tag:blogger.com,1999:blog-48935707489671866742024-02-06T19:10:46.090-08:00Lentera Bias sinar yang redup....mampu sebagai penerang dan petunjuk langkah kita agar tak tersesat dalam kehidupan ini. Lentera merupakan media untuk berbagi cerita, puisi , motivasi, dan juga inspirasi. ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.comBlogger41125tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-361216754371506092013-05-05T07:54:00.001-07:002013-05-05T08:52:57.422-07:00Lembah KemuningPart 1.<br />
<div style="text-align: justify;">
Pertemuanku dengan Agra memang telah direncanakan, setelah beberapa kali aku meneleponnya dan sepakat untuk bertemu. Agra adalah seseorang yang pernah singgah dihatiku, yang pernah mengisi hari-hariku dengan cerita-cerita indah dan juga sedih. Sejenak anganku melayang kemasa itu. Dimana awal kisah cintaku dengan seorang pria. Dimataku dia seorang yang supel, baik, dan inovatif. Agra, begitu banyak orang menanggil namanya. Agra bagiku bagai sosok atau figur seorang kakak, sahabat dan pacar, begitu komplit seperti apa yang aku inginkan. Dia memarahiku jika aku berbuat bodoh, menasehatiku dan memberi solusi disaat diriku sedang ada masalah dan menyayangiku serta menghiburku disaat diri ini sedih. Lima tahun dia mengisi hari-hariku, begitu banyak air mata ini kutumpahkan untuknya dan begitu banyak juga gelak tawa ini aku nyanyikan untuknya. Masa yang paling indah yang tak dapat aku lupakan hingga saat ini. Tak terasa sudah 12 tahun waktu berjalan, dan telah memisahkan aku dengan dirinya. Selama ini dia hanya muncul menghiasi tidurku, hingga membuat aku terisak saat terbangun.<br />
<br />
Rida....Rida.... seseorang menyentuh jari tanganku dan telah membuyarkan lamunanku. Kamu kenapa? Malah bengong ...tanya Agra. Aku hanya tersenyum.... teringat masa itu, masa yang paling mengesankan yang tak ingin aku buang dalam cerita hidupku. Kita saling berjabat tangan dengan menanyakan kabar. Kamu terlihat kurus, kamu sakit....? tanyaku. Agra dulu pria yang tinggi, gagah, dan badannya atletis. Tapi kini yang ada di hadapanku pria kurus yang seperti tak terurus, sedih aku melihatnya. Lalu kita berdua melangkah mencari tempat untuk makan dan mengobrol. Aku dan Agra saling cerita perjalanan yang kita lalui selama terpisah. Agra sudah menikah dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki. Istrinya seorang wanita karier yang sukses. Sedangkan Agra bekerja sebagai designer properti sesuai dengan hobbynya, dia pandai melukis. Kehidupanya telah mapan dan sukses.<br />
<br />
Dan akupun menceritakan keluargaku, suamiku seorang dokter dan aku saat ini usaha butik kecil-kecilan dan seorang ibu rumah tangga yang telah dikaruniai dua bidadari cantik. Rida... kamu bahagia selama ini, tanya Agra. Aku mengangguk mengiyakan. Aku bahagia Agra, bagaimana dengan kehidupanmu....? Balik aku bertanya ke dirinya. Agra hanya diam tidak menjawab. Aku berharap kamu juga bahagia dengan keluargamu....jawabku sambil tersenyum. Kamu masih punya hutang sama aku... ingat tidak? tanyaku. Apa itu....jawab Agra. Kamu berjanji akan membuat lukisan wajahku. Hingga saat ini belum kamu tepati.....pasti kamu lupa. Kamu pasti sibuk dengan pekerjaanmu dan juga keluargamu. Kamu sibuk dengan proyek-proyek besarmu, kamu sibuk rapat dengan rekanan dan kamu sibuk dengan apalah segala bentuk kesibukanmu...., tambahku panjang lebar. Agra hanya tersenyum mendengarkan ocehanku. Itulah Agra hanya bersenyum dan memicingkan matanya di saat aku bicara. Aku kangen dengan ocehanmu....kata Agra. Sudah sekian lama aku tidak mendengar suara ocehanmu yang tak bermutu itu....tambahnya. Aku terdiam, aku marah, ternyata ocehanku yang begitu panjang lebar dianggap tak bermutu. Tapi jangan dia bilang namanya Agra kalau tidak bisa meluluhkan hatiku disaat marah. Dia hanya menyentuh kepalaku dan mengusap-usapnya, rontok sudah semua amarah dihatiku.<br />
<br />
Aku tidak lupa, dan takkan pernah lupa sayang, jawabnya singkat. Cuma waktu yang belum mengijinkan lukisan itu sampai ditanganmu. Tunggu saatnya pasti datang....(itu keyakinan yang ada dalam hatiku) Tuhan pasti pertemukan kita..... jawab Agra sambil tersenyum menyakinkanku. Kamu tidak berubah ya... masih bawel dan ingin tahu apa yang ada hubungannya denganku....tambah Agra. Jujur, dari mana kamu tahu nomor Hpku.....tanya Agra. Aku hanya tersipu.....tak menjawab. Oke...kalau kamu tidak mau menjawab kata Agra, Aku tidak akan memerkosamu......jawabnya dengan ringan. Agra.... bentakku sambil bersungut-sungut. Kamu apa apaan sih.... bicaramu ngelantur. Kamu selalu begitu, ngomongnya asal aja....tidak mikirin orang sakit hati tambahku kesal. Agra hanya tersenyum... hehehehe maaf salah ngomong, disengaja, tambah gemes liat kamu cemberut.....godanya.<br />
<br />
Rida.....kenapa kamu meninggalkanku, tanya Agra tiba-tiba. Aku tak bisa menjawab. Hanya kata maaf yang keluar dari mulutku. Maafkan aku Agra.....Aku telah dijodohkan oleh orang tuaku, dan mereka tidak setuju dengan hubungan kita.....Maafkan aku. Jawabku tertunduk. Kenapa kamu mencari-cari diriku, apa kamu tidak bahagia....dengan suamimu? tanya Agra. Ceritakan Rida.....Bagaimana suamimu, keluargamu dan hidupmu selama ini, tambah Agra. Sejak kita ketahuan menjalin hubungan dan orang tuaku tidak setuju, aku dan orang tuanya dipindah ke Bandung. Disana aku diperkenalkan dengan anak sahabat ayahku....Dia seorang dokter, dia seorang pria mapan dan pendiam, usianya 3 tahun lebih tua dari usiaku. Hari-harinya hanya diisi dengan baca buku dan pasien....tapi aku salut dengan dia. Dia begitu sabar menantiku hingga aku menerima dirinya disampingku. Namanya dr. Pramudya, Dia seorang dokter yang ramah.... banyak pasien yang cocok dengan dirinya, itu yang membuat aku luluh dan bangga. Pernikahanku sudah 8 tahun berjalan. Kami dikaruniai dua bidadari yang cantik-cantik Alexa Putri Pramudya (7 tahun) dan Adara Putri Pramudya (4 Tahun). Kehidupanku bahagia bersamanya....aku mengakhiri ceritaku.<br />
<br />
Bagaimana dengan kehidupanmu Agra, tanyaku. Tolong ceritaan kepadaku......Aku berharap kamu juga bahagia bersama keluargamu. Agra menghela nafas panjang sebelum bercerita. Setelah kamu pergi hidupku seakan menjadi gelap..... semua jalan buntu, begitu juga pikiranku. Selama setahun hidupku tidak jelas hanya kesana kemari tak pernah ada tujuan. Hingga papaku meningalkan dunia ini. Aku mulai tersadar atas kejadian ini.... mamaku sering menangis melihat kelakuanku. Kasihan dan iba aku melihat mama. Mama mengingikan aku melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Aku menyetujuhinya....aku kuliah dan mengambil jurusan Tehnik Sipil. Lima tahun berjalan tak terasa. Aku telah lulus dengan menyandang gelar Insinyur. Mamaku bangga denganku.. Disaat wisuda aku bertemu dengan Istriku, dia adik kelasku yang dua semester lagi telah selesai. Dia wanita yang energik dan pandai.....namanya Mitha.<br />
<br />
Aku menjalani hubungan dengannya selama 5 bulan dan pada akhirnya aku meminangnya. Mamaku terlihat bahagia......dengan pernikahanku, sempurna kebahagiaan mama setelah kelahiran putraku yang bernama Bayu Agra Abiyasa... setelah Bayu berumur satu tahun Mitha bekerja di salah satu perusahan ternama. Kariernya bagus di perusahaan tersebut, hingga waktu pertemuanku dengan dia semakin pendek begitu pula dengan Bayu. Bayu diasuh sama mama. Mama begitu menyayanginya. Mitha sering lembur dan pulang larut malam. Kadang mesti keluar kota meninggalkan aku dan Bayu. Mitha begitu bahagia menikmati kariernya hingga aku tak sanggup untuk menghentikannya. Aku mengalah demi keutuhan keluargaku... Aku keluar dari perusahaan yang mengikat jam kerjaku. Aku putuskan untuk menjadi konsultan dan Designer freeland. Puji syukur masih banyak orang yang mencariku dan memakai jasaku untuk konsultasi juga mendesign rumah maupun perkantoran. Aku kerjakan semua itu di rumah. Aku buat kantor di ruangan rumahku sehingga aku dapat bekerja sambil mengawasi Bayu dan mama. Kini Bayu sudah berumur 3 tahun. Bayu anak yang cerdas dan lucu, dia malaikatku yang mengisi hidupku dan hidup mama. Begitulah kisahku Rida..... Agra mengakhiri ceritanya. Kamu pasti juga bahagiakan, kataku sambil menggoda. Agra hanya tersenyum hambar.....<br />
<br />
Oh....ya kamu belum jawab pertanyaanku, darimana kamu dapat nomor Hpku, tanya Agra penasaran..... Pras jawabku singkat. Kamu ingat Pras....Prasetyo. Prasetyo adalah sahabat Agra waktu duduk di bangku SLTA. Sebulan yang lalu aku bertemu dengan dia tanpa sengaja, saat itu dirumah sakit dia sedang nunggu anaknya yang diopname, kebetulan suamiku yang menanganinya. Waktu itu aku menemui suamiku. Kebetulan saat itu aku dan suamiku ada acara menghadiri pernikahan sepupuku, karena dia ada pasien jadi aku yang jemput dia. Saat itu aku ketemu dengan Pras. Aku dan Pras saling tukar cerita, hingga akhirnya aku menanyakan keadaanmu, dan Pras menceritakan dirimu. Pada akhirnya dia memberi nomor Hpmu. Sudah lama aku ingin menghubungimu, tapi aku takut. Kuhimpun keberanianku untuk meneleponmu, jujur aku takut kamu lupa sama aku.
Agra memandangiku dan terus memandangiku, seakan dia mencari sesuatu dalam diriku. Aku terus menikmati makanan yang ada didepanku dan pura-pura tidak melihatnya. Kamu banyak berubah Rida....kata Arga. Kamu dulu gadis tomboi yang aku kenal, tapi kini seorang wanita dewasa yang keibuan...tambahnya. Waktu yang merubahku....jawabku singkat. Agra makanlah... jangan pandangi aku terus nanti kamu jatuh cinta lagi sama aku...gurauku. Agra hanya tersenyum... Tidak bolehkah aku jatuh cinta lagi sama kamu Rida...? Agra balik bertanya. Aku hanya menggelengkan kepala. Kenapa....? tanya Agra. Agra kita sudah punya keluarga, kita hanya bisa menjalin tali persaudaraan bukan yang lain. Itu kalau kamu mau... Jelasku. Agra hanya tersenyum memandangiku. Tanpa terasa waktu berjalan dan memisahkan pertemuanku dengan Agra. Rida...,kamu kasih kabar ke aku ya...katanya sambil memelukku. Aku mengangguk, kamu juga ya...tambahku. Kita berdua menuju ke parkiran, aku antar kamu pulang, tidak apa-apakan...kata Agra. Antar aku ke butikku saja, nanti suamiku jemput aku di butik...jelasku. Dalam perjalanan pulang Agra terdiam tak banyak bicara. Sesekali memandangiku sambil terus menggenggam tanganku. Rasa rindu berbaur menyatu di hatiku, bahagia...hanya itu yang ku rasakan. Aku tak tahu yang ada dibenak Agra, apa yang dirasakannya. Makasih ya... mau temui aku, kataku memecah kebisuan. Aku berharap Agra berbicara. Sama-sama...jawabnya singkat.<br />
<br />
<span class="fullpost">Tiga bulan telah berlalu, hingga saat ini tidak pernah kuterima kabar dari Agra. Entah kemana Agra menghilang. Aku coba menghubungi HPnya tapi sia-sia. Aku mencoba menghubungi Prasetyo. Prasetyo juga tidak tahu kabar keberadaannya. Agra sudah pindah rumah. Rumah yang dia tempati kini kosong. Aku minta tolong Prasetyo untuk mencari kabar berita Agra. Apa yang telah terjadi dengan Agra ya Tuhan...lindungi dia dan sayangi dia Tuhan, doaku panjatkan untuk Agra. Seiring waktu berjalan genap setahun, akhirnya kudapatkan juga kabar beritanya. Agra sakit, kabar terakhir yang kuterima. Aku mendapatkan alamat rumah baru yang Agra tempati, Jl. Lembah kemuning 8 No. 24 Bintaro – Tangerang. Ternyata Agra tinggal tidak jauh dari tempat tinggalku. Aku tinggal di Bintaro sektor IX Jl. Angsana II No. 4 Bintaro.
Pagi itu aku coba mencari alamat rumah Agra, dan akhirnya kutemukan juga rumah Agra. Rumah asri yang banyak di tanami pohon kemuning yang sedang berbunga. Wangi bunga kemuning begitu harum apalagi setelah disiram hujan semalam. Makin tambah asri dan sejuk rumah itu. Aku pencet bel pagar dengan harapan si penghuni keluar. Ternyata harapanku benar, seorang wanita baya sekitar 65 tahun keluar dari rumah dan menghampiriku. Maaf, ibu mencari siapa...? tanya wanita itu. Maaf bu, benar ini tempat tinggal bapak Agra...tanyaku ke wanita itu. Benar bu....jawab wanita itu. Saya temannya bapak Agra, kabarnya beliau sedang sakit, saya ingin menjenguknya...tambahku. Wanita itu terdiam dan berpikir sejenak. Hingga akhirnya wanita itu membukakan pintu pagar untukku. Bagaimana keadaan bapak Agra bu... tanyaku. Nanti ibu bisa lihat sendiri keadaan pak Agra...tambah wanita itu. Wanita itu mempersilakan aku masuk ke dalam rumah. Rumah yang apik dan tertata rapi, Agra memang designer yang handal pikirku, penataan rumahnya beda dengan rumah kebanyakan. Disaat aku menikmati suasana dalam rumah tiba-tiba suara wanita itu memanggilku. Ibu dipersilahkan kedalam, Pak Agra sedang menunggu itu didekat kolam... kata wanita itu. Akupun bergegas menemui Agra, rasa penasaran, marah, bingung berbaur jadi satu. Sudah tersusun kata-kata amarah yang akan kulembarkan ke Agra. Dia telah membohongiku, aku sangat kecewa dengannya. </span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost"> Deg... Jantungku seakan berhenti berdetak. Siapa pria yang ada dipingir kolam ikan itu...tanyaku dalam hati. Langkahku terhenti, pria itu duduk diatas kursi roda dan memandangi ikan-ikan yang berenang. Apakah itu Agra atau bukan... pikirku penasaran. Karena posisi pria itu membelakangiku. Agra... tiba-tiba suaraku keluar lirih dari mulutku, hingga aku sendiri tak mendengarnya. Pria itu menoleh ke arahku. Kali ini luruh lunglai, mataku mulai gelap. Tak sanggup lagi kali ini melangkah menghampirinya, dia benar-benar Agra yang aku kenal, Agra yang pernah di hati ini. Rida... sapa Agra. Suara Agra menyadarkanku. Ku susun sekuat tenaga kaki ini melangkah menghampirinya. Tanpa terasa air mata ini mengalir ke pipiku... sedih, sungguh menyedihkan keadaan Agra. Kucoba terus melangkahkan kakiku hingga sampai didepan Agra. Aku terdiam, mulut ini kelu, tak sanggup untuk berbicara, hanya air mata yang bisa berbicara mewakili hatiku. Maafkan aku Rida, tak mengabarimu... kata Agra memecahkan tangisku. Pasti kamu lama menunggu kabar dariku... kata Agra lirih. Maafkan aku... tambah Agra. Tak kuasa hati ini menahannya, tangisku meledak memecahkan kesunyian pagi. Kupeluk tubuh Agra yang sangat kurus, ku tumpahkan tangisanku dalam pelukannya. Kamu jahat Agra... kamu jahat... kataku terbata-bata. Semakin erat Agra memeluk tubuhku sambil mengucapkan kata, Maaf... rasa kangen, kesal, berbaur menyatu dalam pelukan Agra. Kunikmati pelukannya seakan tak ingin berpisah lagi dengannya. Tuhan jangan pisahkan aku lagi dengan Agra... terucap doaku untuk Agra.
Rida... aku tidak bisa nafas, bisik Agra. Rupanya pelukanku terlalu kuat untuk tubuh Agra saat ini. Perlahan kulepaskan pelukanku. Sekali lagi maaf... kata Agra tersenyum. Senyuman yang tak berubah... aku tersipu malu, maaf ya... kalau menyakitimu, kataku. Kudorong kursi roda itu ke sebuah taman dalam pekarangan rumah. Ternyata banyak pohon kemuning yang ditanam dipekarangan ini. Sampai di bangku taman aku duduk di hadapan Agra. Kupandangi wajahnya yang pucat. Kamu tambah putih dan ganteng, kataku coba memujinya, ternyata dia tersipu juga. Bagaimana kabarmu saat ini, kemana saja kamu, sakit apa kamu, kenapa kamu tidak kasih kabar aku setahun ini...? tanyaku. Agra tersenyum, kamu tak berubah, kamu tetap bawel. Bagaimana suamimu menghadapi ocehanmu setiap hari, pasti suamimu orang sabar... tambah Agra. Mana yang harus aku jawab dulu...sayang kata Agra lagi. Aku tersenyum, terserah kamu saja.... kataku. Agra mengambil tanganku dan digenggam dalam pangkuannya.
