini. Aku langsung masuk kamar dan menguncinya. Ibu mertuaku binggung melihat sikapku, dia bertanya sama anak-anak apa yang terjadi pada diriku. Shila dan Shisil menceritakan apa yang terjadi di taman.
Malam itu aku terdiam, memikirkan apa yang telah terjadi sore tadi, ada hubungananya dengan mimpi-mimpi dalam tidurku. Benarkah mimpi yang ada dalam tidurku merupakan gambaran masa laluku. Kebingungan dan keraguan membuatku banyak diam. Rupanya mas Andre sudah mengetahui semua yang terjadi padaku dari ibu mertuaku. Mas andre kelihatan sedih melihat keadaanku saat ini. Mas Andre mendekatiku,” Alexa ada apa, apa yang ada dalam pikiranmu, ceritakan pada mas, mungkin mas dapat membantu ”? tanya mas Andre. Sambil menangis dan memeluk mas Andre, aku ceritakan pertemuanku dengan mas Aldy dan juga Aldo anaknya. Aku mencoba menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Dengan berat hati akhirnya mas Andre menceritakan kejadian sebenarnya. ” Shila dan Shisil memang bukan anak kandungmu ”, kata mas Andre mulai bercerita. Mereka anak-anak dari istri pertamaku. Istriku meninggal saat melahirkan mereka berdua. Dokter hanya bisa menyelamatkan anak kembarku, sementara istriku tidak tertolong nyawanya karena pendarahan yang begitu hebat. Semenjak ditinggal istriku, aku hidup menyendiri dan anak-anak diasuh oleh neneknya. Sampai Aku menemukan dirimu 2 tahun yang lalu. Waktu itu kamu terluka karena kecelakaan itu, seakan ada yang medorong hatiku untuk menolongmu. Sebelum polisi datang aku mencoba menolong kamu dan kedua orang tuamu, tapi kedua orang tuamu meninggal saat kecelakaan. Aku melihatmu masih dalam keadaan setengah sadar, akhirnya aku membawamu ke rumah sakit untuk menyelamatkanmu. Kamu tidak sadarkan diri selama seminggu. Aku menunggumu di rumah sakit sampai perasaan itu datang, perasaan yang selama ini hilang bersama kepergian istriku. Aku jatuh cinta lagi. Setelah kamu sadar dan keadaanmu sudah membaik, aku membawamu pulang, aku ingin merawatmu sendiri di rumah dan saat itu kebetulan aku sedang cuti sampai akhirnya kamu sehat kembali. Ternyata kamu kena Amnesia karena kecelakaan itu. Aku berniat menikahimu dan menjadikan kamu ibu dari anak-anakku. Ibupun menyetujui gagasanku. Rupanya ibu juga menyukaimu dan anak-anak merasa menemukan mamanya kembali. Aku merasa hidup lagi setelah menemukanmu, Allah telah mengabulkan doa-doaku juga keluargaku.
Setelah kita menikah, hidup kita bahagia. Kamu mengurus aku dan juga anak-anak dengan penuh kasih sayang. Ibu bahagia melihat keadaanku dan anak-anak, yang selama ini terpisah kini bisa berkumpul kembali seperti dahulu.
” Dengan kehadiranmu kami merasa kamu rahmat bagi keluargaku ”, kata mas Andre mengakhiri ceritanya.Aku hela napas panjang, lega rasanya setelah tahu jawaban yang selama ini mengusik hidupku. Jadi tanpa sengaja aku menikah dengan mas Andre dan meninggalkan mas Aldy dan Aldo karena Amnesia.
” Alexa, apa kamu akan meninggalkanku dan juga keluarga ini ”, tanya mas Andre sedih. Aku hanya terdiam. ” Ini ketakutan yang selalu menghantuiku, aku tahu suatu saat kamu pasti tahu tentang semua ini dan Itu resiko yang harus aku hadapi ”, tambah mas Andre sambil menyeka air matanya. Baru ini aku melihat mas Andri menangis. ” Tapi semua ini terserah kamu, itu hak kamu untuk memilih dan aku tidak bisa melarangmu untuk tidak meninggalkan ku”, kata mas Andre. ” Aku hanya ingin melihatmu bahagia, karena aku benar-benar mencintaimu, Alexa ”, tambah mas Andre.
Kupeluk mas Andre, ketumpahkan semua keresahanku dan aku menangis tanpa bisa berkata-kata. ” Buatlah keputusan yang dapat membuatmu bahagia ”, bisik mas Andry sambil memelukku.
Keputusan yang harus ku ambil bukanlah hal yang gampang. Aku menyayangi dan mencintai keluarga ini, tapi aku juga tak bisa meninggalkan mas Aldy dan juga Aldo anak kandungku. Aku menginginkan mereka semua. Aku tak ingin kehilangan mereka. Aku tak dapat memilih, ini pilihan yang sulit bagi diriku. Seandainya aku memilih keluargaku saat ini dan membawa Aldo turut denganku, ini tak adil bagi mas Aldy yang setia menungguku. Tapi seandainya aku tidak memilih, mungkinkah aku bersuamikan 2 orang. Ibarat makan buah simalakama keadaanku saat ini. Bahagiakan aku setelah tahu masa laluku? Atau menyesal? Aku tak bisa menjawab semua ini. Aku hanya bisa berdoa dan berharap kepada tuhan, semoga semua ini hanyalah mimpi dalam tidurku. Bukanlah kenyataan yang harus aku hadapi, karena aku tak sanggup untuk menerima semua ini. Tuhan tolonglah hambamu ini. Selesai..........