Setelah pertemuan itu, aku mulai berpikir dengan hidupku, keluargaku, anakku dan juga mamaku. Kesehatanku perlahan mulai memburuk dan pada akhirnya aku periksakan tentang penyakitku. Bagai disambar petir saat dokter mendiagnosaku ada virus HIV dalam tubuhku. Sejak itu sering terjadi pertengkaran aku dengan istriku, dia menuduhku berselingkuh dan ini akibatnya atas perbuatanku. Aku sakit hati dengan tuduhannya, aku tak pernah melakukannya selain dengan istriku, tapi aku tak bisa membuktikan atau menolak tuduhan istriku. Akhirnya aku putuskan untuk melepaskannya demi anakku. Aku tidak mengingikan anakku tahu keadaan diriku. Biar aku dan istriku saja yang mengetahuinya. Mamaku, setelah mendengar aku akan berpisah, mamaku jatuh sakit dan sebulan kemudian pergi ke surga menyusul papa. Lengkap sudah cobaan yang aku terima. Orang yang ku sayangi satu persatu meninggalkanku. Dan secara perlahan aku pun merasakan akannya datang kematian. Kamu percaya kepadaku Rida... kalau aku tak pernah berbuat hina dengan wanita lain...? tanya Agra. Aku tak menjawab, aku hanya menganggukan kepalaku. Aku juga tidak tahu kenapa virus jahanam ini ada dalam tubuhku... ratapnya. Aku memang aktif dalam kegiatan sosial waktu di kampus hingga saat sebelum aku di vonis terinfeksi HIV. Aku rutin tranfusi darah untuk orang-orang yang membutuhkan. Tapi aku tidak bisa salahkan siapa-siapa. Mungkin ini rahasia Tuhan agar aku selalu ingat dengan-Nya. Kini aku hidup seorang diri, yang ditemani kursi roda ini. Ternyata masih ada seorang wanita tua yang mau merawatku dengan tulus. Beliau, bagiku pengganti mama yang telah meninggalkanku. Air mataku terus mengalir saat mendengarkan cerita Agra, sesekali jemari Agra menghapus air mataku, aku hanya tersenyum pahit. Kasihan Agra, kenapa Tuhan memberi cobaan begitu berat untuknya. Agra orang yang baik, dia pria yang tabah menjalani cobaan ini. Aku coba kuatkan hatiku, aku coba untuk berkata kepadanya. Sabar ya Agra...Tuhan punya rencana yang paling indah untukmu. Percaya itu.... kataku meyakinkannya. Maafkan aku ya....mungkin selama inu aku pernah menyakitimu ataupun mengecewakanmu. Aku sayang sama kamu. Aku ingin kamu bahagia seperti hidupku, Agra hanya tersenyum dan kembali memelukku erat. Seakan tidak akan pernah melepaskanku lagi pergi darinya. Aku senang hidupmu bahagia Rida... bisiknya. Jaga dirimu baik-baik, jangan pernah menyakiti atau mengecewakan suamimu, dan juga anak-anakmu... tambah Agra. Aku hanya mengangguk mengiyakan. Pulanglah... masih ada yang menunggumu di rumahmu. Aku tersadar, kulihat jam tangan yang melingkar di tanganku. Pukul 11.00 WIB waktunya aku jemput anak-anak pulang sekolah. Makasih Agra... kamu mengingatkanku, kataku. Aku pulang dulu, aku janji akan menengokmu lagi... bolehkan, kataku. Agra hanya tersenyum dan mengangguk. Sebelum pulang aku menghampirinya sambil kuberbisik, Tetaplah hidup dan bertahan untuku Agra... Kucoba untuk tersenyum walau terasa pahit. Iya Rida... aku akan berusaha bertahan untuk melihatmu bahagia. </span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost">Aku meluncur ke sekolah anak-anakku, kasihan si adik lama menunggu. Maafkan bunda nak, bunda akan selalu untukmu. Setelah menjemput kedua anak-anakku, aku tidak ke butik seperti biasa. Aku ingin menemani bidadari-bidadariku main dirumah. Ingin aku masak masakan kesukaanya. Bunda tidak kerja... kata si Kakak (Alexa). Bunda ingin temani kakak dan adik dirumah hari ini. Bunda kangen sama bidadari bunda... jawabku sambil memeluk kedua anak-anakku. Asyik... bunda dirumah temani kakak sama adik... teriak mereka girang. Wajah-wajah lucu dan kepolosannya membuat aku bahagia. Bunda, telepon ayah dong, biar bisa makan bareng kita di rumah... kata Alexa. Iya bun... imbuh si adik (Adara). Pasti seru dech... kata mereka serempak. Iya bunda telepon ayah dulu ya... mudah-mudahan ayah bisa makan bareng kita... kataku. Kucoba hubungi telepon suamiku. Ayah, mama di rumah tidak usah dijemput nanti... kataku memberitahunya. Ayah sibuk tidak hari ini...? Anak- anak ingin makan bareng ayah sama bunda dirumah... tambahku. Iya aku usahakan pulang secepatnya biar bisa makan siang bareng... jawanya singkat. OK ditunggu ya, Yah.... kataku sambil tersenyum kearah anak-anak. Mereka girang. Ya Tuhan, begitu bahagianya anak-anak bisa makan bareng di rumah. Selama ini mungkin mereka merasa kesepian dan kehilangan kehadiran ayah dan bundanya. Tapi mereka tidak pernah mengeluh. Karena mereka tahu kalau ayah dn bundanya kerja untuk mereka. </span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost">Setelah anak-anak tidur, sore itu aku ceritakan pertemuanku dengan Agra ke suamiku. Maaf mas... aku ingin cerita ke mas Pram, tapi aku harap mas Pram tidak marah... kataku. Mas Pram mengangguk menyetujui. Maaf mas, aku mendapat kabar tentang Agra, dia sedang sakit dan aku mencari tempat tinggalnya... kataku. Mas Pram mulai fokus mendengarkan ceritaku. Tadi aku mencarinya, ternyata rumahnya tidak jauh dari rumah kita. Agra terinveksi HIV mas... kasihan dia badannya kurus dan pucat... tambahku. Dia menceritakan kenapa bisa terinfeksi HIV, karena transfusi darah. Dan aku percaya itu, Agra pria yang baik, tak mungkin dia melakukan perbuatann yang hina itu. Dia kini hidup menyendiri ditemani seorang wanita tua. Istrinya meninggalkannya setelah mengetahui penyakitnya... jelasku ke Mas Pram. Mas Pram kan seorang dokter pasti tahu bagaimana seseorang bisa terinfeksi HIV ... tambahku. Apa mas bisa membantu Agra meringankan sakitnya. Mungkin ada obat yang dapat menyembuhkannya atau paling tidak untuk memperpanjang umurnya mas, Rida mohon... mas Pram bisa membantu Agra, rajukku ke mas Pram. Mas Pram terdiam dan memandangiku. Jawab jujur pertanyaanku Rida..., kata Mas Pram. Aku mengangguk mengiyakan. Apa kamu masih mencintainya... tanya mas Pram. Aku menyayanginya mas...menyayanginya sebagai sahabat dan juga saudara. Dia pria yang baik, selama menjalin hungungan denganku dia tak pernah sekalipun menyakitiku apalagi merusakku. Dia selalu menolongku dan menjagaku... paparku mengapa alasanku meminta untuk mas Pram menolongnya. Rida hanya ingin balas budi, atas kebaikanya, tak lebih dari itu mas... jawabku. Hidup dan matiku hanya untuk mas Pram dan anak-anak, percaya Rida mas.... kataku sambil memegang tangannya meyakinkan. Mas Pram akhirnya memelukku, Jujur aku marah, aku cemburu, kamu masih saja mengingatnya, saat ini kamu masih sayang kepadanya... kata mas Pram. Bagaimana dengan aku di hatimu Rida... tanya mas Pram. Rida mencintai mas Pram hingga lubuk hati terdalam, tak ada pria dalam hidupku selain mas Pram... Rida jauh menyayangi mas pram dari pada siapapun. Seandainya Rida harus memilik antara mas Pram dan Agra... aku tetap memilih mas Pram dan anak-anak, jelasku meyakinkan mas Pram. Tapi Rida mohon... jangan suruh aku untuk memilih mas, karena pilihan itu menyakitkan hati, tambahku. Mas Pram melepaskan pelukannya dan memandangiku... jarinya mengusap air mata yang mengalir di pipiku. Mas akan menolong Agra semampu mas... kata mas Pram tersenyum. Kembali aku memeluk mas Pram sambil mengucapkan terima kasih. Tapi ingat dirimu dan kewajibanmu ya... tambah mas Pram. Aku mengangguk. Rida akan resend dulu di butik Mas... biar Hani dan Desi yang menangani semua pekerjaan di butik. Aku ingin mengurus Mas Pram, anak-anak dan juga Agra. Mas Pram tidak keberatankan... tanyaku. Teruskan niatnya untuk berbuat baik...selama kamu bahagia menjalaninya, aku turut bahagia, tambah mas Pram. Terima kasih Tuhan, Engkau telah berikan hamba suami yang sempurna, bahagiakan dan lindungi mas Pram dalam hidupnya, amin terucap doa dalam hatiku. </span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost">Hari minggu pagi aku dan mas Pram serta anak-anak pergi ke rumah Agra. Pertama kali aku perkenalkan keluargaku ke Agra. Seperti biasa Agra berada di taman sambil memandangi ikan-ikan yang berenang, aku hampiri Agra. Agra ada seorang yang ingin menemuimu... bisikku. Siapa...? tanya Agra. Mas Pram dan anak-anak berjalan menghampiriku dan Agra, dan aku mendorong kursi rodanya ke arah mas Pram. Agra perkenalkan ini mas Pram...suamiku dan ini Alexa si kakak dan ini adik (Adara). Mas Pram mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, dan tak ketinggalan si kakak dan si adik memperkenalkan diri. Saya kakak Alexa Om... Aku Adik Adara Om.... kata anak-anakku lucu. Nama om siapa...tanya Alexa dan Adara. Nama Om, Agra, kakak dan adik bisa panggil Om Agra, bidadari cantik... jawab Agra gemes sambil mencubit pipi kakak dan adik perlahan. Om, teman Bunda ya...? tanya Alexa. Agra hanya mengangguk. Kalau teman bunda, kenapa om tidak pernah main kerumah Alexa, kan kita bisa main bareng kalau bunda dan ayah kerja...tambahnya. Aku dan Mas Pram hanya tersenyum melihat tingkah anak-anakku yang polos. Rupanya mereka kesepian mas.... kataku ke mas Pram. Mas Pram mengangguk mengiyakan. Aku dan mas Pram duduk di bangku taman memperhatikan Agra dan anak-anak bercanda. Agra pasti juga merindukan anak dan istrinya.... kataku ke mas Pram. Kasihan Agra, disaat seperti ini disaat dia butuh dukungan dari orang terdekatnya, dia malah diasingkan jauh dari orang-orang yang dicintainya, seandainya ini terjadi pada aku dan keluargaku, tidak mungkin ini aku lakukan. Akan aku temani mereka hingga pergi ke surga... gumanku. Mas Pram memelukku begitu erat. Terima kasih Rida, aku bahagia dan bangga telah memilikimu. Terima kasih Tuhan telah kau berikan aku seorang istri yang baik dan mulia hatinya.
Tidak terasa hari sudah sore, aku dan mas Pram serta anak-anak mohon diri, terlihat wajah berat Agra saat melepaskan kepergianku dan anak-anak. Mas Pram berpamitan ke Agra, cepat sembuh ya... tadi aku bawa oleh-oleh untukmu, jangan lupa diminum... kata mas Pram ke Agra. Makasih banyak mas Pram... semoga mas Pram di berikan kebahagian dengan keluarga. Mas Pram mengangguk... Amin. Alexa dan Adara juga berpamitan, Om... Alexa pulang dulu ya besok main lagi, Adara juga ya Om Agra... semoga Om cepat sembuh, nanti kalau sudah sembuh om Agra ganti main ke rumah Adara, main bersama, pasti seru ya kak....kata Adara dengan lucunya. Iya... Om Agra janji, kalau Om Agra sembuh, pasti main ke rumah Adara dan Alexa, terus kita main bareng deh sepuasnya. Bagaimana? Setuju... kata Agra sambil mengelus kepala anak-anak. Setuju...jawab anak-anak serentak. Kakak, adik sudah yuk... pulang, Om Agra biar istirahat, biar cepat sembuh, ya... kataku ke anak-anak. Iya bunda... kata mereka serempak. Aku menghampiri Agra, Aku pulang dulu nanti aku kesini lagi tengok kamu... kataku. Cepat sembuh dan bertahanlah hidup untuku ya... bisikku. Agra hanya tersenyum dan mengangguk. Ku dorong kursi roda Agra ke teras, `dia ingin mengantarku dan melihatku pulang. Agra melambaikan tangannya, Daaa...daaa....Alexa, Adara.... besok main ke rumah om lagi ya... kata Agra. Anak-anak pun melambaikan tangan sampil berkata iya...om Agra, besok kakak sama adik kesini lagi..... BERSAMBUNG</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-74450410657845593422011-04-22T09:51:00.000-07:002013-05-05T08:51:22.692-07:00DI PERSIMPANGAN JALANSiapapun yang berpergian dan kemanapun kita berjalan pastilah kita selalu menemuhi persimpangan jalan, apalagi di ibukota yang ramai ini. Ada jalan yang lurus, ada yang kekiri, ada yang ke kanann, utara selatan, timur dan barat.<br />
<br />
Apabila kita mengetahui tepat tempat yang akan kita tuju, maka kita tidak akan ragu menentukan jalan mana yang akan kita tempuh. Belok kirikah, kanankah atau lurus. Kalau tempat yang kita tuju baru sekali kita kunjungi, paling tidak kita harus memegang alamatnya dan untuk tidak tersesat di jalan kita akan bertanya kian kemari.<br />
<br />
Bayangkan, kalau kita pergi ke suatu tempat tanpa mengetahui persis alamatnya, kita akan mendapatkan kesulitan. Jika kita bandingkan perjalanan dijalan raya ini dengan perjalanan hidup manusia di dunia ini, rasanya tidak banyak berbeda. Manusia tidak lebih dari seorang musafir yang sedang berpergian menuju suatu tempat. Bedanya dalam perjalanan hidup di dunia untuk menuju tempat yang dituju manusia harus dulu menjalani proses perjalanan akhir di dunia, proses perpindahan dari tempat yang fana menuju tempat yang abadi. Tidak ada makhluk hidupyang tidak mengakhiri hidupnya di dunia. Sudahkah kita siap dan memperoleh alamat yang lengkap untuk menuju tempat yang abadi.<br />
<br />
Dalam perjalanan hidup manusia banyak menemuhi persimpangan jalan. Perjalanan yang harus ditempuh seorang muslim sudah jelas. Tinggal lagi ia harus mempelajari dengan benar jalan yang harus kita temppuh. Seharusnya, kalau kita mengetahui, kita tak akan ragu lagi untuk mmemilih jalan untuk menuju tempat yang tepat. Tetapi justru disinilah perbedaan perjalanan manusia di jalan raya dengan musafir dalam perjalanan hidupnya. Ketika musafir tiba dipersimpangan jalan, selalu ada yang membisikannya untuk menempuh jalan yang salah. Itulah peranan Iblis, yang bersumpah dihadapan Allah untuk menggoda setiap Bani Adam di perjalanan hidupnya. Untuk Itu Hanya kepada Allah SWT kita selalu meminta petunjuk untu membimbing kita ke tempat yang dituju.ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-25396009498130381082011-01-23T21:20:00.000-08:002013-05-05T08:51:56.905-07:00Selamat Malam CintaSelamat malam cinta..ini malam aku terjaga,<br />
Ada gelisah merasuk di jiwa dan aku tak tahu itu apa<br />
Kenangan tentang kita, Tiba-tiba terbayang di pelupuk mata<br />
Betapa indah jumpa pertama<br />
<br />
Saat ingin ku ucap cinta<br />
Jujur… saat itu belum ada makna<br />
Tapi melihat wajahmu merona<br />
Ada seberkas cahaya membisikkan asa<br />
Dan di dada…<br />
Ada gemuruh yang tak biasa…<br />
<br />
Selamat malam cinta…ini malam aku terjaga<br />
Ada gelisah merasuk di jiwa dan kini kutahu itu rindu..<br />
<br />
Tiba-tiba kudengar suara<br />
Sayup-sayup…..ya ..ya .. engkau menyebut namaku…<br />
disaat aku yakin kamu terlelap<br />
Suaramu terdengar menyebut namaku….. <br />
Atau rindumu padaku telah merasuk ke dalam tidurmu..<br />
<br />
Harus kuakui…<br />
Kini hadirmu telah menjadi hidupku<br />
Kini hadirmu telah menjadi nafasku<br />
Kini hadirmu ……..<br />
telah menjadi bayang-bayang indah disetiap sudut jiwaku<br />
<br />
Suaramu kian jelas di telingaku<br />
Menyebut mesra namaku<br />
Ataukah sekarang engkau juga terjaga seperti aku…. <br />
Anginpun begitu pandai memainkan perannya<br />
Menangkap rindumu dan merebahkannya di pangkuanku<br />
<br />
Ingin kutunjukkan padamu…<br />
Batapa cintaku. bukan hanya sekedar kata-kata<br />
Harapku sayang…<br />
“ Semoga engkau selalu bersamaku hingga akhir hayatku…”ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-80470787570518705772010-07-24T20:10:00.000-07:002013-05-05T08:47:55.185-07:00RESAHKU YANG TAK BERUJUNGKu ulurkan jari jemariku tuk cari sesuatu dalam lubuk hati<br />
Ku hamparkan pandanganku ke Angkasa yang tak berujung<br />
Ku berlari sekuat tenaga tuk mengejar segala asa-Mu<br />
Dan Ku coba menata hati ini dengan harapan menemukan-Mu<br />
Engkau pergi………… Engkau Menghilang……. ……….<br />
Engkau meninggalkan ku dalam kegelapan-Mu<br />
Dimana Diriku……… Dimana Cintaku……. Dimana Hatiku<br />
Dimana…………………..<br />
Engkau seakan musnah dan tak akan kembali.<br />
Semakin ku mengejarmu……Engkau semakin menjauh dari ku<br />
Semakin ku berharap…… Engkau semakin melupakanku<br />
Resahku …………….. Resahku………………..Resahku<br />
Resah yang tak berujung……………….ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-42748691978473081892010-07-15T19:45:00.000-07:002013-05-05T08:57:51.900-07:00Sistem Sosial Budaya Indonesia<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%;"><br />PENDIDIKAN DI SEKOLAH PENGUSUNG KEBEBASAN<span style="font-size: 22pt;"><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 150%;">( ANALISA ARTIKEL DARI SUDUT MODERNISASI )</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b style="line-height: 200%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;">BAB I</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;">PENDAHULUAN<span style="font-size: medium;"><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">RINGKASAN ARTIKEL<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Redaksi Kompas hari Jumat , 9 April 2010 menerbitkan artikel dengan judul Pendidikan di Sekolah Pengusung Kebebasan. Artikel ini memberitakan tentang dua sekolah yang telah mempraktikkan konsep pendidikan yang mengusung Kebebasan. Kreativitas dan kemampuan berpikir kritis saat ini disepakati sebagai pilar utama pengembangan jiwa kewirausahaan ( entrepreneurship ). Seperti yang dipraktikkan oleh dua sekolah yang ada di Yogyakarta yaitu Sekolah Dasar Kanisius Eksperimen Mangunan, Kalitirto, Berbah, Sleman yang berdiri sejak tahun 2002 dan Sanggar Anak Alam (Salam) di Nitiprayan, Bantul yang berdiri pada tahun 2000. Kedua sekolah ini mengusung konsep pendidikan yang membebaskan dan berusaha mendobrak kekakuan dalam pola pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Nuansa kebebasan ini sengaja ditumbuhkan untuk menghindari tumbuhnya rasa takut pada anak, karena rasa takut yang ada pada diri anak-anak akan memadamkan kreativitas dan daya eksplorasi mereka. Proses pembelajaran sekolah masih mengacu pada kurikulum pemerintah, akan tetapi lebih mengedepankan pengasahan kreativitas, daya eksplorasi anak dan perpaduan integral dari keduanya yang membentuk kemempuan berpikir kritis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Konsep awal berdirinya sekolah ini adalah pendidikan untuk kelompok anak dari keluarga miskin, akan tetapi keluarga menengah keatas lebih menyukai dan berminat sistem pendidikan seperti ini. Seperti menetapkan hari Sabtu sebagai hari kreativitas. Melalui kegiatan jalan-jalan, anak-anak diarahkan bersosialisasi dengan masyarakat dan alam sekitarnya. Pada hari Senin sampai Kamis, semua siswa diwajibkan mencari pertanyaan diluar pelajaran. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa berasal dari hal-hal yang ditemui sehari-hari atau peristiwa yang menggelitik rasa ingin tahu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dibahas dengan guru dan juga teman-temannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Yang terpenting dalam kegiatan ini adalah bukan jawaban yang diperoleh,tetapi kepekaan anak-anak dalam melihat lingkungannya dan keberanian untuk memunculkan pertanyaan. Kegiatan tingkat sekolah dasar diawali dengan kegiatan berkebun sayur- mayur atau menyiapkan hidangan di dapur. Kegiatan ini mengajak anak mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, tanpa harus menghafal. Otomatis kepekaan terhadap lingkungan dan alam akan terasah. Setiap hari mereka mengamati perubahan cuaca, fauna sawah, dan perkembangan tanaman yang mereka rawat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Lokasi atau letak kedua sekolah ini pun unik, yaitu berbaur dengan pemukiman penduduk. Tak ada pagar yang membatasi sekolah dengan masyarakat. Ruang guru, Kelas dan Perpustakaan terdiri dari beberapa rumah tradisional dan dikelilingi oleh sawah dan kebun. Pendidikan yang memerdekakan mengasah kemampuan anak untuk menemukan atau bahkan menciptakan peluang di sekitarnya, hal ini membutuhkan daya kreativitas, eksplorasi dan kepekaan akan permasalahan dalam masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Artikel diatas merupakan Modernisasi karena Sistem dan konsep pendidikan yang diajarkan di kedua sekolah tersebut lebih mengedepankan pengembangan kreativitas, eksplorasi dan kepekaan terhadap lingkungan. Hal ini berbeda dengan sistem dan konsep pada sekolah yang ada pada umumnya. Modernisasi memberikan keuntungan bagi umat manusia, terutama adanya fakta bahwa melalui modernisasi manusia mampu mengungkap berbagai potensi yang tersembunyi dan yang tertekan dalam masyarakat pramodern.(Simmel).<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p>
</o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">FAKTOR DAN SYARAT MODERNISASI<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Modernisasi menurut Wilbert E. Moore adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional/pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Adanya penemuan dan perkembangan dibidang IPTEK ( inovasi dan pembaruan ) yaitu dengan Sistem dan konsep pendidikan yang membebaskan dan berusaha mendobrak kekakuan dalam pola pendidikan. Dengan adanya perkembangan proses pembelajaran sekolah yang lebih mengedepankan pengasahan kreativitas, daya eksplorasi anak dan perpaduan integral dari keduanya yang membentuk kemempuan berpikir kritis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Adanya kemajuan di bidang perekonomian yaitu dengan adanya Kreativitas dan kemampuan berpikir kritis saat ini, yang disepakati sebagai pilar utama pengembangan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dan Pengembangan entrepreneurship adalah kunci kemajuan. Karena dengan cara ini dapat mengurangi jumlah pengangguran, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan keterpurukan ekonomis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Kegiatan tingkat sekolah dasar diawali dengan kegiatan berkebun sayur- mayur atau menyiapkan hidangan di dapur. Kegiatan ini mengajak anak mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, tanpa harus menghafal. Otomatis kepekaan terhadap lingkungan dan alam akan terasah. Setiap hari mereka mengamati perubahan cuaca, fauna sawah, dan perkembangan tanaman yang mereka rawat. Pendidikan sistem ini akan memajukan masyarakat kita dibidang pertanian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Dengan dicapainya stabilitas pertahanan dan keamanan dalam kehidupan bermayarakat karena secara politis sistem dan konsep pendidikan kewiraswataan dapat meningkatkan harkat sebagai bangsa yang mandiri dan bermartabat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">B. SYARAT – SYARAT MODERNISASI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"> Menurut Soerjono Soekanto, syarat - syarat suatu modernisasi adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p>1. Proses pembelajaran sekolah yang lebih mengedepankan pengasahan kreativitas, daya eksplorasi anak dan perpaduan integral dari keduanya yang membentuk kemempuan berpikir kritis, merupakan cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking). Hal ini menuntut suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">2. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi , dengan banyaknya masyarakat yang menyukai dan berminat dengan sistem pendidikan yang memerdekakan mengasah kemampuan anak untuk menemukan atau bahkan menciptakan peluang di sekitarnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Hal ini membutuhkan daya kreativitas, eksplorasi dan kepekaan akan permasalahan dalam masyarakat. Konsep awal berdirinya sekolah ini adalah pendidikan untuk kelompok anak dari keluarga miskin, akan tetapi keluarga menengah keatas lebih menyukai dan banyak yang berminat dengan sistem pendidikan seperti ini. Hal ini dilakukan secara bertahap, karena menyangkut sistem kepercayaan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;"><o:p>
</o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">BAB III<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">RESIKO MODERNISASI DAN SOLUSINYA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">A. RESIKO MODERNISASI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Sistem pendidikan yang tidak didasari dengan ideologi yang kuat akan menghasilkan lulusan yang gamang dalam menerjemahkan peran dirinya di tengah masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya sarjana yang hanya berorientasi pada lapangan pekerjaan, dan tidak mencari jalan keluar dengan menjadi <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">entrepreneur, </span></em>ataupun <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">social entrepreneur</span></em>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Pendidikan kita harus didorong untuk membangun Indonesia dari bawah, bukan untuk menjadi tenaga kerja yang melulu berharap pada investasi asing. Di sini terlihat kesalahan rancang bangun pendidikan nasional, karena mengandung bias kota dan sentralisasi pembangunan. Imbasnya, setelah melewati bangku sekolah dan perguruan, seseorang cenderung akan menuju kota dan pabrik, karena pola modernisasi sudah terinternalisasi dalam alam fikirnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Adanya salah Persepsi tentang Pendidikan yang lebih mengutamakan pengembangan jiwa kewirausahaan ( entrepreneurship ). Jika pendidikan wirausaha hanya dimaknai sebagai kegiatan melatih seseorang agar pintar mencari uang dan cepat meraih kekayaan, hasilnya justru akan kontraproduktif. Alih-alih akan mendekatkan masyarakat pada kehidupan sejahtera, langkah seperti itu malah akan memperburuk tatanan ekonomi daerah dan melanggengkan ketimpangan sosial ekonomi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small;"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small;">Adalah kekeliruan besar jika kita melihat pendidikan semata sebagai sistem yang mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pola industrialisasi yang tercetak dalam cara berfikir positifistik (UN adalah salah satu indikatornya). Bangsa ini tidak perlu mengambil jalan keliru dengan menjadikan pendidikan sebagai mesin pencetak tenaga kerja. Karena itu bukanlah <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">nation </span></em>dan <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">characterbuilding. </span></em>Itu adalah <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">robotbuilding. </span></em>Kecuali para pemimpinnya menginginkan negara ini menjadi negara yang berisikan ratusan juta buruh semata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Konsep pendidikan yang membebaskan dan berusaha mendobrak kekakuan dalam pola pendidikan apabila tidak ada peraturan yang membatasi akan menimbulkan permasalahan baru seperti kebebasan berpakaian, Permasalahan yang timbul yaitu akan adanya persaingan dalam penampilan para siswa dan memungkinkan akan timbulnya kelompok-kelompok dalam sekolah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">B. SOLUSI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Salah satu langkah jitu untuk meningkatkan mutu pendidikan agar para pelajar kita bisa menjadi pelaku pembangunan yang efektif di masa depan, adalah kontekstualisasi pendidikan. Yang dimaksud dengan kontekstualisasi pendidikan, adalah mengkaitkan segenap pelajaran di sekolah dengan kehidupan nyata, khususnya dengan dinamika pembangunan di daerah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small;"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small;">Yang harus dijadikan visi ke depan adalah pengembangan pendidikan memultiplikasi potensi sumber daya alam ke dalam tangan-tangan yang mampu memanfaatkannya secara bertanggungjawab. Prakondisi untuk memperbaiki pendidikan kita sudah ada. Desentralisasi politik dan pendidikan adalah landasan emas untuk membebaskan pendidikan dari kekangan logika (hubungan industrial). <o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small;"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small;">Yang tinggal diselaraskan adalah cita-cita nasional, dan juga cita-cita daerah. Revitalisasi perguruan strategis seperti IPB juga akan sangat bermanfaat. Menanamkan kompetensi ke dalam diri anak didik adalah satu hal. Tapi membangun karakter dan jiwa adalah tantangan sesungguhnya. Tapi itu jelas waktu yang cukup untuk melakukan otokritik dan mengakui letak kesalahan dunia pendidikan kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;">BAB IV<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Perkembangan proses pembelajaran sekolah yang lebih mengedepankan pengasahan kreativitas, daya eksplorasi anak dan perpaduan integral dari keduanya yang membentuk kemempuan berpikir kritis. Kreativitas dan kemampuan berpikir kritis saat ini, yang disepakati sebagai pilar utama pengembangan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dan Pengembangan entrepreneurship adalah kunci kemajuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;">Pendidikan kita harus didorong untuk membangun Indonesia dari bawah, bukan untuk menjadi tenaga kerja yang selalu berharap pada investasi asing. Dan Sistem Pendidikan yang diselaraskan dengan cita-cita nasional, dan juga cita-cita daerah. Revitalisasi pendidikan dengan konsep mengusung kebebasan juga akan sangat bermanfaat.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;">Menanamkan kompetensi ke dalam diri anak didik adalah satu hal. Tapi membangun karakter dan jiwa adalah tantangan sesungguhnya dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; line-height: 200%;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">Soerjono Soekanto, <i>Sosiologi Suatu Pengantar, </i>Jakarta. Rajawali Pers. 2004<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;">http://netsains.com<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 200%;"><a href="http://setyochannel.blogspot.com/"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">http://setyochannel.blogspot.com</span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<span style="font-size: x-small;"><br /></span>
ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-62162417229333466322010-07-15T18:41:00.000-07:002013-05-05T09:02:12.299-07:00Sistem Sosial Budaya Indonesia<br />
<div style="text-align: start;">
<span style="text-align: center;"><span style="font-family: ";"> </span><span style="font-family: "; font-size: 100%; font-weight: bold; line-height: 150%;">TERORISME, PAHAM KEKERASAN DAPAT DILUNAKKAN, IDEOLOGI SULIT</span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: "; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: "; line-height: 150%;">( ANALISA ARTIKEL DARI SUDUT PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT )</span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%; line-height: 200%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%; line-height: 200%;">BAB I</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">LATAR BELAKANG<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">A. RINGKASAN KASUS<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Persoalan teroris yang terjadi di Indonesia sangat berkaitan dengan idiologi yang di anut oleh para pelakunya. Pemberantasan terorisme melalui pendekatan legal formal seperti operasi polisi tidaklah efektif memupus idiologi tersebut. Karena idiologi yang mereka anut adalah sudah merupakan “harga mati” prinsip tersebut sudah ada daam benak pelakunya, khususnya para napi /tahanan teroris yang tergolong papan atas daam aktivitas gerakan mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Idiologi yang telah dianut anak-anak muda sangatlah susah diberantas karena tidak adanya kemampuan berpikir kritis, sehingga mereka dengan mudah terjebak dalam aliran yang ekstrem dogmatis. Anak – anak muda yang mempunyai potensial itu ternyata tergiur ambil jalan pintas dengan menganggap penegakan syariah Islam sebagai satu –satunya solusi untuk menyelesaiakan masalah kehidupan ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Akar permasalahan Terorisme yang muncul di Indonesia selain karena Idiologi , tetapi juga ditimbulkan oleh ketidak adilan pemerintah Indonesia dan kemiskinan yang menimpa masyarakat bawah. Pengikut teroris di Indonesia sangatlah kecil dibandingkan dengan penduduk Indonesia, dan keadaan teroris di seluruh dunia saat ini dalam keadaan terdesak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Akan tetapi terorisme sulit untuk diberantas tuntas dan selalu bisa tumbuh kembali, hal ini dikarenakan sudah terjadi fiksasi stigma soal Barat atau Amerika Serikat yang menindas umat Islam, meskipun empirik terjadi di negara lain, bukan di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">B. PERMASALAHAN SOSIAL<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Contoh kasus diatas menggambarkan Idiologi yang dianut oleh para pelaku teroris adalah salah satu bentuk masalah sosial yang telah banyak menjebak para masyarakat Indonesia khususnya anak-anak muda, sehingga tidak dapat berpikir kritis dan realitis. Selain Idiologi ketidak-adilan pemerintah dan kemiskinan juga merupakan akar permasalahan yang memicu timbulnya terorisme yang ada di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p>
</o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">BAB II<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">ANALISA<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">A. SUMBER MASALAH:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Sumber masalah penyebab terjadinya Terorisme adalah Dari faktor perbedaan ideologis dan pemahaman tentang agama yang berbeda-beda sampai kesenjangan sosial dan pendidikan yang membuat masyarakat lebih mudah untuk disusupi oleh jaringan-jaringan teroris. Pengaruh terorisme dapat memiliki dampak yang signifikan, baik segi keamanan dan keresahan masyarakat maupun iklim perekonomian dan parawisata yang menuntut adanya kewaspadaan aparat intelijen dan keamanan untuk pencegahan dan penanggulangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Faktor Sosial, yaitu ketidak adilan itu terjadi di berbagai masyarakat baik secara sosial, politik, ekonomi, maupun budaya. Berbagai faktor ketidak adilan tersebut akan memicu faktor radikalisme dan fundamentalisme. Radikalisme dan fundamentalisme akan dipermudah oleh rendahnya pendidikan, kemiskinan, budaya, dan kehidupan sosial. Keterbelakangan pendidikan, perubahan politik, kemiskinan atau rendahnya peradaban budaya dan sosial seseorang akan memicu radikalisme dan fundamentalisme yang berujung pada kekerasan, ekstrimisme dan terorisme.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">B. FAKTOR - FAKTOR MASALAH SOSIAL<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p>1. Faktor Ekonomi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 100%;"><b><span lang="SV" style="font-family: "; line-height: 200%;"> </span></b></span><span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Jaringan teroris sangat memerlukan sumber dana maupun sumber daya manusia untuk melakukan aksinya. Dana merupakan satu hal penting, bukan hanya untuk pembelian senjata, alat-alat penghancur bahan peledak untuk bom, tetapi juga untuk mempertahankan hidup sel-sel pengikutnya. Dana didapatkan dari kegiatan ilegal perdagangan, prostitusi, judi dan sebagainya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Melalui pencucian uang hasil kejahatan komersial, penyelundupan dan korupsi, dana menjadi bersih asal usulnya, sah dan sulit ditelusuri. Mengingat sangat kompleksnya masalah pencucian uang karena terkait dengan pendeteksian dini dan harus dilakukan secara tertutup, maka institusi intelijen sangat diperlukan di dalam perumusan pencegahan terhadap kejahatan terorganisir. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Kemiskinan merupakan ladang subur persemaian benih-benih terorisme dan karenanya bagi negara yang bersungguh-sungguh ingin menyelamatkan negara dari tindakan teror akan memilih jalan membangun kesejahteraan rakyatnya. Biasanya kelompok teroris tumbuh dan berkembang di negara yang kondisi perekonomiannya carut-marut. Mereka kecewa dengan pemerintah yang berkuasa dan melakukan pemberontakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p>