Tapi akhir-akhir ini aku merasa resah dan juga gelisah, ada sesuatu yang hilang dan ada yang kurang dalam diriku. Sejak mimpi-mimpi itu datang dalam tidurku, anak laki-laki kecil dan seorang pria yang tidak ku kenal. “Alexa…… “ pangil mas andre membuyarkan lamunanku, “Kamu lagi memikirkan apa sih?” Tanya mas Andre memelukku. “ Nggak memikirkan apa-apa, mas” jawabku singkat. “Kita sarapan dulu, anak-anak dan ibu sudah menunggu di bawah” ajak mas Andre. “Mas turun duluan ya……, nanti Alexa menyusul”, kataku. Mas Andrepun mengiyakan dengan tersenyum. Setelah mas Andre keluar kamar, kusisir rambutku dan ku rapikan riasan wajahku. Lalu aku menyusul mereka ke meja makan. “Pagi….. Bu” sapaku seraya mencium pipi ibu mertuaku dan juga si kembar,” Pagi, Alexa kamu sakit ? Mukamu kelihatan pucat...” tanya ibu mertuaku, “ Nggak bu, Alexa cuma kecapaian dan sedikit pusing, nanti juga baikan bu…” jawabku sambil duduk di samping mas Andre. “Benar, kamu tidak apa-apa ma….?” tanya mas Andre mencemaskan ku. Aku Cuma mengangguk dan tersenyum.
Setelah selesai sarapan, anak-anak diantar papanya berangkat ke sekolah. Shila dan Shisil duduk di bangku SD kelas 2, dia anak-anak yang pintar di kelasnya. Sebelum berangkat kucium mereka dengan kasih sayang, aku bangga mempunyai anak-anak seperti mereka. “ Ma, aku antar anak-anak dulu, ” kata mas Andre. Aku hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum.
Dalam perjalanan menuju kantor tempat kerjaku, aku masih bertanya-tanya, apa yang mengganjal dalam hatiku. Aku bekerja di suatu perusahaan asuransi, di Jakarta. “Ada apa Alexa……” Tanya mas Andre memecahkan keheningan. “Dari tadi kamu diam aja, dan mas perhatikan kamu kebingungan” tambah mas Andre. Aku hanya tersenyum….. menatapnya, “Cerita dong Alexa, kalau kamu ada masalah” pinta mas Andre sampil menggenggam tanganku seolah-olah memberi kekuatan padaku.
“Mas, apa dulu kita menikah?” tanyaku hati-hati takut menyakiti perasaanya.
“ Ada apa sih, kok kamu tanya begitu “ jawab mas Andre kebingunggan. Tiba-tiba mas Andre me-rem mobil yang kami tumpangi, dan itu membuatku terkejut. “Maaf mas, bukan maksud Alexa menyakiti hati mas Andre”, kataku singkat. Aku bingung mas, pikiranku kalut , ada sesuatu yg hilang dalam benakku”, keluhku. ” Kamu sayang sama aku dan anak-anak ?” tanya mas Andre. ” Alexa sayang sama mas dan juga anak-anak ” jawabku. ” Kalau begitu kamu janganlah berpikir macam-macam, aku tidak ingin melihatmu sedih dan menderita seperti ini ” kata mas Andre sambil memelukku. ” Dan kamu harus berjanji tidak memikirkan mimpi-mimpimu lagi, itu hanya sekedar mimpi” tambah mas Andre. Aku hanya bisa mengangguk dan menangis dalam pelukanya. Sambil mengusap air mataku ” Sudah jangan menangis lagi, aku akan selalu menjagamu”, kata mas Andre. Mas Andre menjalankan mobil lagi dan meluncur menuju kantor tempatku bekerja. Dalam perjalanan kami saling membisu, tak lama kami sudah sampai di tujuan.Di kantor pikiranku tidak bisa tenang, hatiku resah. Aku mencoba mengingat kembali mimpi-mimpi yang selama ini hadir dalam tidurku. Bayangan seorang pria dan juga anak laki-laki terlintas dalam lamunanku. Aku berpikir adakah hubungan mimpi-mimpi itu dengan masa laluku? Apakah hubungannya? Siapa pria dan anak kecil itu? Banyak pertanyaan yang bergelantung dalam benakku, dan tak satupun jawaban yang kudapatkan. Aku mencoba mencari jawaban-jawaban itu walau sulit ku dapatkan. Lamunanku buyar saat terdengar telpon berdering. Mas Andre meneleponku, dia akan menjemputku sore ini dan akan memberikan aku sebuah kejutan kecil yang dapat membahagiakanku, begitu kata mas Andre. Aku berusaha melupakan masalah-masalahku sejenak agar aku bisa menyelesaikan tugas-tugasku hari ini. Tak terasa waktu berjalan, Mas Andre sudah menjeputku. Sore itu aku dan mas Andre pergi ke suatu tempat, sebuah restoran favorit yang biasa kami datangi bersama keluarga. Kali ini kami datang hanya berdua, tidak ada anak-anak ataupun ibu mertuaku. Aku menebak-nebak apa kejutan yang akan mas Andre berikan padaku malam ini. ” Alexa, kita dah sampai ”, kata mas Andre membuyarkan lamunanku. ” Aku lihat dari tadi kamu diam saja, masih memikirkan mimpimu itu ?” tanya mas Andre tersenyum menggodaku. Aku hanya tersenyum.