</o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">2. Faktor Psikologi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Dalam kasus di atas faktor psikologi yang didasarkan atas adanya keinginan untuk mempertahankan keyakinannya sebagai sebuah kebenaran, memegang peranan penting dari berbagai aksi yang dilakukan.</span><span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"> Aksi teror yang terjadi belakangan ini adakalanya dikibarkan atas nama agama. Terma jihad dibajak untuk membenarkan aksi mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Idiologi yang dianut oleh para pelaku terorisme adalah suatu realitas yang berangkat dari pemahaman dan keyakinan masing-masing individu terhadap apa yang mereka yakini dan pahami tentang adanya kekuatan dan kebenaran sebuah eksistensi yang lain diluar apa yang dilihat dan terasa olehnya. Idiologi ini mendasari berbagai jenis tindakan yang diambil dalam upaya untuk menjaga keseimbangan. Apabia keseimbangan ini terganggu maka muncul reaksi negative dari indifidu yang bersangkutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">3. Faktor Kebudayaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Selain faktor ekonomi, psikologi, faktor kebudayaan juga memegang peranan penting dalam masalah ini. Banyak faktor yang melahirkan aksi terorisme, seperti: minimnya pemahaman agama, tidak sabar dalam berdakwah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Aksi teror yang terjadi belakangan ini adakalanya dikibarkan atas nama agama. Terma jihad dibajak untuk membenarkan aksi mereka. Tak heran jika wajah Islam remuk-redam di mata dunia. Padahal pemahaman dan praktik jihad yang dipraktikkan Nabi Muhammad Saw dan para sahabat jelas-jelas bertentangan dengan aksi teror. Kebanyakan dari mereka menerima warisan kebudayaan tersebut tanpa diiringi oleh sikap kritis dan proaktif untuk mencari kebenaran yang hakiki sehingga tanpa mereka sadari mereka telah terjebak oleh nilai – nilai yang mengisolasi diri mereka sendiri terhadap berbagai objektif dari sebuah realita kebenaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">C. SIFAT MASALAH<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Masalah sosial diatas, bersifat riil dan juga laten, bersifat riil karena permasalah sosial diatas dapat ditanggulangi ataupun dicegah. Masalah sosial ini timbul karena adanya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat, seperti adanya ketidak adilan pemerintah terjadi di berbagai masyarakat baik secara sosial, politik, ekonomi, maupun budaya yang memicu faktor radikalisme dan fundamentalisme. Radikalisme dan fundamentalisme akan dipermudah oleh rendahnya pendidikan, kemiskinan, budaya, dan kehidupan sosial. Keterbelakangan pendidikan, perubahan politik, kemiskinan atau rendahnya peradaban budaya dan sosial seseorang akan memicu radikalisme dan fundamentalisme yang berujung pada kekerasan, ekstrimisme dan terorisme.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Dan merupakan bahaya laten ( bahaya tersembunyi) karena Idiologi seseorang merupakan keyakinan yang sangat prinsipil, salah satu pendapat yang didasarkan atas adanya keinginan untuk mempertahankan keyakinannya sebagai sebuah kebenaran, memegang peranan penting dari berbagai aksi yang dilakukan. dan apabila tidak ditangani dan diselesaikan dengan baik, dapat memicu rangkaian tindakan kekerasan untuk memaksakan pembenaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span><span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">BAB III<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span lang="SV" style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Dalam menanggapi permasalahan diatas pemerintah mempunyai peranan sangat penting yaitu dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga perlakuan adil terhadap semua daerah yang berada dalam naungan Negara Repubik Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Dengan melibatkan masyarakat melalui kepedulian masyarakat terhadap kewaspadaan keberadaan terorisme. Kemampuan aparat untuk mendeteksi, menangkal, mencegah, menangkap tokoh teroris belum optimal. Guna merumuskan konsepsi pencegahan dan penanggulangan terorisme, diperlukan analisis dari berbagai aspek tinjauan yang terkait dan saling mempengaruhi. Membendung langkah teroris di Indonesia, perlu melihat secara obyektif karakteristik daerah, potensi yang dimilki dan aspek yang mempengaruhi. Seberapa besar peranan masing-masing instansi terkait, aparat keamanan dan seluruh komponen masyarakat termasuk tingkat kewaspadaan bela lingkungan terhadap bahaya terorisme harus terukur dan teruji. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Namun untuk melawan terorisme tidak salah bila menggunakan metoda lain yaitu menggunakan soft power persuasif antara lain mengikut sertakan tokoh-tokoh agama dalam upaya menetralisir pembibitan dan peneyebaran ajaran radikalisme kepada para teroris yang telah ditahan oleh kepolisian . Dengan cara mengajak berdiskusi pada isu tataran aplikatif operasional misalnya soal membunuh, mengebom atau dengan kekerasan lain, dengan begitu para napi/tahanan itu dapat diajak untuk berpikir kritis terhadap berbagai hal.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">BAB IV<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Agama sering dikaitkan dengan fenomena kekerasan terorisme. Ini jelas kontras dengan nilai-nilai agama yang mengajarkan perdamaian dan menentang kekerasan. Meskipun faktanya, ada sekelompok orang yang jelas-jelas mengatasnamakan tindakan kekerasannya dengan mengatasnamakan agama. Orang juga menyaksikan bahwa agama sering digunakan sebagai landasan ideologis dan pembenaran simbolis bagi kekerasan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Oleh karena itu sulit menjawab pertanyaan, bagaimana agama bisa menjadi dasar suatu etika untuk mengatasi kekerasan. Padahal, agama baru menjadi konkret sejauh dihayati oleh pemeluknya. Apalagi bila diyakini, bukan agamanya yang “bermasalah”, tetapi manusia pelaku teror itu yang “bermasalah” karena menyalahgunakan pemahaman agamanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok sehingga menyulut kekerasan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 200%;">Berbagai faktor ketidak adilan akan memicu faktor radikalisme dan fundamentalisme. Radikalisme dan fundamentalisme akan dipermudah oleh rendahnya pendidikan, kemiskinan, budaya, dan kehidupan sosial. Keterbelakangan pendidikan, perubahan politik, kemiskinan atau rendahnya peradaban budaya dan sosial seseorang akan memicu radikalisme dan fundamentalisme yang berujung pada kekerasan, ekstrimisme dan terorisme.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 100%;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CRini%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CRini%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CRini%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-priority:99; color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} @page Section1 {size:595.45pt 841.7pt; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.3in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:659580686; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1099844108 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} </style> </div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: "; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><b><span style="font-family: "; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 150%;"> Soerjono Soekanto, <i>Sosiologi Suatu Pengantar </i>: 1990. Jakarta. Rajawali Pers. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 22.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 150%;">2.Kompas , Selasa 23 Maret 2010<o:p></o:p></span></div>
<br />
<span style="font-family: "; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /><b><span style="font-family: "; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<span class="fullpost"><span class="fullpost">Dan ini adalah sisa postingan saya yang akan saya sembunyikan dan hanya muncul pada saat post page atau link read more.. diklik </span></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-75522852487375902792010-05-08T02:17:00.000-07:002010-07-15T19:42:15.236-07:00MAKALAH AZAS-AZAS MANAJEMEN<div style="text-align: center; font-weight: bold;">PENTINGNYA SUATU PERENCANAAN DI DALAM MENENTUKAN MASA DEPAN SUATU PERUSAHAAN<br /></div><br /><div style="text-align: center;">(MAKALAH INI UNTUK MELENGKAPI PERSYARATAN UJIAN TENGAH SEMESTER)<br /></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /><div style="text-align: center;">BAB I<br />PENDAHULUAN<br /></div><br />HAKIKAT PERENCANAAN<br />Perencanaan pada hakikatnya adalah pemilihan saat ini terhadap kondisi masa depan yang kita hendaki, beserta langkah-langkah yang kita perlukan untuk mewujudkan kondisi - kondisi tersebut. Perencanaan merupakan salah satu fungsi utama dalam manajemen, karena perencanaan adalah suatu proses pendefinisian tujuan - tujuan organisasi yang kemudian diartikulasikan /menyajikan dengan jelas strategi - strategi, taktik - taktik, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam arti lain perencanaan adalah proses membuat peta perjalanan menuju masa depan dan perencanaan tidak berhenti setelah perencanaan dihasilkan, akan tetapi merupakan proses yang terus menerus dilaksanakan untuk memuktahirkan, mengubah dan mengganti peta selama perjalanan masa depan.<br />Menurut Newman perencanaan Planning is deciding in advance what is to be done. Sedangkan menurut A.Allen Planning is the determination of a course of action to achieve a desired result. Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa ( Who ) kapan (When) dimana ( Where ) mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ) jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.<br /><br /><div style="text-align: center;">BAB II<br />PEMBAHASAN<br /></div><br />Manajemen Strategik adalah Proses Adaptasi Organisasi dengan lingkungan yang berubah untuk menyesuaikan diri dan memastikan bahwa implementasi strategi berjalan dengan baik dan lancar.<br />Dalam konteks organisasi perencanaan (Planning) dapat diartikan sebagai proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan dan dikaji cara-cara terbaik untuk mencapai suatu tujuan terbaik.<br />Perencanaan mempunyai dua unsur yaitu:<br />1. Perencanaan Formal adalah proses mengunakan investigasi yang kaku untuk mencapai tujuan, memutuskan aktivitas dan secara formil mendokumentasikan ekspektasi organisasi.<br />2. Perencanaan Tidak Formal adalah Proses secara Intuitif memutuskan tujuan - tujuan dan aktivitas - aktivitas yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tanpa penyelidikan yang kaku dan sistematis.<br /><br />A. ASPEK – ASPEK PERENCANAAN<br />1. Hierarki Sasaran ( Objectives)<br />Di dalam setiap organisasi terdapat tingkatan - tingkatan umum, yang setiap tingkatan mempunyai sasaran yang merefleksikan tanggung jawab manajemen disetiap tingkatan.<br />Sasaran/Strategik ( Strategic Objectives ) merupakan target performa yang berhubungan dengan usaha-usaha jangka panjang seperti pertumbuhan, kemampulabaan dan posisi suatu perusahaan dalam industrinya<br />a. Sasaran Taktis ( Tactical Objectives ) merupakan target performa jangka menengah untuk mencapai hasil yang terbatas seperti penjualan tahunan, laba kuartalan dan perubahan inkremental dalam produk dan jasa.<br />b. Sasaran Operasional ( Operational Objectives ) merupakan target performa jangka pendek yang segera untuk aktivitas harian, mingguan, bulanan dan apabila tercapai akan memperkuat sasaran perencanaan taktis.<br /><br />2. Hierarki Perencanaan.<br />a. Maksud dan Misi ( Purpose dan Mission ) Waktu perencanaan sepanjang umur organisasi, tidak mempunyai batasan waktu.<br />b. Rencana Srategik ( Strategik Plans) Waktu perencanaan sasarannya dinyatakan dalam rata - rata dan kecenderungan jangka panjang.<br />c. Rencana Taktis ( Tactical Plans )<br />Merupakan sasaran setahunkan dengan target performa yang tetap dan dapat diukur serta menggunakan anggaran performa.<br />d. Rencana Operasional ( Operational Plans )<br />Sasaran jangka pendek dan batas waktu yang sesuai untuk memenuhi Kebutuhan.<br /><br />3. Manajemen berdasarkan Sasaran ( MBO = Management By Objectives )<br />Suatu teknik untuk melibatkan karyawan pada semua tingkatan secara bersama dalam mendefinisikan sasaran dan pengendalian hasil. Manajer dibagi atas tingkatan - tingkatan perencanaan dan tanggung jawab dengan memberikan pertalian antara strata untuk memperbaiki koordinasi.<br />Sasaran MBO adalah pendekatan manajemen yang positif dan terpadu dengan mencapai laba perusahaan yang meningkat, baik jangka panjang maupun jangka pendek melalui usaha manajemen kelompok yang kompeten dan mempunyai tujuan yang jelas.<br /><br />B. PROSES MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN :<br />1. Menentukan Sasaran yaitu Proses pengambilan keputusan bersama karyawan didorong untuk mengambil peranan yang penting dalam menyatakan ide.<br />2. Menspesifikasikan Rencana Tindakanya merupakan rencana tindakan yang realitis disetujui oleh manajer dan bawahnya, dan ditulis dengan teliti untuk penelaahan berkala.<br />3. Penelahaan Performa merupakan suatu proses motorisasi oleh manajer secara berkala kepada bawahannya untuk menelaah kemajuan terhadap sasaran. Penelaahan dilakukan minimal sekali dalam setahun.<br />4. Koreksi dan Adaptasi adalah Tindakan Korektif di ambil setelah penelaahan Performa.<br /><br />C. MANFAAT PROGRAM MBO ( MANAGEMENT BY OBJECTIVES ) :<br />1. Memungkinkan Individu mengetahui sesuatu yang diharapkan dari organisasi atau perusahaan.<br />2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat manager menetapkan tujuan.<br />3. Memperbaiki komunikasi antara menajer dan bawahannya.<br />4. Proses pemisahan yang wajar dengan memusatkan perhatian pada pencapaian.<br /><br />D. PROSES ADAPTASI PADA LINGKUNGAN YANG BERUBAH :<br />1. Pengawasan terhadap lingkungan eksternal dan Internal pada semua aspek yang perusahaan berkepentingan.<br />2. Identifikasi kesempatan lingkungan untuk dieksploitasi dan menghindari bahaya-bahaya.<br />3. Analisis kekuatan dan kelemahan yang penting dalam penemuan dan penilaian strategi-strategi.<br />4. Identifikasi Strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.<br />5. Mengadakan suatu proses manajerial yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa semua strategi yang diimplementasikan secara tepat.<br /><br />E. PROSES PENYUSUNAN PERENCANAAN<br />1. Merumuskan Misi dan Tujuan.<br />Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang bersangkutan.<br /><br />2. Memahami Keadaan Saat ini.<br />Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan sampai jangka panjang.<br /><br />3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan.<br />Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.<br /><br />4. Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.<br />Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah :<br />a. Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.<br />b. Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan.<br />c. Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-alternatif lain.<br /><br />Perencanaan Strategik ( Strategik Planning/ Corporate Planning ) merupakan bagian terpenting dari manajemen strategik dan dapat dianggap sebagai pilar sentral manajemen strategik.<br /><br />F. KELEMAHAN - KELEMAHAN PERENCANAAN STRATEGIK :<br />1. Perencanaan Strategik tidak dapat menjamin perusahaan akan menghasilkan strategi yang paling tepat, karena strategik tersebut ditentukan oleh manusia.