Mas Andre ternyata sudah mempersiapkan semua ini, dia sudah memesan tempat yang romantis, meja yang kami tempati dihias sedemikian rupa. Suasana remang-remang dan nyala lilin menghiasi tempat itu, tiba-tiba mas Andre mengeluarkan setangka bunga mawar dari belakang punggungnya, dari kotak kecil berwarna merah. ” Alexa ini untukmu, sebagai tanda kalau aku sangat mencintaimu, mas tidak ingin kehilanganmu”, kata mas Andre memberikan bunga itu dan mencium keningku. ”Kita nikmati malam ini berdua, mas mohon lupakan masalah-masalah itu sejenak ”, tambah mas Andre. Aku tersenyum dan mengangguk. Ini malam yang membahagiakan bagiku. Mas Andre yang biasanya sibuk dengan pekerjaan dan juga pasien-pasiennya, kini dia sempatkan untuk menikmati kebersamaan denganku. Aku tidak ingin mengecewakan Mas Andre, dia pria yang sabar dan juga sayang sama keluarga. Seorang Anak yang penurut dan juga berbakti kepada orang tua. Pria tampan dan berwibawa yang mencintaiku dengan tulus. Tiada cela bagiku, hanya kebanggaan yang kuberikan untuknya. Aku tersenyum memandangi wajah Mas Andre. ” Ada apa Alexa, kamu terus memandangiku, ada yang aneh ?” tanya mas Andre. ” Tidak ada apa-apa mas, Alexa bersyukur diberi suami yang tampan, sabar, baik, bertanggung jawab dan yang paling penting adalah disangat mencintaiku ”, jawabkku tersenyum. ” Sudah memujinya, jangan terlalu di besar-besarkan nanti aku bisa besar kepala”, jawab mas Andre tersipu malu.
Hari ini hari minggu, Aku terbangun dari tidurku saat sinar matahari masuk lewat celah jendela kamarku. Kupandangi kamar tidurku, ada rasa asing muncul dalam benakku, benarkah ini kamarku tempat dimana aku memadu kasih dengan seorang yang aku cintai dan juga mencintaiku. Pandanganku terhenti saat aku liat mas Andre, dia masih tertidur. Dia seorang dokter yang tampan dan sabar, seorang suami yg begitu mencintaiku dan seorang Ayah yang sabar kepada anak-anaknya. Kucium mas Andre dan Aku belai rambutnya, rasa bersalah telah membuatnya gudah dan takut kehilanganku. Mas Andre terbangun karena ciuman dan belaianku, dia tersenyum saat membuka matanya.
” Kamu sudah bangun, Alexa ”, kata mas Andre sambil memelukku dan menciumku. Aku hanya tersenyum. ” Kamu cantik sekali pagi ini, Alexa”, kata mas Andre. ” Mas hari ini tante Ani mau datang, kita harus menjamunya”, kataku sambil beranjak dari tempat tidur. Tante Ani adalah teman lama ibu mertuaku dan beliau sudah seperti saudara. ” Aku mau belanja, untuk cari bahan-bahan makanan yang sudah habis, aku tidak ingin mengecewakan tante Ani ”, tambahku sambil meninggalkan mas Andre.Dalam perjalanan pulang belanja, aku bertemu seorang pria yang tidak aku kenal dan selama ini membayangi diriku. Wajah itu sering hadir dalam mimpi-mimpiku. ” Hai, apa kabar bagaimana keadaanmu”, sapa pria itu. ” Maaf, mas ini siapa ya.....aku belum pernah kenal”, jawabku. Sambil mengulurkan tangan pria itu menjawab,” Namaku Aldy, kamu Alexa kan”. Aku tersenyum seraya mengulurkan tangan menyambut tangan pria itu. ” Betul, namaku Alexa”, jawabku singkat. Kupandangi wajah pria ini seakan tidak asing bagi diriku, tapi siapa? Anganku melayang sambil mencari tahu siapa pria yang ada di depanku saat ini. ” Sudah lama aku mencarimu”, katanya. Lamunanku buyar sebelum tahu jawaban yang ada dalam pikiranku. ” Maaf ada perlu apa mas mencariku”, tanyaku heran. ” Kamu seperti seseorang yang selama ini aku cari”, katanya. Lalu dia bercerita, aku kehilangan seorang istri yang kucintai, ibu dari anakku yang kini sudah berusia 7 tahun, dia selalu bertanya tentang mamanya. Dia mirip sekali dengan dirimu. Dua tahun silam dia mngalami kecelakaan saat mengantar orang tuanya ke stasiun Gambir. Kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan itu dan istriku ditolong seseorang, dia di bawa ke rumah sakit, kabarnya dia selamat. Aku sudah mencari ke seluruh rumah sakit yang ada di Jakarta, tapi aku tidak menemukannya. Hanya kabar, kalau dia masih hidup dan dibawa seseorang yang telah menolongnya. Hingga saat ini aku tidak tahu keberadaannya. Sampai suatu hari tanpa sengaja aku melihat kamu di suatu tempat. Aku mengikutimu dan juga mencari tahu tentang kamu. Titik terang aku dapatkan dari seseorang, kebenaran atas dugaanku selama ini. Ternyata benar kamu Alexa yang selama ini aku cari. ” Yang membuatku binggung kenapa kamu tak mengenaliku ”, katanya sambil mengakhiri ceritanya. Mungkin ini jawaban yang selama ini aku cari, jawaban dari semua mimpiku yg meresahkanku. Tapi aku belum percaya atas kebenaran cerita yang kudapatkan dari pria itu.Suatu sore aku dan anak-anak pergi ke taman dekat rumah, Mas Aldy sengaja menemuiku, dia ingin membuktikan atas kebenaran kalau aku sudah berkeluarga dan mempunyai 2 anak. Dia datang dengan seorang anak laki-laki berumur 7 tahun. Aku dikenalkan dengannya, namanya Aldo. Anak ini seperti anak kecil yang sering datang dalam tidurku. Tanpa sadar aku merengkuhnya dan memeluknya cukup lama, aku merasa menemukan sesuatu yang selama ini aku cari. Tanpa sengaja air mataku keluar dari pelupuk mata, nafasku sesak seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati lepas dari dalam diriku. Aku menciumi anak itu berulang-ulang sampai akhirnya aku tersadar saat Shila dan Shisil bertanya” Mama, anak laki-laki itu siapa”. ” Kenapa mama menangis saat memeluknya, mama kenal dengannya”. tanya Shila dan Shisil bergantian. Aku tidak bisa menjawab, aku hanya tersenyum kepadanya. Untuk menutupi kegundahan hatiku akhirnya aku ajak anak-anak pulang dan meninggalkan mereka. Mas Aldy mencoba mencegahku dan bertanya ada apa dengan diriku. Aku tak sanggup berkata saat meninggalkannya. Sampai di rumah, aku tak sanggup lagi membendung perasaan ini. Aku langsung masuk kamar dan menguncinya. Ibu mertuaku binggung melihat sikapku, dia bertanya sama anak-anak apa yang terjadi pada diriku. Shila dan Shisil menceritakan apa yang terjadi di taman.