<br />2. Keadaan lingkungan yang berubah terus.<br />3. Perlawanan atau resistensi Intern (prasangka-prasangka karyawan) karyawan lama biasanya sudah terbiasa dengan sistem yang mana.<br />4. Mahal biayanya.<br />5. Penyusunan Perencanaan Strategik itu sulit karena membutuhkan suatu tingkat Imaginasi yang tinggi, kemampuan analisis, kreatifitas dan keuletan.<br />6. Perencanaan strategik membatasi pilihan/alternatif, mengurangi inisiatif dalam suatu jajaran alternatif yang berada diluar jangkauannya.<br /><br /><br /><div style="text-align: center;">BAB III<br />PENUTUP<br /></div><br />A. KESIMPULAN<br />1. Manajemen strategik dan Perencanaan strategik sangat penting bagi keberhasilan usaha karena kalau strategik salah kemungkinan besar perusahaan akan mengalani kesulitan meskipun perusahaan telah berusaha seefisien mungkin. Manajemen Strategik memberikan pengarahan dan batas-batas untuk kegiatan operasional.<br />2. Perencanaan strategik merupakan tulang punggung dari manajemen strategik karena merupakan bagian terpenting dan langkah utama dalam memyelenggarakan suatu manajemen strategik.<br />3. Perencanaan yang intuitif dan perencanaan jangka panjang yang formal seharusnya saling mengisi karena perencanaan yang formal dapat membantu manajer dalam mempertajam masukan-masukan intuitif – antisipatif kedalam proses perencanaan. Perencanaan formal akan lebih efektif apabila semua tingkatan manajemen mencakup timbangan/intuisi mereka didalam merencanakan.<br /><br />B. SARAN<br />Untuk dapat mencapai tujuan masa depan suatu perusahaan maka perlu adanya perencanaan strategic dan perencanaan operasional yang pelaksanaannya dapat berjalan saling beriringan dan saling mengisi kelemahan masing-masing perencanaa.<br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />1. James. A.F. Stoner, dan R. Edward Freeman, Management, Edisi Kelima, Jakarta: Intermedia, Prentice Hall.<br />2. Harold Koontz / Cyril O’Donnell /Heinz Weihrich, Management, Edisi Kedelapan, Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.<br />3. Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta.<br /></div>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-66247517337865257192010-05-08T02:09:00.000-07:002010-05-08T02:13:38.633-07:00AZAS - AZAS MANAJEMEN<div style="text-align: center; font-weight: bold;">PERAN PENTING KOORDINASI YANG EFEKTIF UNTUK MENGATASI DIFERENSIASI DAN POLA PIKIR YANG BERBEDA DALAM MENCAPAI SUATU TUJUAN ORGANISASI<br /></div><br /><br /><br /><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">BAB I<br />PENDAHULUAN<br /></div><br /> Pengkoordinasian merupakan fungsi terpenting dalam manajemen karena pengkoordinasian merupakan pengikat, penyeimbang dan penyelaras semua aktifits dan usaha, maka dapat disimpulkan bahwa setiap fungsi manajemen yang lain juga memerlukan suatu pengkoordinasian. Koordinasi adalah proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya, sebab tanpa ini setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti,<br />yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.<br />Untuk melihat kemampuan seorang manajer dalam memimpin dan melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen.<br />Dengan organisasi diharapkan keharmonisan dan keselarasan seluruh kegiatan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga beban tiap bagian menjadi serasi , selaras dan seimbang.<br />Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan tiap satuan pelaksanaan. Koordinasi sangat dibutuhkan pada saat pekerjaan yang insidentil dan tidak rutin serta pekerjaan yang tidak direncanakan terlebih dahulu..<br />James D. Thomson membagi tiga saling ketergantungan diantara satuan-satuan organisasi, yaitu :<br />1. Ketergantungan yang menyatu ( Pooled interdependence )<br />Dimana tiap kegiatan departemen dan fungsional tergantung pada pelaksanaan kerja tiap satuan.<br />2. Ketergantungan yang berurutan ( sequential interdependence ) :<br />Dimana pekerjaan dari tiap departemen atau fungsional tergantung dari penyelesaian pekerjaan departemen yang lain sebelum satuan lain dapat bekerja.<br />3. Ketergantungan timbale balik ( reciprocal interdependence ):<br />Merupakan hubungan member dan menerima anrat satuan organisasi.<br /><br /><div style="text-align: center;">BAB II<br />PEMBAHASAN<br /></div><br />A. PRINSIP – PRINSIP KOORDINASI<br />Karena adanya pembagian tugas/kerja dalam organisasi maka individu-individu atau kelompok-kelompok dalam organisasi merupakan bagian dari organisasi yang masing-masing mempunyai fungsi dan tujuan sendiri - sendiri oleh karena itu perlu dan harus diarahkan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.<br />Prinsip- prinsip koordinasi tersebut antara lain :<br />1. Prinsip kesatuan arah dan tujuan.<br />2. Prinsip kesepakatan tentang kegiatan atau tindakan yang harus dilakukan masing-masing pihak, termasuk target dan jadwalnya.<br />3. Prinsip ketaatan dan loyalitas.<br />4. Prinsip saling tukar informasi kegiatan, hasil yang dicapai dan masalah yang dihadapi.<br />5. Prinsip saling menghormati, saling percaya dan saling membantu.<br />6. Prinsip Profesionalitas.<br />7. Prinsip saling dapat dipercaya.<br />8. Prinsip Ketepatan penggunaan alat koordinasi.<br />9. Prinsip Efisiensi<br />10. Prinsip adanya koordinator atau pemimpin yang menggerakan dan memonitor seluruh pelaksanaan kerjasama dalam organisasi dan mengerti serta mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.<br /><br />B. SYARAT – SYARAT KOORDINASI<br />Koordinasi akan dapat berjalan dengan baik bila mampu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :<br />1. Lakukan hubungan langsung<br />2. Lakukan sejak awal perencanaan berdirinya organisasi atau awal perencanaan.<br />3. Lakukan terus menerus.<br />4. Sesuaikan dengan perkembangan atau perubahan yang terjadi.<br />5. Tentukan tujuan yang jelas dan jelaskan tujuan tersebut.<br />6. Buatlah stuktur organisasi yang sederhana<br />7. Rumuskan tugas, wewenang dan tanggung jawab dan criteria keberhasilan yang jelas pada setiap individu dan bagian organisasi.<br />8. Ciptakan system komunikasi dan informasi yang efektif dalam organisasi.<br />9. Lakukan control yang efektif.<br />10. Penempatan pimpinan yang efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi.<br /><br />C. MASALAH-MASALAH DALAM PENCAPAIAN KOORDINASI YANG EFEKTIF.<br />Masalah-masalah ini terjadi karena adanya pembagian tugas, maka timbullah perbedaan dalam kegiatan pekerjaan. Perbedaan kegiatan tersebut dapat berpengaruh terhadap organisasi sehingga dapat menimbulkan masalah koordinasi.<br />Perbedaan sikap dan perilaku individu - individu menimbulkan masalah koordinasi, antara lain :<br />1. Adanya perbedaan dalam orientasi terhadap sasaran/ tujuan tertentu.<br />2. Adanya perbedaan dalam orientasi waktu.<br />3. Adanya perbedaan dalam orientasi antar pribadi<br />4. Adanya perbedaan dalam formalitas struktur organisasi<br />5. Adanya perbedaan jarak geografis.<br />6. Adanya perbedaan antar manusia karena faktor social, budaya, pandangan hidup serta latar belakang pendidikan.<br />7. Adanya perbedaan dalam ambisi.<br /><br />D. PEDOMAN KOORDINASI :<br />1. Koordinasi harus terpusat merupakan pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian.<br />2. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi.<br />3. Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.<br />4. Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan wujud saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.<br /><br />E. KEBAIKAN DAN HABATAN KOORDINASI YANG EFEKTIF<br />Kebaikan :<br />1. Beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya keseimbangan antar bagian.<br />2. Tiap bagian akan memperoleh infor-masi yang jelas dalam partisipasi pencapaian tujuan dan tahu peranan-nya masing-masing sehingga dapat memberikan saran dan komentar ter-hadap kemungkinan ketidak serasian antar bagian.<br />3. Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya.<br />Kelemahan :<br />1. Perbedaan tiap bagian dalam orientasi pencapaian tujuan.<br />2. Perbedaan dalam orientasi waktu<br />3. Perbedaan orientasi antar pribadi<br />4. Perbedaan dalam formalitas struktur<br /><br />F. PENDEKATAN UNTUK MENCAPAI KOORDINASI YANG EFEKTIF<br />Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.<br />1. Teknik-Teknik Dasar Manajemen<br />a. Hirarki manajemen terdiri atas rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang formar, hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas sehingga menimbulkan integritas bila diformulasikan dengan jelas serta dilaksanakan dengan arahan yang tepat.<br />b. Aturan dan prosedur, merupakan keputusan-keputusan yang dibuat untuk mengatur kejadian-kejadian rutin.<br />c. Penerapan rencana dan penetapan tujuan dilakukan untuk mengkoordinasikan melalui pengarahan dalam mencapai sasaran yang sama untuk tiap satuan organisasi<br />2. Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :<br />a. Investasi dalam sistem informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar lantai perintah.<br />b. Menciptalkan hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan.<br />Ada beberapa hubungan lateral :<br />- Hubungan langsung<br />- Hubungan kelompok langsung<br />- Hubungan silang<br />3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi, ada dua metode pengurangan kebutuhan koordinasi, yaitu :<br />a. Penciptaan sumberdaya tambahan yang memberikan kelonggaran bagi satuan kerja, misalnya penambahan tenaga kerja, bahan dasar dan pembantu, modal, pengurangan tugas dan masalah-masalah yang timbul sekarang.<br />b. Penciptaan tugas – tugas yang dapat berdiri sendiri, dengan cara mengubah karakter satuan organisasi.<br /><br /><div style="text-align: center;">BAB III<br />KESIMPULAN<br /></div><br /><br />1. Koordinasi diperlukan agar segala kegiatan sinkron terpadu tertuju pada pencapaian tujuan bersama.<br />2. Koordinasi didapat dengan menyederhanakan organisasi, strategi-kebijaksanaan-program yang harmonis, metode komunikasi yang baik, koordinasi sukarela dan supervisi.<br />3. Koordinasi dapat dilakukan secara vertikal maupun horizontal di dalam organisasi yang formal dan yang informal.<br />4. Pertimbangan kunci dalam memilih pendekatan yang terbaik terhadap koordinasi adalah dengan mencocokan kemampuan koordinasi organisasi dengan kebutuhannya akan koordinasi.<br />5. Komunikasi dan motivasi merupakan faktor penentu kepemimpinan didalam koordinasi . Mereka yang menjalankan komunikasi dan motivasi yang baik terjamin akan menjadi pemimpin yang baik pula.<br />6. Koordinasi, integrasi dari tugas-tugas individual dan departemental, dibutuhkan untuk mengatasi diferensasi, pola pikir yang berbeda yang cenderung dikembangkan oleh masing-masing bagian. Pertimbangan pokok adalah mencocokan kemampuan koordinasi organisasi dengan kebutuhannya akan koordinasi.<br /><br /><div style="text-align: center;">DAFTAR PUSTAKA<br /></div><br />1. James. A.F. Stoner, dan R. Edward Freeman, Management, Edisi Kelima, Jakarta: Intermedia, Prentice Hall.<br />2. Harold Koontz / Cyril O’Donnell /Heinz Weihrich, Management, Edisi Kedelapan, Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.<br />3. Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta.<br /></div>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-32097279867410537452010-05-08T02:01:00.000-07:002010-05-08T02:06:01.844-07:00MAKALAH AGAMA ISLAM<div style="text-align: center;"> <span style="font-weight: bold;">KONSEP PERKAWINAN UNTUK MEMINIMALKAN<br /> KONFLIK RUMAH TANGGA </span><br /></div><br /><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">DISUSUN OLEH<br />NAMA : RINI DARUSANTI<br />NPM : 0914000101<br />PROGRAM STUDI : MSDM<br />MATA KULIAH : AGAMA ISLAM<br />DOSEN : DRS H. CHOMSAH HARIS, M.Ag<br />TUIGAS YANG KE : 2<br /></div><br /><div style="text-align: center;">SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI<br />LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA<br /> 2009<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;">KATA PENGANTAR<br />بِسْمِ اللهِ الََّرحْمَنِ الَّرحِيْمِ<br /></div><div style="text-align: justify;"> Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang senantiasa melimpahkan rahmat serta taufik-Nya. Salawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan dalam kehidupan kita sehari-hari.<br /> Pada kesempatan ini penulis akan membuat suatu makalah yang berjudul “ KONSEP PERKAWINAN UNTUK MEMINIMALKAN KONFLIK RUMAH TANGGA ”. Adapun pembuatan makalah kecil ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian tengah semester (UTS) pada STIA LAN TAHUN 2009.<br />Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik ilmu pengetahuan maupun ketentuan-ketentuan dalam pembuatannya, juga keterbatasan buku-buku yang penulis miliki. Semua ini masih jauh dari sempurna dan kebenarannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan tanggapan, kritik dan saran dalam penyempurnaan penulisan ini. <br />Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.<br />TERIMA KASIH<br />Jakarta, Juni 2009<br />Penulis:<br /><br /><br /><div style="text-align: center;">DAFTAR ISI<br /></div> Hlm.<br />KATA PENGANTAR ……………………………………………….... . i<br />DAFTAR ISI …..……………………………………………… ii<br />BAB I PENDAHULUAN …..………………………..…………………….. 1<br />BAB II PEMBAHASAN<br />1. Faktor - Faktor Penyebab Keruntuhan Rumah Tangga …. 2 <br /> 2. Konsep Meminimalkan Konflik Rumah Tangga……………. 3<br /> 3. Petunjuk Dalam Membina Rumah Tangga………………… 4<br /> 4. Peran Suami dan Istri dalam Rumah Tangga ……….…….. 5<br />BAB III PENUTUP <br /> Kesimpulan .………………………..………………………… 8<br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">BAB I<br />PENDAHULUAN<br /></div><br />Membangun sebuah keluarga sakinah adalah suatu proses. Keluarga sakinah bukan berarti keluarga yang diam tanpa masalah. Namun lebih kepada ada keterampilan untuk manajemen konflik.<br />Kehidupan rumah tangga adalah dalam konteks menegakkan syariat Islam, menuju ridho Allah Swt. Suami dan istri harus saling melengkapi dan bekerja sama dalam membangun rumah tangga yang harmonis menuju derajat takwa. Allah SWT berfirman: “Dan orang-orang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. at-Taubah [9]: 71).<br /> Menurut pendapat Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah, sedikit sekali rumah tangga yang selamat dari lilitan perselisihan di antara anggotanya khususnya di antara suami istri. Karena yang namanya berumah tangga membangun hidup berkeluarga dalam perjalanannya pasti akan menjumpai berbagai permasalahan kecil ataupun besar, sedikit ataupun banyak. Permasalahan yang muncul ini dapat memicu perselisihan dalam rumah tangga yang bisa jadi berujung dengan pertengkaran kemarahan dan keributan yang tiada bertepi atau berakhir, dengan damai saling mengerti dan saling memaafkan.<br /><br /><br /><div style="text-align: center;">BAB II<br />PEMBAHASAN<br /></div><br />I. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUNTUHAN RUMAH TANGGA.<br /><br /> Bagaimana dengan kehidupan rumah tangga yang diharapkan dapat berjalan sebagaimana yang telah direncanakankan. Walaupun kita merencanakan dan mencoba sebaik mungkin untuk mewujudkan sebuah rumah tangga yang bahagia, namun kadangkala pertengkaran didalam rumah tangga itu tidak dapat dielakkan. Dan adakalanya sehingga membawa kepada perpisahan yang amat menyakitkan.<br /> <br /> Islam merupakan agama yang syumul. Jadi Islam telah menggariskan jalan penyelesaian dan mestilah diselesaikan dengan jalan terbaik.<br />Sebelum itu,mari kita lihat dulu faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan rumah tangga . Diantara sebab utamanya ialah:<br />1. Tiada persefahaman dan pendidikan agama yang mendalam. Jadi masing-masing tidak mengerti dan sekaligus mengabaikan tanggungjawab mereka.<br />2. Tidak intropeksi diri bila terjadi perselisihan atau pertengkaran. Ingat, intropeksi diri merupakan suatu perkara yang amat penting dalam memastikan kebahagiaan dalam rumah tangga.<br />3. Perkawinan karena terpaksa tanpa mendapat kerelaan daripada kedua-dua belah pihak.<br />4. Perkawinan atas dasar cinta atau nafsu semata-mata tanpa menilai kepentingan agama. Tapi inilah yang berlaku dalam masyarakat sekarang. Perkawinan atas dasar cinta. Bila sudah hilang cinta, Saya tidak menafsirkan bahwa cinta memang menjadi aspek utama terbinanya sesuatu hubungan.<br /><br />II. KONSEP MEMINIMALKAN KONFLIK RUMAH TANGGA.<br /><br />1. Siap Dengan Hal Yang Tidak Kita Duga.<br />Pada dasar kita selalu siap untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Mudah bagi kita bila yang terjadi cocok dengan harapan kita. Namun bagaimanapun tiap orang itu berbeda-beda. Tidak semua harus sama “gelombangnya” dengan kita. Maka yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan diri agar potensi konflik akibat perbedaan ini tidak merusak. Dalam rumah tangga bisa jadi pasangan kita teryata tidak seideal yang kita impikan. Maka kita harus siap melihat ternyata dia tidak rapi tidak secantik yang dibayangkan atau tidak segesit yang kita harapkan. misalnya. Kita harus berlapang dada sekali andai ternyata apa yang kita idamkan tidak ada pada dirinya. Juga sebalik apabila yang luar biasa kita benci. Ternyata isteri atau suami kita memiliki sikap tersebut.<br /><br />2. Memperbanyak Pesan Aku<br />Tindak lanjut dan kesiapan kita menghadapi perbedaan yang ada adalah memeperbanyak pesan aku. Sebab umum makin orang lain mengetahui kita makin siap dia menghadapi kita.<br />Maka di sinilah perlu kita belajar memberitahukan. Memberitahukan apa yang kita inginkan. Inilah esensi dari pesan aku. Dengan demikian ini akan membuat peluang konflik tidak membesar. Karena kita telah mengkondisikan agar orang memahami kita. Sungguh tidak usah malu menyatakan harapan ataupun keberatan-keberatan kita. Sebab justru dengan keterbukaan seperti ini pasangan hidup kita dapat lebih mudah dalam menerima diri kita. Termasuk dalam hal keberadaan orang lain. Misal orang tua kita akan datang. Maka adalah suatu tindakan bijaksana apabila kita mengatakan kepada suami tentang mereka.<br /><br />3. Membuat Peraturan dalam Rumah Tangga<br />Kita harus memiliki aturan-aturan yang disepakati bersama. Karena kalau tidak tahu aturan bagaimana orang bisa menurut? Bagaimana kita bisa selaras? Jadi kita harus membuat aturan sekaligus disosialisasikan! Begitu pula pada anak-anak. Kita harus mensosialisasikan peraturan ini. Tidak usah kaku. Buat saja apa yang bisa dilaksanakan oleh semua. Makin orang tahu peraturan maka peluang berbuat salah makin minimal.<br /><br /><br />III. PETUNJUK DALAM MEMBINA RUMAH TANGGA.<br /><br />Untuk menolong kita didalam usaha-usaha membina rumah tangga dengan Islami, Islam telah memberikan petunjuk kepada kita. Diantaranya adalah:<br />1. Pernikahan kita haruslah karena Allah. Yaitu bertujuan untuk membina sebuah rumah tangga dengan Islami melahirkan keturunan dengan soleh membina keluarga dengan sanggup memikul amanah dan dapat melaksanakan kewujudan hidayah Allah sehingga hidayah tersebut akan terus berlanjutan.<br /><br />2. Pernikahan ditujukan untuk menjaga pandangan & kehormatan kita sehingga kita betul-betul bertakwa kepada Allah. Rasulullah SAW telah bersabda: "Allah berhak menolong tiga golongan orang dengan berjihad di jalan Allah, hamba mukatab dengan ingin membayar harga tebusannya, dan orang dengan menikah dengan tujuan untuk dapat memelihara kehormatan dirinya." (HR Tirmidhi, Ibn Hibban, dan Al-Hakim).<br />Sabda Rasulullah SAW dengan lain: "Barang siapa dengan menikah berarti dia telah menyempurnakan sebahagian agamanya, maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dengan merupakan sebahagian lainnya lagi." (HR al-Baihaqi)<br /><br />3. Kita haruslah bijak dalam memilih pasangan hidup yang akan menjadi teman hidup kita dengan diharapkan dapat seiring dan sejalan. Ini memerlukan usaha dengan sungguh-sungguh. Rasulullah SAW telah bersabda: "Pilihlah (dengan terbaik) untuk keturunanmu karena (kegagalan dari) satu generasi akan menuju kepada krisis." (HR Ibnu Majah dan Abu Mansur).<br /><br />4. Kita hendaklah memilih pasangan hidup dengan memiliki akhlak dengan baik dan berpegang teguh kepada agama, jadi kekayaan dan wajah bukanlah ukuran utama.<br />Sabda Rasulullah SAW: "Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya; boleh jadi kecantikannya itu akan membuat mereka hina. Janganlah kamu menikahi wanita karena hartanya; boleh jadi hartanya itu akan membuat mereka zalim. Tapi nikahilah mereka karena agamanya. Wanita hamba sahaya dengan tuli namun beragama adalah lebih baik." (HR Ibnu Majah)<br /><br />5. Kita harus menjauhkan diri dari melanggar perintah Allah dan menjauhi kemurkaan Allah serta azabnya. Seperti dengan disabdakan oleh Rasulullah s.a.w: "Siapa dengan menikahi wanita karena ketinggian kedudukannya, pernikahan itu tidak akan membawa sesuatu kepadanya kecuali kehinaan. Barangsiapa menikahi wanita karena hartanya maka itu tidak akan menambah sesuatu kepadanya kecuali kemiskinan. Barangsiapa dengan menikahi wanita karena keturunannya, perkawinan itu tidak akan menambah sesuatu kepadanya kecuali hina dina. Dan barang siapa dengan menikahi wanita dengan tujuan agar dapat menahan pandangannya, memelihara kehormatannya atau menghubungkan silaturahim, Allah akan memberikan berkah kepadanya bersama wanita itu dan memberikan berkah kepada wanita itu bersamanya." (HR Abu Nuaim)<br /><br />IV. PERAN SUAMI DAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA<br /><br /> Pemilihan isteri dengan baik tidaklah melepaskan kita dari tanggungjawab terhadapnya setelah kita bernikah. Malahan, tanggung jawab dengan utama dimulai "right at the first moment" setelah pernikahan. Beberapa tanggung jawab itu diantaranya:<br /><br />1. Kita harus selalu bersikap baik terhadap isteri dan bergaul degannya dengann pergaulan dengan mesra. Dengann cara ini diharapkan akan tumbuh rasa saling percaya di antara kita dan pasangan hidup kita. Sabda Rasulullah SAW "Orang dengan terbaik diantara kalian adalah orang dengan paling berlaku baik terhadap isterinya dan akulah dengan terbaik (diantara kalian) terhadap keluargaku." (HR Tirmidzi)<br />Kita juga harus melaksanakan sabda Rasulullah SAW: "Mukmin dengan paling sempurna imannya adalah mukmin dengan paling baik akhlaknya dan mukmin dengan paling lemah lembut terhadap isterinya." (HR Tirmidzi)<br /><br />2. Hubungan kita dengan isteri tidaklah terbatas pada hubungan syahwat saja. Hubungan kita dengann isteri seharusnya boleh mewujudkan kesamaan pemahaman. Pasangan Muslim seharusnya spend time untuk bersama-sama membaca, beribadah, mengurusi pekerjaan rumah tangga, dan bercengkrama (bersenda gurau). Dalam masalah ibadah Allah telah berfirman dengan bermaksud "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan solat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah dengan memberi rezki kepadamu. Dan akibat dengan baik itu adalah orang-orang dengan bertidakwa." (QS 20:132)<br />"Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang dengan diredhai di sisi Tuhannya." (QS19:55) Dalam hal hubungan dengan mesra dengann isteri, kita tahu bahwa Rasulullah s.a.w. biasa mengajak isteri beliau, Aisha r.a, untuk berlumba lari Rasulullah s.a.w pun biasa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah (membantu meringankan isteri beliau), bahkan dengann menjahit sepatu.<br /><br />3. Hubungan kita dengan isteri haruslah dalam batas syariah Islam. Kita tidak boleh melanggar syariah Islam, menjatuhkan nama Islam, atau melanggar hal-hal dengan diharamkan oleh Allah. Sabda Rasulullah s.a.w."Celakalah lelaki dengan menjadi hamba istrinya." (Al-Firdausi) “Sesungguhnya, keberhasilan dalam memilih pasangan dengan soleh/solehah dan keberhasilan dalam pernikahan sesuai dengann Islam akan banyak menolong dalam usaha-usaha mendidik anak dengann tarbiyah Islamiyah dengan diharapkan.<br /> <br /> Kegagalan dalam membina rumah tangga menurut cara dengan Islami dan kesalahan memilih pasangan hidup boleh menyebabkan keruntuhan dan berlakunya keburukan dengan menguasai keluarga secara keseluruhan.<br />Pertengkaran dengan terjadi dalam kehidupan suami isteri secara langsung mempengaruhi pendidikan dan kejiwaan anak. Karena itu, tanggung jawab kita dengan pertama dalam pendidikan anak-anak kita adalah membangunkan pernikahan dengan Islami (seperti dengan ditunjukkan oleh Islam).<br /><br /> <br /><div style="text-align: center;">BAB III<br />KESIMPULAN<br /></div><br /><br /> Sejalan dengan itu dibutuhkan relasi yang jelas antara suami dan istri, dan tidak bisa disama-ratakan tugas dan wewenangnya. Suami berhak menuntut hak-haknya, seperti dilayani istri dengan baik. Sebaliknya, suami memiliki kewajiban untuk mendidik istri dan anak-anaknya, memberikan nafkah yang layak dan memperlakukan mereka dengan cara yang makruf.<br />Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menghalangi mereka kawin dan menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (Qs. an-Nisâ’ [4]: 19).<br /> Sampai kapanpun rumah tangga orang-orang yang memiliki keutamaan dalam agama ini juga tidak lepas dari masalah perselisihan pertengkaran dan kemarahan. Namun berbeda dengan orang-orang yang tidak mengerti agama orang yang memiliki keutamaan dalam agama tidak membiarkan setan menyetir hingga menjerumuskannya kepada apa yang disenangi oleh setan. Bahkan mereka berlindung kepada Allah dari godaan setan berusaha memperbaiki perkara mereka menyatukan kembali kebersamaan mereka dan menyelesaikan perselisihan di antara mereka.<br /> Pada hakikatnya hasil dengan diharapkan dari terbinanya sebuah rumah tangga Islam adalah terwujudnya satu generasi dengan soleh, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah : "Dan orang-orang dengan berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang dengan bertidakwa." (QS 25:74)<br /> Anak-anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tidak berdosa). Bila anak kita mendapatkan tarbiyah dengan baik dia akan menjadi anak dengan soleh. Namun bila anak dibesarkan di tengah-tengah ibu bapa dengan sering bertengkar atau ibu bapa dengan keluar dari landasan Islam, anak itu akan demikian juga. Rasulullah SAW telah bersabda: "Anak-anak itu lahir dalam keadaan fitrah, adalah ibu bapaknya dengan menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR Bukhari dan Muslim).<br /></div>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-69754528763694166192010-05-08T01:46:00.000-07:002010-05-08T01:58:45.733-07:00Analisa Partai Politik<div style="text-align: center;">PARTAI DEMOKRAT<br /></div><br /><div style="text-align: center;">BAB I<br />PENDAHULUAN<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">I. Sejarah Singkat<br /><br />Partai Demokrat didirikan atas inisiatif dan terilhami oleh kekalahan Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan Calon wakil Presiden dalam Sidang MPR tahun 2001. Ada beberapa orang menyatakan dukungannya untuk mengusung SBY ke kursi Presiden, agar cita-cita tersebut bisa terlaksana dengan jalan satu-satunya adalah mendirikan partai politik. Perumusan konsep dasar dan platform partai dilakukan oleh Tim Krisna Bambu Apus dan selanjutnya tehnis administrasi dirampungkan oleh Tim yang dipimpin oleh saudara Vence Rumangkang.<br />Pada tanggal 9 September 2001, bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta Selatan dihadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH., 46 dari 99 orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akte Pendirian Partai Demokrat. 53 (lima puluh tiga) orang selebihnya tidak hadir tetapi memberikan surat kuasa kepada saudara Vence Rumangkang. Kepengurusanpun disusun dan disepakati bahwa Kriteria Calon Ketua Umum adalah Putra Indonesia asli, kelahiran Jawa dan beragama Islam, sedangkan Calon Sekretaris Jenderal adalah dari luar pulau jawa dan beragama Kristen. Setelah diadakan penelitian, maka saudara Vence Rumangkang meminta saudara Prof. Dr. Subur Budhisantoso sebagai Pejabat Ketua Umum dan saudara Prof. Dr. Irsan Tandjung sebagai Pejabat Sekretaris Jenderal sementara Bendahara Umum dijabat oleh saudara Vence Rumangkang.<br />Partai Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI dan pada tanggal 25 September 2001 terbitlah Surat Keputusan Menkeh & HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai Demokrat. Dengan Surat Keputusan tersebut Partai Demokrat telah resmi menjadi salah satu partai politik di Indonesia dan pada tanggal 9 Oktober 2001 Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara Nomor : 81 Tahun 2001 Tentang Pengesahan. Partai Demokrat dan Lambang Partai. Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Demokrat Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan dan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakemas) Pertama pada tanggal 18-19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia.<br />Sejalan dengan deklarasi berdirinya Partai Demokrat, sebagai perangkat organisasi dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Sebagai langkah awal maka pada tahun 2001 diterbitkan AD/ART yang pertama sebagai peraturan sementara organisasi. Pada tahun. 2003 diadakan koreksi dan revisi sekaligus didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI sebagai Persyaratan berdirinya Partai Demokrat.<br /><br /><div style="text-align: center;">BAB II<br />PEMBAHASAN<br /></div><br />Reputasi Partai Demokrat Pada Saat Ini<br /> Partai Demokrat mempunyai Fraksi dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di semua tingkatan, sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah badan pelaksana kebijakan Partai Demokrat di Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di semua tingkatan untuk memperjuangkan visi, misi, program, maksud dan tujuan Partai Demokrat maupun aspirasi dan kepentingan rakyat untuk mewujudkan cita-cita Bangsa.<br />1. Menegakkan, mempertahankan, dan mengamankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai jiwa Proklamasi Kemerdekaan.<br />2. Mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.<br />3. Melakukan segala usaha dan ikhtiar untuk membangun masyarakat Indonesia baru yang berwawasan nasionalisme, pluralisme dan humanisme.<br />4. Meningkatkan partisipasi seluruh potensi bangsa dalam mewujudkan kehidupan bernegara yang memiliki pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, serta dinamis menuju terwujudnya Indonesia yang demokratis, sejahtera, maju dan modern, dalam suasana aman dan penuh kedamaian lahir dan batin.<br /><br />Menurut Pengamat dari LSI, Syaful M. mempredikasi partai Demokrat saat ini bisa melejit ke No 1, Pengamat yang juga jargon spesialis perhitungan cepat ini mengemukakannya kemarin di media massa bahwa kinerja partai demokrat tergantung pada figurnya SBY(Susilo Bambang Yudhoyono), kalau SBY banyak tebar pesona lewat BLT, menangkap besannya, lalu menurunkan harga premiumdan disaat menjelang pemilu menurunkan harga solar, maka parpol ini terus eksis dan jika kebijakan SBY banyak membuat rakyat susah, maka reputasi parpol ini juga akan melorot<br /><br />Sudah saatnya kader Partai Demokrat menceritakan keberhasilan yang telah dikerjakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) keadaan masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. “Keberhasilan yang telah diraih SBY belum optimal pencapaiannya maka lima tahun ke depan harus jelas sasarannya. Partai Demokrat harus leading dalam sosialisasi dan mobilisasi guna meraih simpati dan dukungan masyarakat. Apakah itu melalui area campaign, serangan udara maupun infantri darat dari dapil ke dapil. “Itu yang harus dilakuan para calon angota legislatif, fungsionaris, dan seterusnya kemudian dilakukan terorganisir dengan baik. Selain itu juga dalam soal pencitraan. lebih berkaitan dengan program-program yang sudah dikerjakan pemerintah. Pada waktu empat tahun terakhir, LSI sudah melakukan sebanyak 20 kali survey dan sebanyak 7 kali Partai Demokrat unggul. Namun, selama itu publik kurang memperhatikan. Partai Demokrat (dalam hal ini SBY) melaksanakan pemerintahan selama 4 tahun dan menerapkan sesuai Pembukaan UUD 1945 yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Lewat bantuan tunai langsung (BLT) Presiden SBY sudah memajukan kesejahteraan umum, tapi ada pihak-pihak lain yang mempelesetkan arti BLT tersebut.<br /><br />Pada dasarnya lewat sosialisasi dan mobilisasi yang kuat., pemilih sangat terbuka sehingga siapa saja yang bekerja keras akan mendapatkan (swing voter). Beda panorama itu bukan tanpa pesan politik. Itu isyarat perbedaan strategi dua partai yang menurut banyak survei terakhir, menduduki dua posisi teratas menyikapi bursa calon wakil presiden (cawapres). Tanpa kehadiran tokoh luar, Demokrat tak mau menebar harapan kepada figur lain sebagai nominasi pendamping SBY. Wacana pasangan SBY dan koalisi akan disikapi pasca-pemilu legislative<br /><br />Menurut Drajad, keuntungan politik itu dapat diraih bila tim sukses Yudhoyono mampu merespon krisis ekonomi ini dengan baik. Di masa krisis ini pemerintah dapat menurunkan harga minyak dan komoditas lainnya dan kebijakan penurunan harga minyak goreng merupakan salah satu langkah strategis. Meskipun semua itu tidak banyak manfaat bila pemerintah tidak mampu menjaga nilai rupiah. Pemerintah agar tetap mengamankan nilai mata uang ini di level Rp 11.500 hingga pemilihan umum nanti. “Kalau pemerintah bisa menjaga rupiah, maka keuntungan incumbent semakin besar .<br /><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">BAB III<br />PENUTUP<br /></div><br />III. ALASAN PENULIS MEMILIH PARTAI DEMOKRAT<br /><br />1. Partai Demokrat adalah sebuah partai baru yang mempunyai misi dan visi jelas dan tidak muluk-muluk.<br />2. Di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pertumbuhan ekonomi cukup meningkat,stabilitas keamanan terjamin sehingga banyak investor yang menginvestasikan kekayaannya.