Malam itu aku terdiam, memikirkan apa yang telah terjadi sore tadi, ada hubungananya dengan mimpi-mimpi dalam tidurku. Benarkah mimpi yang ada dalam tidurku merupakan gambaran masa laluku. Kebingungan dan keraguan membuatku banyak diam. Rupanya mas Andre sudah mengetahui semua yang terjadi padaku dari ibu mertuaku. Mas andre kelihatan sedih melihat keadaanku saat ini. Mas Andre mendekatiku,” Alexa ada apa, apa yang ada dalam pikiranmu, ceritakan pada mas, mungkin mas dapat membantu ”? tanya mas Andre. Sambil menangis dan memeluk mas Andre, aku ceritakan pertemuanku dengan mas Aldy dan juga Aldo anaknya. Aku mencoba menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Dengan berat hati akhirnya mas Andre menceritakan kejadian sebenarnya. ” Shila dan Shisil memang bukan anak kandungmu ”, kata mas Andre mulai bercerita. Mereka anak-anak dari istri pertamaku. Istriku meninggal saat melahirkan mereka berdua. Dokter hanya bisa menyelamatkan anak kembarku, sementara istriku tidak tertolong nyawanya karena pendarahan yang begitu hebat. Semenjak ditinggal istriku, aku hidup menyendiri dan anak-anak diasuh oleh neneknya. Sampai Aku menemukan dirimu 2 tahun yang lalu. Waktu itu kamu terluka karena kecelakaan itu, seakan ada yang medorong hatiku untuk menolongmu. Sebelum polisi datang aku mencoba menolong kamu dan kedua orang tuamu, tapi kedua orang tuamu meninggal saat kecelakaan. Aku melihatmu masih dalam keadaan setengah sadar, akhirnya aku membawamu ke rumah sakit untuk menyelamatkanmu. Kamu tidak sadarkan diri selama seminggu. Aku menunggumu di rumah sakit sampai perasaan itu datang, perasaan yang selama ini hilang bersama kepergian istriku. Aku jatuh cinta lagi. Setelah kamu sadar dan keadaanmu sudah membaik, aku membawamu pulang, aku ingin merawatmu sendiri di rumah dan saat itu kebetulan aku sedang cuti sampai akhirnya kamu sehat kembali. Ternyata kamu kena Amnesia karena kecelakaan itu. Aku berniat menikahimu dan menjadikan kamu ibu dari anak-anakku. Ibupun menyetujui gagasanku. Rupanya ibu juga menyukaimu dan anak-anak merasa menemukan mamanya kembali. Aku merasa hidup lagi setelah menemukanmu, Allah telah mengabulkan doa-doaku juga keluargaku.
Setelah kita menikah, hidup kita bahagia. Kamu mengurus aku dan juga anak-anak dengan penuh kasih sayang. Ibu bahagia melihat keadaanku dan anak-anak, yang selama ini terpisah kini bisa berkumpul kembali seperti dahulu.
” Dengan kehadiranmu kami merasa kamu rahmat bagi keluargaku ”, kata mas Andre mengakhiri ceritanya.Aku hela napas panjang, lega rasanya setelah tahu jawaban yang selama ini mengusik hidupku. Jadi tanpa sengaja aku menikah dengan mas Andre dan meninggalkan mas Aldy dan Aldo karena Amnesia.
” Alexa, apa kamu akan meninggalkanku dan juga keluarga ini ”, tanya mas Andre sedih. Aku hanya terdiam. ” Ini ketakutan yang selalu menghantuiku, aku tahu suatu saat kamu pasti tahu tentang semua ini dan Itu resiko yang harus aku hadapi ”, tambah mas Andre sambil menyeka air matanya. Baru ini aku melihat mas Andri menangis. ” Tapi semua ini terserah kamu, itu hak kamu untuk memilih dan aku tidak bisa melarangmu untuk tidak meninggalkan ku”, kata mas Andre. ” Aku hanya ingin melihatmu bahagia, karena aku benar-benar mencintaimu, Alexa ”, tambah mas Andre.
Kupeluk mas Andre, ketumpahkan semua keresahanku dan aku menangis tanpa bisa berkata-kata. ” Buatlah keputusan yang dapat membuatmu bahagia ”, bisik mas Andry sambil memelukku.
Keputusan yang harus ku ambil bukanlah hal yang gampang. Aku menyayangi dan mencintai keluarga ini, tapi aku juga tak bisa meninggalkan mas Aldy dan juga Aldo anak kandungku. Aku menginginkan mereka semua. Aku tak ingin kehilangan mereka. Aku tak dapat memilih, ini pilihan yang sulit bagi diriku. Seandainya aku memilih keluargaku saat ini dan membawa Aldo turut denganku, ini tak adil bagi mas Aldy yang setia menungguku. Tapi seandainya aku tidak memilih, mungkinkah aku bersuamikan 2 orang. Ibarat makan buah simalakama keadaanku saat ini. Bahagiakan aku setelah tahu masa laluku? Atau menyesal? Aku tak bisa menjawab semua ini. Aku hanya bisa berdoa dan berharap kepada tuhan, semoga semua ini hanyalah mimpi dalam tidurku. Bukanlah kenyataan yang harus aku hadapi, karena aku tak sanggup untuk menerima semua ini. Tuhan tolonglah hambamu ini. Selesai..........
Selasa, 18 November 2008
MEMORIES DECEMBER
Saat indah yang kulalui bersamamu ..
Adalah saat dimana tangis dan senyum menjadi satu dalam hati ..
Air mata hanya hadir sesaat ..
Tapi kembali hilang dan lama datang kembali ..
Hari terasa perlahan berganti ..
Matahari pun tak mau hadir gantikan malam ..
Bayang senyummu selalu hadir dalam mimpi dan ingatanku ..
Seakan ingin selalu menyatu dalam kehangatan diri ini ..
Akhir desember penuh kasih ..
Dua hati tersatukan dalam cinta dan sayang ..
Disaksikan bintang .. dua hatipun berjanji ..
Kan saling mencinta .. di dalam kelabu dan pelangi ..
Tiada kata yang bisa terucapkan ..
Selain “ Betapa aku mencintaimu .. “
“ Real Me !! “
Happy Birthday.
Puisi ini aku tulis dengan penuh kasih
khusus untuk-Mu yang Jauh di sana.
Aku selalu Merindukan-Mu
Adalah saat dimana tangis dan senyum menjadi satu dalam hati ..
Air mata hanya hadir sesaat ..
Tapi kembali hilang dan lama datang kembali ..
Hari terasa perlahan berganti ..
Matahari pun tak mau hadir gantikan malam ..
Bayang senyummu selalu hadir dalam mimpi dan ingatanku ..
Seakan ingin selalu menyatu dalam kehangatan diri ini ..
Akhir desember penuh kasih ..
Dua hati tersatukan dalam cinta dan sayang ..
Disaksikan bintang .. dua hatipun berjanji ..
Kan saling mencinta .. di dalam kelabu dan pelangi ..
Tiada kata yang bisa terucapkan ..
Selain “ Betapa aku mencintaimu .. “
“ Real Me !! “
Happy Birthday.
Puisi ini aku tulis dengan penuh kasih
khusus untuk-Mu yang Jauh di sana.
Aku selalu Merindukan-Mu
Jumat, 17 Oktober 2008
MAWAR FITRI
Tuhan, Biarkanlah Sekuncup Mawar Putih Harapan
Mekar dari Taman Taman Abadi
Demi Merahmati Tamanku
Dengan Senyuman dan Harumnya Yang Membawa
Perasaanku Kepada Kebahagian
Tuhan, Hembuskanlah AnginMu
Membawa Keharuman Mawar
Teruntuk Sahabat dan Kekasih
Agar Musim Cinta KepadaMu Muncul dan Terjaga
Tuhan, Biaskanlah Sinar Mentari Pagi
Teruntuk Hati yang Berduka, agar Senantiasa
Tersenyum dan Pancarkan Cahaya KeagunganMu
Di Hari Yang Fitri ini,
Hamba Berdoa dan Memohon
Bentangkanlah Selimut CintaMu
Rentangkanlah Tangan RahmatMu
Agar Harum Mawar tak Luruh bersama
Dentingan Waktu
“ Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H “
Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Minggu, 31 Agustus 2008
Merengkuh Ramadhan
Suara Adzan terdengar berkumandang
Takbir Ramadhan menggugah hati ini
Tuk bersimpuh dan bersujud
Tak terasa air mata jatuh berderai
Teringat akan dosa yang lalu
Takbir Ramadhan menggugah hati ini
Tuk bersimpuh dan bersujud
Tak terasa air mata jatuh berderai
Teringat akan dosa yang lalu
Tuhan. . . . . .
Betapa kotornya diri ini
Noda – noda keserakahan tertanam di hati
Jiwa terkotori lumpur kedengkian
Telah jauh kaki ini melangkah
Menjauh dari sisiMU
Betapa kotornya diri ini
Noda – noda keserakahan tertanam di hati
Jiwa terkotori lumpur kedengkian
Telah jauh kaki ini melangkah
Menjauh dari sisiMU
Tuhan . . . . . .
Sembah sujud rasa syukur ku panjatkan
Telah Engkau Temukan Hamba dengan RamadhanMu
Kau beri hamba kesempatan tuk bersuci di bulan ini
Tuk hilangkan noda-noda keserakahan
Tuk bersihkan Lumpur kedengkian
Sembah sujud rasa syukur ku panjatkan
Telah Engkau Temukan Hamba dengan RamadhanMu
Kau beri hamba kesempatan tuk bersuci di bulan ini
Tuk hilangkan noda-noda keserakahan
Tuk bersihkan Lumpur kedengkian
Tuhan . . . . . . .
Dibulan yang suci ini,
Ingin hamba menabur benih KasihMu
Menanam Pohon Kebaikan dan,
Merengkuh segala berkah RamadhanMu.
Amin………..
Dibulan yang suci ini,
Ingin hamba menabur benih KasihMu
Menanam Pohon Kebaikan dan,
Merengkuh segala berkah RamadhanMu.
Amin………..
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1429 H
Jumat, 15 Agustus 2008
Selamat Pagi Bunda
Disaat mata terbuka dan aku terbangun dari tidur
Seisi kamarku tersenyum dan menyapa
Selamat Pagi Bunda……..
Dunia telah menantimu
Seisi kamarku tersenyum dan menyapa
Selamat Pagi Bunda……..
Dunia telah menantimu
Seisi dapur tersenyum dan menyapa
Selamat Pagi Bunda……..
Kami siap menerima uluran tanganmu
Sajikan hidangan lezat tuk yang terkasih
Seisi kamar mandipun tersenyum dan menyapa
Selamat Pagi Bunda……
Kami siap tuk memanjakanmu
Dengan elusan dan belaian kesegaranku
Tampak gedung gedung tinggi tersenyum dan menyapaku
Selamat Pagi Bunda…. Bersemangatlah
Menyongsong sang Mentari pagi
Kami
Jumat, 08 Agustus 2008
MAAFKAN BUNDA
Tubuh ini telah Rapuh
Jiwapun telah Luruh
Sementara jalan yang ku tempuh masih jauh
Masih banyak beban yang belum terselesaikan
Diri mulai tersadar, di saat sisa hidup tinggal sesaat
Telah jauh kaki ini melangkah tinggalkan yang terkasih
Tuk mencari keberadaan cinta sejati……
Cinta sejati yang kucari selama ini
Tak jauh dari sisi,…..