<br />3. kehadiran partai demokrat bisa menjadi solusi dan jawaban bagi persoalan-persoalan masyarakat dalam mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat termasuk perlakuan yang tidak adil, masalah pupuk palsu, pendidikan dan persoalan ekonomi lainnya.<br />4. Demokrat lebih meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dan lewat keberhasilannya memberantas korupsi di tanah air yang belum pernah diwujudkan oleh pemimpin sebelumnya.<br /></div>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-63425880576619773722010-05-08T01:26:00.000-07:002010-05-08T01:42:12.346-07:00Makalah Analisa Sosiologi Interaksi Sosial<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">INTERAKSI SOSIAL</span><br /></div><div style="text-align: center;">Disusun Oleh : Rini Darusanti NPM. 0914000101 <br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"> BAB I<br /> PENDAHULUAN<br /></div><br />RINGKASAN CERITA<br /><br /><div style="text-align: justify;">Pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri bahwa penembakan dua roket dari GAZA yang menghantam kawasan Israel, tidak ada hubungannya dengan Gerakan Perlawanan (HAMAS). Pernyataan tersebut disampaikan pada saat perundingan antara Israel dengan gerakan Geris keras yang menguasa jalur GAZA yang ditengahi oleh Mesir, dalam upaya mengubah genjatan senjata yang tengahnya yang bertahan dengan pertukaran tahanan dengan pertukaran seorang prajurit Israel dengan ratusan orang palestina yang ditahan oleh Pasukan Israel.<br />Penembakan kedua Roket tersebut membuat murka pasukan Israel dan akibatnya pasukan Israel mengadakan beberapa serangan udara dengan membombadir kurang lebihnya 40 terowongan yang menghubungkan wilayah jalut Gaza dengan Gurun Sinai di Mesir, yang diduga sebagai persembunyian gerilyawan Palestina dan penyelundupan senjata dan barang-barang.<br />Hamas menguasai jalur Gaza setelah mengalahkan pasukan Palestina dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari, dan wilayah tersebut diblokade oleh Israel. Kekerasan Hamas-Israel telah memakan banyak korban. Korban tewas Palestina sekitar 1.300 dan di pihak Israel 13 orang.<br />Meskipun Perundingan telah disepakati oleh kedua belah pihak, akan tetapi masih juga terjadi serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel dengan Palestina.<br />Penulis disini ingin membahas masalah ini dari sudut pandang Disasosiatif dalam bentuk Kontravensi dan Conflict serta Asosiatif dalam bentuk Akomodasi dan Cooperatif (Kerja sama).<br /><br /><div style="text-align: center;">BAB II<br />PEMBAHASAN<br /></div><br />BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL<br />1. DISOSIATIF<br />Proses disosiatif sebagai oppositional proccesses, yang dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan yaitu perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence).<br />Disasosiatif dibedakan dalam tiga bentuk, salah satunya yaitu Kontravensi.<br /><br />a. Kontravensi dalam bentuk Sederhana (menyangkal pernyataan) seperti Pernyataan Hamas bahwa Hamas menentang Penembakan roket dari Gaza ke Israel dan gerakan perlawanan Hamas tidak ada kaitannya dengan penembakan roket-roket itu. <br />Kontravensi pada hakikatnya suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian dan merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain (kelompok) atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu .<br />Kontraversi dalam bentuk Umum (perlawanan); Pasukan Israel membalas penembakan roket ke Palestina dengan serangan-serangan udara di perbatasan Gaza Mesir.<br /><br />b. Conflict<br />Perseteruan antara Palestina dan Israel yang telah banyak memakan korban nyawa anak-anak dan juga para wanita ini merupakan contoh Disasosiatif dalam bentuk Conflict ( Pertentangan atau pertikaian ).<br />Conflict adalah suatu proses social dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan baik dengan ancaman atau kekerasan.<br />Sebab-sebab Conflick terjadi karena adanya perbedaan, antara lain :<br />- Perbedaan antara individu<br />- Perbedaan kebudayaan<br />- Perbedaan kepentingan<br />- Perubahan social.<br />Dan akibat dari bentuk-bentuk Conflick adalah :<br />- Tambahnya solideritas “ in-group”<br />- Atau sebaliknya yang terjadi yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok.<br />- Perubahan kepribadian<br />- Akomodasi, dominasi dan takluknya satu pihk tertentu.<br />2. ASOSIATIF<br />a. Kerjasama<br />Merupakan bentuk interaksi social yang pokok dan kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan dan organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.<br />Dalam hal ini seperti dalam artikel di atas yaitu perundingan antara Israel dengan aliran garis keras (Hamas) dengan maksud agar Gilad Shalit, seorang prajurit Israel yang ditangkap oleh pejuang Gaza ditukar dengan ratusan prajurit Palestina yang ditahan oleh Israel.<br /><br />b. Akomodasi<br />Akomodasi adalah suatu proses dalam hubungan hubungan social dimana makhluk hidup menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya.<br />Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.<br /><br />Sebuah kesepakatan untuk tidak menembakkan roket ke Israel, antara Hamas dengan 10 orang Palestina meskipun Hamas telah memaksa untuk menandatangi kesepakatan tersebut. Interaksi social ini menunjuk pada proses Akomodasi Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.<br />Akomodasi dalam bentuk Mediation, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri dengan cara mengundang pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada. Seperti dalam artikel diatas bahwa Mesir menjadi pihak ketiga dalam menengahi pembicaraan kesepakatan dalam upaya mengubah gencatan senjata yang dideklarasikan secara terpisah menjadi gencatan bersenjata yang bertahan.<br /><br /><div style="text-align: center;">BAB III<br />PENUTUP<br /></div><br />KESIMPULAN<br />Disosiatif dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.<br />Disosiatif mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial.<br />Keempat bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.<br />Kerjasama merupakan Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.<br />Akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiologi untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.<br />Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;">DAFTAR PUSTAKA<br /></div><br />1. Soerjono Soekamto. Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta : PT RAJA GRAFINDO PERSADA. 1982<br />2. http://www.google.com<br />3. http://www.kompas.comARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-24016567491832238022010-04-09T09:51:00.000-07:002010-04-09T21:18:10.926-07:00BALI & SEIKAT MAWAR PUTIH<span class="fullpost"><br />Jakarta, tanggal 30 Maret 2010.<br />“Ratih, dipanggil sama bos tuh”, kata Santi yang baru keluar dari ruangan pak Andra. “ Ada apa San tumben banget tuh bos angkuh panggil aku? “ tanyaku sambil jalan menuju ruangan pak Andra. “ Entar kamu juga tahu sendiri”, jawab Santi singkat. banyak pertanyaan berkecamuk dalam otak ku, Jangan-jangan aku kena marah pak Andra. Pak Andra adalah putra Pak Lukman yang mempunyai perusahaan ini. Dan kini dia menjadi Bos baru di perusahaanku. Sifatnya sungguh jauh beda dengan pak Lukman yang selalu senyum dan ramah kepada semua pegawainya. Ku ketuk pintu ruangan nya, “ Permisi Pak, Bapak memanggilku?” tanyaku. “Duduklah…!” katanya tanpa memalingkan muka ke arahku. Aku duduk di hadapannya dan dia masih sibuk dengan pekerjaannya. Aku mencoba sabar menunggu apa yang akan terjadi. Tiba-tiba dia mengeluarkan sebuah amplop coklat dari laci mejanya. Ini tiket pesawat ke Bali, besok kamu temeni saya ketemu Klien di sana. Kok mendadak begini Pak, tanyaku singkat. “Gak ada alasan, sekarang kamu boleh pulang duluan untuk persiapan besok,” kata pak Andra. “Oh ya, besok kita ketemu di bandara, “ tambahnya tanpa ekspresi. Tanpa berkata kata dengan perasaan dongkol aku keluar ruangan pak Andra. “Dasar Orang ga tahu perasaan”, Gumanku. Kenapa Ratih? tanya Santi. Itu bos kamu kalau ada maunya, ga lihat-lihat orang, main perintah saja. “Emang diperintah apa sih, kamu kok keberatan, Tanya Santi. “ Gimana ga keberatan San, Besok aku harus ke Bali, nih tiketnya, kataku sambil sodorkan amplop dari pak Andra. “Aku kan dah punya keluarga, iya kalau Mas Danar ijinkan kalau nggak, kan bisa runyam, tambahku. “ Iya sudah lah ratih, berdoa saja semoga semua baik-baik saja dan dapat berjalan lancar semuanya”, hibur Santi.<br />Malam telah tiba, waktu menunjukan pukul 21.00, aku selesai berkemas, semua perlengkapan dan baju untuk waktu 3 hari, tinggal menunggu mas Danar pulang, semoga mas Danar ijinkan aku untuk berangkat ke Bali besok. Sebenarnya kalau ada pilihan, aku tidak akan berangkat, karena baru kali ini aku jauh sama keluargaku. Kasihan Bayu kecilku, dia pasti akan kehilanganku, ku pandangi buah hatiku yang tertidur disampingku. Mas Danar masuk ke kamar. “Mas, Sudah pulang…, aku bangun menghampirinya, dan mencium tangannya. “Mas Danar mau mandi dulu atau mau makan”? tanyaku. “Mau mandi dululah biar segar ", jawab mas Danar. Selesai makan, kita berajak ke kamar untuk beristirahat. “Capek ya mas, mau ratih pijit? tanyaku ke mas Danar. “Kamu ga capek”? tanya mas Danar. Aku cuma menggelengkan kepala. ” Mas, Ratih mau minta ijin, besok Ratih harus mendampini bos ke Bali, Ada rapat sama klien di sana,” Jelasku sambil terus memijit kakinya. “Gimana mas, boleh Ratih berangkat”? Tambahku. “Kalau ga boleh sangsinya apa”? Tanya mas Danar. “Ratih ga tau mas,…mungkin pindah kantor atau mungkin diberhentikan”, jawabku. “Berapa hari kamu di Bali “? tanya mas Danar lagi. “Tiga hari mas,” jawabku singkat. ” Kamu boleh berangkat,” jawab mas Danar . “Benar mas, Ratih boleh berangkat,” kataku sedikit tak percaya. “ Iya, “ jawab mas Danar sambil tersenyum. Terima kasih ya mas, kataku girang, sambil ku cium mas Danar. “Tapi ingat ya, kamu jangan sampai terlambat makan, jaga kesehatan, istirahat yang cukup,” pesan mas Danar. Aku hanya tersenyum, “emang Ratih anak kecil mas,” kataku sedikit tersipu. Sekarang istirahat besok kamu harus berangkat. Iya mas kataku sambil merebahkan kepalaku di samping mas Danar. Lega rasanya hati, beban satu hari ini telah lenyap, dalam pelukan mas Danar aku tertidur pulas.<br /><br />Jakarta, 31 Maret 2010.<br />Perjalanan dari Jakarta - Bali sampai ke Hotel tempat aku menginap kurang lebih 4 jam tapi rasanya begitu lama, perasaan kecewa masil lekat dihati ini. Dalam perjalanan walau aku duduk berdampingan sama pak Andra, aku banyak diam . Aku rasa dia juga tahu kalau aku masih marah. “Maaf ya Ratih, kalau saya tidak konfirmasi dulu sama kamu tentang keberangkatanmu ke Bali untuk dampingiku”, kata Pak Andra. Berita nya ini juga mendadak, jelasnya. Aku hanya diam, cuma gak percaya aja kalau dia bisa minta maaf. Aku pikir dia pria yang paling egois di dunia ini. “ Kamu masih marah ya?” tambahnya. Aku hanya menggeleng. Aku sudah sampai di depan pintu kamar hotel, dan ternyata ku dan kamar Pak Andra bersebelahan. “Kamu Istirahat dulu, nanti kita bertemu waktu makan malam,” kata Pak Andra. “Selamat istirahat….,” tambahnya. Aku hanya mengangguk, Lalu aku masuk ke kamarku. Ku rebahkan badanku ke tempat tidur. Sambil berangan aku pejamkan mata , Seandainya sekarang ini ada mas Danar, alangkah bahagianya bisa menikmati Bali berduaan. Semoga Tuhan mengabulkan doaku dan mewujudkan anganku. <br />Aku terbangun saat Magrib tiba. Setelah Sholat Magrib, aku persiapan untuk makan malam. Saat berdandan tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk. “<br />"Ratih waktunya makan malam, aku tunggu di bawah,” . Itu suara pak Andra. Aku bergegas ke lobi untuk makan malam, takut kalau pak Andra marah. Dia kan orangnya temperamen, Cepet marah…. malas banget dech berurusan dengannya. “Malam Ratih, gimana istirahatmu?” suara itu mengagetkanku. Ternyata itu pak Andra, dia menghampiriku dan menunjukkan meja makan yang telah dia pesan. Dengan terheran-heran, aku mengikutinya. Dia menarik kursi dan mempersilahkanku duduk. Dengan sedikit malu aku duduk . “ Sudah jangan kaku gitu, santai saja. "Ini bukan di kantor lagi," Kata pak Andra. Seorang waitres menghampiri meja kita. “Maaf Pak, apa pesanan sudah bisa diantar? “ tanya waitres itu. “ Bisa mas, “ jawab pak Andra singkat. Tak begitu lama makanan datang. “Ratih ayo makan, habiskan semua ya makanannya,” kata Pak Andra. Aku hanya tersenyum. “Emang kuli pak, makan segini banyaknya, bapak aja yang habisi itu semua makanan, “ Jawabku. “Nah gitu dong….ternyata kamu bisa senyum juga, dari Jakarta sampai di sini kamu manyun terus,” kata Pak Andra. “ Ternyata kamu cantik juga kalau tersenyum,” tambahnya. Aku hanya tersipu tanpa berkomentar. “Gimana dengan keluargmu? “Tanya pak Andra. “Semua baik-baik pak,” jawabku. “Maksudku kok kamu bisa berangkat , apa suamimu mengijinkan?” Tanya pak Andra lagi. “Iya, suami saya mengijinkan untuk berangkat ke sini, “Jawabku. Sambil menikmati makanan pak Andra cerita tentang keluarganya, anak-anaknya dan juga istrinya. Ternyata keluarga pak Andra cukup harmonis dan yang buatku terheran-heran ternyata dia seorang pria yang care terhadap keluarga, dan tidak angkuh seperti penilaianku selama ini. “ Oh ya, besok kita ketemu klien jam 9.00 pagi, kamu persiapkan semuanya ya,” kata Pak Andra. “Mudah-mudahan proyek ini gol,” tambah pak Andra. Waktu berlalu begitu cepat. Aku dan pak Andra kembali ke kamar, sampai di depan pintu kamarku pak Andra berhenti. Selamat malam Ratih, selamat beristirahat, semoga kamu mimpi yang indah,” kata pak Andra. “ Terima Kasih, Selamat malam juga,” jawabku sambil tersipu. Pak Andra tersenyum sambil berlalu menuju kamarnya.<br /><br />Bali, 1 April 2010. <br />Pagi ini aku dan pak Andra menemui klien, aku harus persiapkan semuanya. Aku ingin menunjukkan bahwa aku pegawai yang dapat diandalkan dan berkemampuan. Aku tidak ingin mengecewakan pak Andra. Dalam pertemuan selama kurang lebih empat jam, kita akhirnya dapat menyakinkan klien kita. Dia mempercayakan proyek yang besar untuk di tangani perusahaan kita. Pak Andra sangat bahagia, atas jerih payah ini. “Selamat ya Ratih, kamu telah bekerja secara maksimal, aku ternyata tidah salam memilih kamu untuk mendampingiku,” puji pak Andra. “ Kamu memang Hebat,” tambahnya. “Makasih Pak, pujiannya” jawabku tersipu. “Justru Bapak yang Hebat, saya hanya sekedar mendampigi pak Andra”, jelasku. “Sudahlah ini semua berkat kerja sama kamu dan aku, kata pak Andra. Aku hanya tersenyum dan menggangguk. “Nanti malam kita rayakan keberhasilan ini, gimana Ratih?” kata pak Andra. Setuju pak, jawabku singkat. “Gimana kalau sekarang kita keliling Bali, lihat- lihat suasana di sini pasti menyenangkan, Kamu mau menemaniku? “ tanya pak Andra. “Bisa pak, jawabku singkat. Aku menemani pak Andra keliling bali, ke tanah lot, Kintamani, dan sangeh. Keakraban timbul dalam suasana yang menyenangkan. Ternyata pak Andra orang yang romantis. Dia membelikan oleh-oleh buat istrinya dan juga anak-anaknya. Dia memintaku untuk memilihkan cindera mata sebuah gelang mutiara buat istrinya. “ Pilih satu yang kamu suka untuk mu Ratih, “ kata pak Andra. Aku hanya terdiam. “Ayolah pilih, sebagai tanda terima kasihku, karena kamu telah menemaniku ke Bali ini,” kata pak Andra. “ Apa aku yang pilihkan?” kata Pak Andra. “Gak usah pak, biar ratih yang pilh sendiri, “ jawabku. Akhirnya aku memilih gelang mutiara dengan model lain,” Terima kasih banyak pak,” kataku. <br />Malam itu aku dan pak Andra makan malam di tempat biasa. “ Kamu boleh pesan makanan yang kamu suka Ratih, “ kata pak Andra. Aku hanya tersenyum mengiyakan. Seperti biasa, di saat makan pak Andra menceritakan anak-anaknya. Suasana bertambah lebih akrab, pak Andra juga menanyakan tentang anak dan suamiku. Kesan bawahan dan atasan hilang, yang ada hanyalah seorang teman yang saling sharing tentang keluarga masing-masing. Malam semakin larut, akhirnya kita kembali ke kamar masing-masing. Karena besok kita sudah harus kembali ke Jakarta.<br /><br />Bali, 2 April 2010,<br />Pagi yang indah, aku persiapan untuk balik ke Jakarta, semua perlengkapan yang aku bawa telah selesai kupersiapkan tinggal menunggu waktu saat chek out, tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk. “ Selamat pagi Mbak, ini ada bingkisan dari seseorang, dia menunggu mbak di lobby,” kata seorang pelayan hotel sambil menyerahkan seikat mawar putih. “ Permisi mbak,” tambah nya sambil berlalu. “Aduh, apa lagi ini, Siapa yang mengirim bunga mawar ini? Tanyaku dalam hati. Aku mencoba mencari kartu yang ada diikatan mawar itu, “ SElamat Ulang Tahun Sayang, Semoga Panjang Umur dan tambah cantik. I love You dari Yang Mencintaimu”. Itu kata-kata yang ada di kartu. Aku semakin bingung. Apa mungkin Pak Andra yang mengirim bunga mawar ini. Tapi tidak mungkin, pak Andra tidak tahu kalau sekarang hari ulang tahunku. Dari pada bingung aku memutuskan menemui orang itu. Aku masuk ke kamar, menaruh mawar itu dan bergegas ke Lobby. Mas Danar….., Mas Danar tersenyum lebar dan menghampiriku, dia memelukku sambil mengucapkan selamat ulang tahun, Hatiku berbunga……senang sekali, kayak dalam mimpi…….”. Kok mas Danar bisa sampai sini, ada acara apa? Dinas dari kantor mas ya…….? Gimana dengan Bayu mas? Di rumah Bayu sama siapa? Tanyaku beruntun. Mas Danar hanya tersenyum, Bayu di rumah sama Ibu, kata mas Danar.” Aku ke Bali sengaja untuk menemuimu Ratih, Sebagai Hadiah Ulang Tahunmu, kita Honeymoon di Bali,” Jelas mas Danar. <br />“Ah…mas Danar bisa aja, becanda ya…..,” kataku tersipu malu . “Tapi mas hari ini Ratih sudah harus ke Jakarta”, Tambahku. Tiba-tiba Pak Andra ada diantara kita, “Pagi Ratih……,” Sapa Pak Andra. “Pagi Pak….,” Jawabku. “ Maaf Pak, perkenalkan ini Suami Ratih, Mas Danar…..” kataku memperkenalkan mas Danar kepada Pak Andra. Kita sarapan pagi bertiga, di lobby hotel. Mas Danar menceritakan kedatangannya ke Bali. “Selamat Ulang Tahun Ya Ratih,” kata Pak Andra. Sebagai hadiah ulang tahunmu kamu boleh tinggal lagi di Bali 2 hari lagi. Kamu bisa nikmati liburan bersama suamimu. Biar nanti semua biaya saya yang mengurus. Sebelum Pak Andra kembali ke Jakarta, dia memesankan tiket wisata ke Lombok untuk aku dan mas Danar . “Makasih banyak atas kebaikan bapak,” kataku. “ Maaf, Ratih tidak bisa menemani bapak kembali ke Jakarta.,” tambahku . Pak Andra hanya tersenyum…. “Nikmati hari-harimu bersama orang yang kamu sayangi. Sampai ketemu di kantor…….,” kata Pak Andra.<br /><br />Ini adalah Kado Ulang Tahunku yang sangat berkesan dan membahagiakan sepanjang hidupku, <span style="font-weight:bold;">“Bali dan Seikat Mawar Putih”</span>. Kupanjatkan puji syukur ,ternyata aku hidup diantara orang-orang yang menyayangiku dan juga memperhatikan kebahagiaanku. Terima Kasih Tuhan, Engkau telah mengabulkan doaku, Menikmati Bali bersama Mas Danar, Suamiku.<br /><br /><br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-11319084004645032792010-02-10T05:27:00.000-08:002013-05-05T09:19:11.096-07:00HARAPANMalam tiba, Kulihat Bulan Purnama begitu Sempurna, <br />