Cinta yg menanti dan juga buah hati.
Maafkan Bunda yang telah melalaikanmu
Maafkan Bunda yang telah mengabaikanmu
Maafkan Bunda yang telah melupakan cerita cinta kita
Maafkan Bunda …..
Di sisa hidup yang tinggal sesaat,
Ingin daku membuat kisah bersamamu, kisah cinta..
Kisah yang berakhir bahagia…..
Di sisa hidup yang tinggal selangkah
Ingin daku memeluk dan merengkuhmu
Menemanimu disaat kau tertidur
Berbagi senyuman dan juga belaian
Maafkan bunda……..
Hanya ini yang bisa bunda lakukan untukmu cintaku
Bunda berdoa….semoga kau bahagia dalam mencari cinta
Cinta bunda takkan pupus…..sampai akhir masa
Untuk cintaku dan juga Buah hatiku
Jiwapun telah Luruh
Sementara jalan yang ku tempuh masih jauh
Masih banyak beban yang belum terselesaikan
Diri mulai tersadar, di saat sisa hidup tinggal sesaat
Telah jauh kaki ini melangkah tinggalkan yang terkasih
Tuk mencari keberadaan cinta sejati……
Cinta sejati yang kucari selama ini
Tak jauh dari sisi,…..
Cinta yg menanti dan juga buah hati.
Maafkan Bunda yang telah melalaikanmu
Maafkan Bunda yang telah mengabaikanmu
Maafkan Bunda yang telah melupakan cerita cinta kita
Maafkan Bunda …..
Di sisa hidup yang tinggal sesaat,
Ingin daku membuat kisah bersamamu, kisah cinta..
Kisah yang berakhir bahagia…..
Di sisa hidup yang tinggal selangkah
Ingin daku memeluk dan merengkuhmu
Menemanimu disaat kau tertidur
Berbagi senyuman dan juga belaian
Maafkan bunda……..
Hanya ini yang bisa bunda lakukan untukmu cintaku
Bunda berdoa….semoga kau bahagia dalam mencari cinta
Cinta bunda tak
Untuk cintaku dan juga Buah hatiku
Minggu, 29 Juni 2008
Apa Yang AKu Pilih???
Jika harus memilih................
Antara Bumi dan Langit
Antara Bulan dan Matahari
Antara Siang dan Malam
Antara Api dan Air
Jika harus memilih.....................
Antara Ayah dan Bunda
Antara Cinta dan Benci
Antara Kiri dan Kanan
Antara Kamu dan Aku
Sementara mereka saling melengkapi
Apa yang harus aku lakukan
Apa yang harus aku perbuat
Saat ini yang bisa lakukan hanya bertanya
Apa yang harus Aku pilih..........
Antara Bumi dan Langit
Antara Bulan dan Matahari
Antara Siang dan Malam
Antara Api dan Air
Jika harus memilih.....................
Antara Ayah dan Bunda
Antara Cinta dan Benci
Antara Kiri dan Kanan
Antara Kamu dan Aku
Sementara mereka saling melengkapi
Apa yang harus aku lakukan
Apa yang harus aku perbuat
Saat ini yang bisa lakukan hanya bertanya
Apa yang harus Aku pilih..........
Selasa, 10 Juni 2008
Kunang Kunang
Kenapa duniaku Sepi.............
Kesendirian selalu menemani
Dimana Bunga yang mekar
Kemana Kicau burung nuri
Dimana Gemercik air yang mengalir
Kemana hembusan angin malam
Dan................
Dimana detak jantungku dan desah nafasku
Malam kan datang
kegelapan kan membuatku takut
kesunyian membuatku kalut
Kunang kunang datanglah
Temani diri ini dalam kesunyian
Terangi kehidupan ku ini dari kegelapan.
Minggu, 25 Mei 2008
Penantian-Ku
Jauhnya jarak lamanya waktu
Hadirkan bunga Rindu di hatiku
Seandainya........
Cinta masih milikku
Kuingin kau hadirkan kepastian
Dalam Penantian tak bertepi
................ini...................
Agar semuanya bukan sekedar
ilusi, tapi janji indahnya
bersatunya dua hati
di kemudian hari
Teringat.............
akan kesungguhan kata
ingin hapus luka yang di dada
membahagiakan diri sepi ini
Sirnakan kepedihan dan duka
Nilam terpupus memudar
Antara kasih dan sayang
Riuh gemuruh hati bersorak
Dikala kata suci terucap
Ingin daku membahagiakan dirimu
Penantianku ini tak bertepi.....
akan ku nanti sampai kau kembali
Hadirkan bunga Rindu di hatiku
Seandainya........
Cinta masih milikku
Kuingin kau hadirkan kepastian
Dalam Penantian tak bertepi
................ini...................
Agar semuanya bukan sekedar
ilusi, tapi janji indahnya
bersatunya dua hati
di kemudian hari
Teringat.............
akan kesungguhan kata
ingin hapus luka yang di dada
membahagiakan diri sepi ini
Sirnakan kepedihan dan duka
Nilam terpupus memudar
Antara kasih dan sayang
Riuh gemuruh hati bersorak
Dikala kata suci terucap
Ingin daku membahagiakan dirimu
Penantianku ini tak bertepi.....
akan ku nanti sampai kau kembali
Senin, 12 Mei 2008
Resahku......
Resah....... Hati ini mengenangmu
Ingin diri ini menjerit, namun............
Tak kuasa jiwa merana, Impianku tak jadi nyata
Dari sekian hampa, menunggu.............
Air mata selalu menyertai kepiluan
Rasa kecewa jadi kawan setia
Ucap kata tak srana, sering hamba berteman duka
Asa berkelana di benak, nanti dirimu diujung fana
Tak terasa usia hamba, Ini nasib sangka, Nyata.
Aku tak bisa terbang ke awan
kini sayapku telah patah dan terluka
karena panah cintamu yang menusuk jantungku
cintamu telah melukaiku
hingga aku tak berdaya
Kau campakkan diri ini
cintamu begitu kejam, diri ini hampir mati
Kau terbang ke langit tinggi
mencari hati yang lain
Wahai awan putih, berilah petunjukmu dimana dia berada
Wahai angin, bisikan padanya lagu rinduku
Aku ingin bertemu.
Ingin diri ini menjerit, namun............
Tak kuasa jiwa merana, Impianku tak jadi nyata
Dari sekian hampa, menunggu.............
Air mata selalu menyertai kepiluan
Rasa kecewa jadi kawan setia
Ucap kata tak srana, sering hamba berteman duka
Asa berkelana di benak, nanti dirimu diujung fana
Tak terasa usia hamba, Ini nasib sangka, Nyata.
Aku tak bisa terbang ke awan
kini sayapku telah patah dan terluka
karena panah cintamu yang menusuk jantungku
cintamu telah melukaiku
hingga aku tak berdaya
Kau campakkan diri ini
cintamu begitu kejam, diri ini hampir mati
Kau terbang ke langit tinggi
mencari hati yang lain
Wahai awan putih, berilah petunjukmu dimana dia berada
Wahai angin, bisikan padanya lagu rinduku
Aku ingin bertemu.
Selasa, 22 April 2008
Surat Kepada Tuhan
Tuhan.............
Ingin aku menyapanya
menatap wajahnya
memandangi dan
melepas semua kerinduanku
Tuhan..............
Ingin aku mengucap kata
Menabur senyum kasih
untuknya
Tuhan................
Berdosakah, aku dengan semua keinginanku
Bila iya......., mengapa engkau ijinkan
perasaan ini bersarang dalam sanubari
Tuhan.............
Bila ini rahmatmu, tolong.......
jadikan dia saudaraku
temukan aku dengan dirinya
Tuhan.............
Bila ini suatu ujian bagi hamba
Jauhkanlah perasaanku tentang dia
dari hati terdalamku
Selasa, 15 April 2008
Karena Aku Wanita...........
Pernahku katakan padamu tentang cintaku
Dapat bebas terbang di awan tanpa ikatan
Tak kusangka semua ini akan terjadi
Langkahku semakin terbatas, makin tertindas
Apakah karena wanita harus ku kalah
Bukankah dunia ini mengakui,
Wanita juga mewarnai hidup ini
Mengapakan kau menghalangiku,
aku mengarungi bahtera biru
Kebebasan Jiwa jadi tersiksa,
karena egonya ingin berkuasa
Sedangkan kita tak lagi bersatu
Kuingin bebas........................
dari cintamu yang kau jadikan alasan
Cinta yang suci seiring jalan tanpa batasan
Rabu, 09 April 2008
Rembulan di Bulan April
Langkahku yang gontai menyusuri jalan yang tak bertuan
Bibir ini terkatup tak sanggup tuk berkata-kata
Mata nanar berbinar tuk mencari jejak
Sesaat........ terlintas cahaya
menerangi dalam lubuk hati
yang ter amat dalam. Jantungku berhenti berdenyut
Akupun tak menyadari kehadirannya
Betapa bodohnya diriku ini
Sosok insan yang ku damba telah menyusup
di relung nubariku.........
Mungkin ini sudah suratan tangan
Pertama kalinya aku merasa tak berdaya
Disaat menyadari kehadiranmu di penantianku
Laksana Bulan Purnama yang bersinar
diantara rerintiknya hujan
Cahayanya menembus, menebar, menerawang
Memberi petunjuk disaaat ku tersesat
Rembulan hatiku...........
Yang bersinar indah di bulan April
Jadi saksi bisu, disaat terjalin cinta suci
Dua insan yang bahagia.
Rembulan hatiku.........
Bersinarlah selalu di setiap waktu
Terangi jalinan cintanya
Kan abadi selamanya .
Bibir ini terkatup tak sanggup tuk berkata-kata
Mata nanar berbinar tuk mencari jejak
Sesaat........ terlintas cahaya
menerangi dalam lubuk hati
yang ter amat dalam. Jantungku berhenti berdenyut
Akupun tak menyadari kehadirannya
Betapa bodohnya diriku ini
Sosok insan yang ku damba telah menyusup
di relung nubariku.........
Mungkin ini sudah suratan tangan
Pertama kalinya aku merasa tak berdaya
Disaat menyadari kehadiranmu di penantianku
Laksana Bulan Purnama yang bersinar
diantara rerintiknya hujan
Cahayanya menembus, menebar, menerawang
Memberi petunjuk disaaat ku tersesat
Rembulan hatiku...........
Yang bersinar indah di bulan April
Jadi saksi bisu, disaat terjalin cinta suci
Dua insan yang bahagia.
Rembulan hatiku.........
Bersinarlah selalu di setiap waktu
Terangi jalinan cintanya
Kan abadi selamanya .
Senin, 24 Maret 2008
JANJI MANIS
Oh Dunia ini penuh Kepalsuan
Oh Mungkinkah Tiada keikhlasan,
Apakah ini suatu Pembalasan........
Aku Sadar Kebesaran MU Tuhan.
Aku bagai seorang Pengembara Jalanan
Yang terombang ambing di Lautan
Bergelora........
Tiada tempat tuk menumpang Kasih
Hidupku selalu keseorangan.
Hati membeku mengingatkan
Kata Janji Manismu....
Aku di lambung Angan-angan
Belaian kasih sayang suci darimu
Lidah tidak bertulang.........
Ucapan Cinta Mengiris Kalbu
Aku akan pergi, membawa diri
Biarlah Cinta dihati terkubur lagi
Tidak aku pahami, mengapa ini terjadi,
Peristiwa Pahit Menguris Hati
Jalanan Hidup ini sudah tertulis
Ku tempuhi dengan kesabaran
Aku sadar KebesaranMu Tuhan.
Selasa, 12 Februari 2008
KISAH BIDUK KECIL, MERCUSUAR DAN SANG BINTANG
Ia nikmati belaian angin malam dan cahaya Rembulan
Ia selalu seiring berjalan dengan Sang Bintang
Untuk menuju sebuah Pulau Impian
Kini Sang Bintang menghilang di telan awan hitam
Badaipun datang, Gelombang pun menghantam
Biduk kecilpun terhempas di tengah Samudra
Biduk kecil mulai goyah, Ia kehilangan arah
Ku dayung Biduk kecil dengan sisa tenagaku
Aku tak tahu kemana Biduk kecil ini berlabuh
Aku tak ingin Biduk Kecil ini Hancur dan terhempas
Biduk Kecil ini harus berlabuh di pulau Impian
Ku dayung Biduk Kecilini dengan sisa tenagaku
Dengan Harapan menemukan Pulau Impian
Setitik sinar ku temukan di kejahuan malam
Sang Bintangkah itu......... Mercusuar
Mercusuar dengan gagah sambut dan Peluk Biduk Kecil
Dengan Senyuman dia tebarkan sinar kasih sayang
Biduk Kecilpun menikmatikasih sang Mercusuar
Ia berharap dapat menemukan Pulau Impian itu
disaat Mercusuar disampingnya
Disaat menikmati kebahagiaan bersama Mercusuar
Biduk kecil tersadar, ada sang Bintang
Tersenyum dengan penuh cinta menanti diatas sana
Yang selalu setia dan sabar memberi petunjuk
tuk temukan Pulai Impian
Terima kasih Mercusuarku, yang telah menemaiku
disaat aku kehilangan arah. aku akan selalu mengingat mu
sampai akhir hayatku
Ia selalu seiring berjalan dengan Sang Bintang
Untuk menuju sebuah Pulau Impian
Kini Sang Bintang menghilang di telan awan hitam
Badaipun datang, Gelombang pun menghantam
Biduk kecilpun terhempas di tengah Samudra
Biduk kecil mulai goyah, Ia kehilangan arah
Ku dayung Biduk kecil dengan sisa tenagaku
Aku tak tahu kemana Biduk kecil ini berlabuh
Aku tak ingin Biduk Kecil ini Hancur dan terhempas
Biduk Kecil ini harus berlabuh di pulau Impian
Ku dayung Biduk Kecilini dengan sisa tenagaku
Dengan Harapan menemukan Pulau Impian
Setitik sinar ku temukan di kejahuan malam
Sang Bintangkah itu......... Mercusuar
Mercusuar dengan gagah sambut dan Peluk Biduk Kecil
Dengan Senyuman dia tebarkan sinar kasih sayang
Biduk Kecilpun menikmatikasih sang Mercusuar
Ia berharap dapat menemukan Pulau Impian itu
disaat Mercusuar disampingnya
Disaat menikmati kebahagiaan bersama Mercusuar
Biduk kecil tersadar, ada sang Bintang
Tersenyum dengan penuh cinta menanti diatas sana
Yang selalu setia dan sabar memberi petunjuk
tuk temukan Pulai Impian
Terima kasih Mercusuarku, yang telah menemaiku
disaat aku kehilangan arah. aku akan selalu mengingat mu
sampai akhir hayatku
Kamis, 31 Januari 2008
Cerita Bunga Hari Ini.........
Bunga : Hari ini bunga sedih, mengapa mentari tak bersinar hari ini.
Angin : Kenapa bunga? kamu kok layu.
Bunga : Mentari enggan bersinar pagi ini.
Angin : Kemana perginya mentari?
Bunga : Tolong aku sang angin, cari tau keberadaan sang mentari.
Angin : Aku akan mencarinya untukmu, jangan bersedih bunga.
................Sesaat Kemudian..................
Bunga : Ada kabar baik dari sang angin, ia tau keberadaan mentari.
Mentari : Bicaralah bunga, mentari akan selalu menyinari......
Bunga : Aku bukan hanya bicara, tapi juga bersenandung lagu cinta.
Mentari : Aku akan selalu memberi kehangatan pada bunga.
Bunga : Senandung cinta akan membuat mentari selalu tersenyum.
Mentari : betul kt bunga, mentari selalu tersenyum, denger senandung cinta dari bunga ku.
Bunga : bunga senang mentari telah menikmati senandung lagu cinta
Bunga : bunga bahagia mentari menghangati hari ini
Mentari : bunga yg cantik........ Mentari berjanji akan selalu bersinar untuk mu.
Bunga kini Bahagia selalu hidup berdampingan dan mentaripun turut bahagia.
Kamis, 24 Januari 2008
Cinta Terlarang
Perasaan ini bergemuruh, saat engkau pegang jemariku.
Kau kecup lembut dengan bibirmu.
Anganku melayang dan menerawang jauh di sana.
Kau bermain dalam kelopak mataku yang terpejam.
Senyummu menari dalam hati kecilku.
Bersorak bernyanyi di dalam angan angan.
kau datang dan pergi tanpa aku tau
Jiwaku sakit dan merana karena tersangkut
dalam duri-duri cinta terlarangmu
Kini kau pergi, tanpa tinggalkan pesan
kau bawa hatiku serta,
kini hidupku hampa, hanya ada air mata
Pedih........ sungguh pedih yang kurasa
Aku tersadar dalam tidurku
Aku tahu siapa Aku, dan Kamu
sayang kau kau bukan milikku,
dan akupun bukan milikmu
Kita terjerat oleh permainan hati
Kita terjebak oleh Permainan Kata
Kita terhanyut dalam perasaan.
Aku tersadar dalam mimpiku
Aku tahu siapa Aku, dan Kamu
Sayang kau kau bukan milikku
dan Akupun bukan milikmu
Langganan:
Postingan (Atom)