Seolah dia tersenyum menyapa ku saat menatapnya.<br />
Timbul Pengharapanku…….<br />
Ciptakan harapan dalam Hidup, <br />
Hingga hidup ini tercipta satu harapan.<br />
<br />
Saat Mentari menghiasi pagi, Langit begitu cerah mengiringi <br />
Kehidupan Dunia yang begitu bersemangat<br />
Seperti semangat yang ada dalam benakku<br />
Ciptakan harapan baru hingga ada harapan kedua <br />
<br />
Disaat Siang menjelang……, Ku mencoba merajut impian <br />
Hingga tercipta harapan baru dalam duniaku<br />
Ingin kuciptakan seribu harapan , Hingga ada pilihan <br />
Satu harapan diantara seribu harapan akan menjadi nyata<br />
<span id="fullpost"><br /><br /><br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-35442349469128810062010-01-23T08:36:00.000-08:002010-01-26T08:32:20.533-08:00MAS DANANG.....Jakarta 30 September 2009, Tiba-tiba Handphoneku berbunyi, ternyata telpon dari mas Danang. "Ya mas……", jawabku. "Kamu dimana sekarang", tanya mas Danang. "Rida di kantor, ada apa mas"? jawabku sambil bertanya. "Nanti pulang mas jemput, ada yang mau mas bicarakan…penting," tambah mas Danang. "Ok mas Rida tunggu", jawabku tanda mensetujui. <br />Entah mengapa hatiku tiba-tiba berdebar-debar tak karuan, ada apa nih…..ga biasanya mas Danang telpon. <br /><br />Mas Danang adalah seorang teman lamaku, dia Pria yang baik dan bijaksana, sosok seorang kakak yang aku inginkan. Aku berteman dengannya sekitar 3 tahun. Hubunganku dengan mas Danang cukup dekat, jujur aku sangat sayang sama mas Danang, mas Danang juga begitu. Karena kita sama-sama sudah berkeluarga maka kami putuskan sebagai teman atau sahabat. Aku sering sharing dengannya begitu juga sebaliknya dengan mas Danang. Sudah 2 tahun kami terpisah karena mas Danang pindah kerja di kota lain. Saat ini mas Danang sedang tugas di Jakarta, sudah seminggu dia di Jakarta. Waktu menunjukkan pukul 15.00, sebentar lagi mas Danang menjemputku, aku mulai berkemas……. <br /><br />Mas Danang sms, dik mas sudah di depan kantormu. AKu bergegas keluar kantor, aku penasaran apa yang akan dibicarakan mas Danang denganku. mobil Toyota yaris berwarna cream berhenti di depan kantorku, orang yang didalam mobil itu mengklakson dan membuka jendela mobil sambil tersenyum. Ternyata mas Danang, akupun tersenyum sambil menghampirinya. <br /><br />Mas Danang melajukan mobilnya, suasana saat itu gerimis. Kami hanya terdiam, tiba-tiba suara mas Danang pecahkan suasana."Gimana kabarmu Dik", tanya mas Danang. "Rida baik-baik saja mas, bagaimana dengan mas Danang, keluarga mas"? jawabku sambil bertanya. Mas Danang tak langsung menjawab. Dia hanya tersenyum…. "Keluarga mas baik2 saja", jawabnya singkat. Ada yang aneh dengan mas Danang. Kupandangi wajahnya, kucoba cari jawaban disana. Sampai akhirnya… "Kenapa adik pandangi mas seperti itu?" tanya mas Danang mengagetkanku. "Ada yang aneh ya dengan mas…"? tambahnya, aku mengangguk tanpa menjawab sepatah katapun. Tiba-tiba mas Danang mengambil tanganku dan memeganginya cukup lama, aku hanya bisa diam. Ku beranikan diri untuk bertanya…. "Tak biasanya mas Danang seperti ini, Mas ada masalah? ceritakan sama Rida mas, siapa tahu Rida bisa bantu, paling enggak beban mas berkurang setelah ceritakan masalah mas, kataku membujuk. Mas Danang tak menjawab. Dia hanya tersenyum dan memandangiku sesaat. <br /><br />Suasana ini menambah aku bingung. Semakin erat mas Danang pegangi jemari tanganku….aku diam saja, mungkin dengan memegangi tanganku mas Danang mendapatkan kekuatan. "Dik……," suara itu mengagetkan lamunanku. "Iya…mas", jawabku singkat. "Bisakah adik temeni mas malam ini……"? tanya mas Danang. Aku tak langsung menjawab, aku masih bertanya-tanya ada apa dengan diri mas Danang. "Adik bisa……"? tambahnya, "Ya mas…adik bisa temeni mas sampai jam 9 malam", jawabku. "Bagaimana mas"? Tanyaku. Mas Danang diam saja……. "Maaf mas, di rumah tak ada yang jaga Dimas", tambahku. Dimas adalah anak semata wayangku yang sekarang duduk d kelas 5 SD. "Ya sudah kalo begitu…",Jawab mas Danang. "Kita mau kemana mas"? Tanyaku lagi. "Kamu sudah makan dik "? Tanya mas Danang. "Iya sudah mas tadi siang jam 1", jawabku singkat. "Temeni mas makan ya……", pintanya. Aku hanya menggangguk. <br /><br />Tiba-tiba mas Danang merengkuhku dengan tangan kirinya…,sementara tangan kanannya memegang setir. Aku bertambah bingung……ada apa ya dengan mas Danang……sudah 2 tahun kita terpisah, tiba-tiba sikapnya aneh setelah bertemu. "Mas…, mas Danang cerita dong", biar Rida tak bingung kayak begini…",tanyaku. "Mas Danang ada masalah apa"? aku kembali bertanya. Tiba-tiba dia bilang…"Mas Kangen sama adik", aku tak menanggapinya. "Ah mas bisa aja, becanda ya…,meledek Rida ya……", selorohku. Sambil melepaskan pelukannya. Mas Danang hanya tersenyum…… Mobil mas Danang berhenti di sebuah restaurant. Kami makan tanpa banyak bicara, hanya banyak pertanyaan yg ada di kepalaku, sesekali kupandangi mas Danang, dia menikmati makanan yg ada didepannya. <br /><br />Sekarang pukul 16.30, kami meninggalkan restaurant. "Kita mau kemana mas"? tanyaku sambil pandangai jalanan yang masih gerimis. "Kita muter-muter Jakarta saja ya…,sambil menikmati gerimis", jawab mas Danang sambil tersenyum. Dalam perjalanan mas Danang tidak banyak bicara, " katanya mas mau ngomong, bicara penting…..apanya yang penting mas? Dari tadi mas diam aja", protesku. Mas Danang tidak menjawab….Dia malah merengkuhku dengan tangan kirinya. Aq hanya terdiam….Ada perasaan hangat yang mengalir dalam tubuhku, kenapa aku justru menikmatinya. Perasaan nyaman dan damai dalam pelukannya…… sesekali mas Danang mencium kepalaku…. "Dik mas mau pergi jauh, mungkin ini yang terakhir kita bertemu…,sengaja mas sempatkan untuk bertemu dengan adik, Mas juga tak tahu, kenapa mas tiba-tiba kangen sama adik", kata mas Danang, aku hanya terdiam, mulutku terkatup tak mampu bicara. Mas Danang melambatkan laju mobilnya…. Mobil berhenti di sebuah taman. Mas Danang memandangiku…. Mas Danang mendekatkan wajahnya kewajahku…,lalu mencium bibirku, aku terhenyak kaget, apa yang harus ku perbuat……? Tuhan tolong aku…. Aku hanya terdiam. "Maafkan aku dik…,mas tak sanggup menahan perasaan ini……". Aku tak menjawab sepatah katapun. "Adik marah ya…sama mas"? Aku hanya menggeleng. " Ijinkan mas dik, mas ingin memelukmu…", kata mas Danang.Aku hanya mengangguk. Tuhan ampuni hambamu ini……jeritku dalam hati, mas Danang memelukku cukup lama, seakan akan enggan melepaskanku……." Mas sudah malam, rida harus pulang", bisikku. Mas Danang melepas pelukannya. <br /><br />Dalam perjalanan pulang kami hanya terdiam…..hanya gerimis yang mengiringi laju mobil yang kami tumpangi. Sesekali ku pandangi mas Danang….Ada perasaan aneh yang kutangkap dari sikapnya saat ini. "Mass……", pangilku, mas Danang menoleh dan tersenyum. "Iya…", jawabnya singkat. "Maafin Rida ya……", tambahku. "Adik tak salah, seharusnya mas yang minta maaf……", kata Mas Danang sambil memegang tanganku dan menciumnya. Dalam perjalanan pulang mas Danang tidak melepaskan pegangan tangannya. "Kita berhenti sebentar mas……", pintaku, dan mas Danang menghentikan mobilnya. Ku beranikan diri untuk mendekatkan wajahku ke wajahnya, ku beranikan diri untuk mencium bibirnya……entah setan apa yg merasuk ditubuhku. Kami saling berpagut menikmati ciuman itu…… "adik sayang mas Danang……", kataku sambil melepaskan ciuman itu. "Makasih dik….. makasih banyak, adik sudah membuat hati mas bahagia, tenang……",jawabnya. <br /><br />Kulihat sebersit kebahagiaan di wajahnya. Tanpa terasa kami sudah sampai di lorong jalan menuju rumahku. "Mas besok pulang ke Pekanbaru, selamat tinggal adikku", kata mas Danang, "sampai jumpa lagi mas…,hati-hati dijalan", jawabku. Boleh besok Rida antar mas ke bandara……"? tanyaku. "Lihat saja besok ya…, mas kabari", kata mas Danang sambil tersenyum. "Ya mas…..Rida tunggu telponnya", jawabku sambil melambaikan tanganku.<br /><br />Sampai dirumah, mas Andre sedang menemani Dimas tidur…. "Maaf mas, Rida terlambat pulang……ada acara dengan temen kantor…," kataku sambil mencium tangannya. Mas Andre hanya tersenyum…. "Sudah sana bersih-bersih dan cepat tidur, kamu kelihatan capek banget", kata Mas Andre sambil menggandengku menuju ke kamar tidur. Lalu aku ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Aku tertidur dalam pelukan mas Andre…….Ada perasaan bersalah yang tersimpan dalam tidurku…….<br /><br />Aku menunggu telpon dari mas Danang…. Ini sudah siang, tidak ada kabar dari mas Danang, ku mencoba utuk menghubunginya….Tapi handphone mas Danang tak aktif……. Aku berusaha menepis pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepalaku, mungkin mas Danang tak sempat, atau mungkin mas Danang lupa, atau……….Tiba-tiba ada berita kecelakaan pesawat di televisi yang menuju ke Banjarmasin…. Sesaat tubuhku lunglai, temanku bertanya…."Kamu ada apa Rida……? mukamu pucat, kamu sakit ya"? tanya temen kantorku, aku hanya diam…. Tuhan apa yang telah terjadi….Danang Pamungkas adalah salah satu korban kecelakan pesawat itu….Aku hanya bisa menangis dan meratap dalam hati………inikah jawaban atas semua pertanyaanku…. Tuhan kenapa begitu cepat mas Danang pergi menghadapmu, Tuhan ampuni dosa-dosa mas Danang dan terimalah dia disisimu…… Selamat jalan mas Danang......Biarlah semua kenangan kita menghiasi dalam hidupku…….<br /><br /><br /><span class ="fullpost"><br /><br /><br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-48309199304907918812009-12-31T08:29:00.000-08:002009-12-31T08:49:12.220-08:00DERITA IBU PERTIWI<span id="fullpost"><br /><br />Aku tahu, tubuh ini sedang sakit,<br />Kaki keadilan-ku lumpuh, haruskah diamputasi...?<br />Sedangkan aku harus tetap melangkah<br />dan terus berjalan maju ke depan.<br />Jari-jari tangan ini terluka,<br />oleh tajamnya pisau dunia, aku ceroboh saat menggunakannya.<br />Haruskah diamputasi...?<br />sedangkan aku masih butuh untuk mencari<br />kehidupan dan memberi kebaikan.<br /><br />Akan tetapi....Aku masih memiliki otak yang cerdas,<br />itupun dunia mengakui...<br />Aku masih memiliki hati nurani,<br />yang kaya akan kebaikan dan cinta kasih.<br />Haruskah aku mati karena kaki-ku lumpuh<br />Haruskah aku lumpuh karena jari-jari tangan ini terluka<br /><br />Aku seorang Ibu......<br />masih banyak tanggung jawab tuk<br />hidupi dan melindungi putra putri bangsa ini.<br />Aku adalah seorang ibu.....<br />pangkuan dan belaian tangan-ku masih dibutuhkan anak-anakku<br />Aku tahu....semua ini karena ulah perbuatan-ku<br /><br />Aku harus tetap hidup.....<br />Demi putra-putri bangsa ini <br />Akan ku koreksi diri ini atas perbuatan<br />Perbuatan yang mencelakai....<br />Jangan kau hilangkan anggota tubuh ini<br />Kita obati jari-jarinya yang terluka,<br />Kita terapi kakinya yang lumpuh hingga sembuh<br /><br />Demi sambut dan songsong hari esok,<br />dengan tetap berjalan tegak dan <br />Senyuman yang membanggakan.....<br />Selamat Datang Tahun 2010<br />dan Selamat Tinggal tahun 2009<br />Akan ku jembut kesuksesan itu dengan kedua tanganku....<br /><br /><br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-49681813516408001402009-11-18T22:06:00.000-08:002013-05-05T09:21:30.715-07:0018 NOVEMBER<span class="fullpost"><br /><br /> 18 November ’72<br /> Tangis Pecahkan keheningan malam<br /> Kegembiraan terpias di raut wajah Papa<br /> Buah hati terlahir di dunia fana<br /> Telah lama sang Bunda menunggu<br /> Saat-saat indah menantimu<br /> Terpecik harapan dalam penantian<br /> Dalam memelukmu bunda berharap dan berdoa.<br /> Dalam menimangmu bunda senandungkan<br /> Nyanyian lagu cinta<br /> Engkau bagai mercusuar dalam keluarga<br /> Kehadiranmu datangkan cahaya<br /> Kehadiranmu datangkan kebahagiaan<br /> Kehadiranmu hadirkan kedamaian<br /> Tumbuh dan berkembanglah buah hatiku<br /> Bisik sang bunda......<br /> Jadilah Mercusuar yang selalu menerangi<br /> Dunia.........<br /><br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-48727547459732461912009-09-26T04:40:00.000-07:002013-05-05T09:21:52.513-07:00TERSESAT<span id="fullpost"><br /><br />KU SELUSURI SISI HATI, KUSELAMI LAUTAN JIWA<br />KUPEGANG ERAT LENTERA NURANI<br />AGAR KU TAK TERSESAT DALAM LANGKAH<br />DI JELAJAH CINTA SESAAT<br /><br />SETAPAK DEMI SETAPAK, LANGKAH KAKI KU TAPAK<br />KU HAMPARKAN PANDANGAN TUK MENCARIMU<br />NAMUN TAK KU TEMUKAN SOSOKMU<br />ENGKAU MENINGGALKAN KU SENDIRI<br />DALAM PENGEMBARAAN CINTA INI<br /><br />AKU TERSESAT…….<br />PEGANGAN JEMARIMU TERLEPAS<br />KU TAK TAHU HARUS BERHENTI…..<br />ATAU TERUS TETAP MELANGKAH<br /><br />DENGAN SEGENGGAM HARAPAN<br />KUCOBA TERUS MELANGKAH TUK TEMUKAN<br />JALAN KEBENARAN…….<br />PENUH CAHAYA CINTA DAN KASIH <br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-39642063304136036332009-07-08T08:28:00.000-07:002013-05-05T09:21:12.682-07:00ANGKUH<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjYIMpe_7EyZPRhqxtQGZFHCWTdiWIhuQJApXULinIui6wUDvRbHxRxbGHBweaFGS12xeOKcnes3ZE9Yhx4igbfXvolzbuT6Q1G9vda0b5rB9KH3tD3jDIyT0QyuQS3tMI2IMxlwuX55v5/s1600-h/mawar.jpeg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356122890929781378" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjYIMpe_7EyZPRhqxtQGZFHCWTdiWIhuQJApXULinIui6wUDvRbHxRxbGHBweaFGS12xeOKcnes3ZE9Yhx4igbfXvolzbuT6Q1G9vda0b5rB9KH3tD3jDIyT0QyuQS3tMI2IMxlwuX55v5/s320/mawar.jpeg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 96px; margin: 0 10px 10px 0; width: 124px;" /></a><br />
<span id="fullpost"><br />Dunia telah berubah, tak bersahabat.....<br />Mawar enggan mekar, tak ada kasih<br />Tak ada sayang dalam buaian<br />mawar enggan tebarkan keharuman<br /><br />Mawar tak lagi indah<br />Duri mawar semakin tajam.<br />Untuk pertahankan milik diri<br />Untuk merampas apa yang dia suka<br />hanya ada nafsu memiliki api amarah<br />dan.....terbakar bila tersentuh<br /><br />Mawar tak lagi indah<br />Mawar tak lagi obati insan yang berduka<br />Mawar tak ingin keindahannya di nikmati insan lain<br />Mawar yang egois, congkak<br /><br />Sebagai bunda, mawar tak lagi buai buah hati yang menangis<br />Sebagai tabib, mawar tak lagi peduli rasa sakit insan lara<br />Sebagai pendidik, mawar tak lagi akan tauladan para insan<br />Sebagai pengayom, mawar tak lagi peduli penderitaan umatnya<br />Mawarpun semena menindas yang lemah tak berdaya<br /><br />Mawar tak sadar akan kebaikan Tuhan <br />yang telah dia dapatkan dalam hidup<br />Kasih sayang yang ditebarkan siang dan malam<br />Mawar tak lagi berpikir.....<br />apa yang akan terjadi bila....<br />Tuhan enggan Tebarkan kasih ke dunia ini.......<br /><br /><br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-15722415613882593312009-06-29T08:38:00.000-07:002013-05-05T09:20:37.355-07:00SEPIKU.....<span id="fullpost"><br />Sepi.....hati, Sepi.....Jiwa, Sepi......<br />Sepiku yang tak berujung Sukma.....<br />Sepiku yang tak bermakna aksara......<br />Sepi jiwa lelah hati berselimut duka<br /><br />Sepiku.....<br />Dimana teman baikmu<br />Dimana kekasih hatimu<br />Dimana tambatan hati pelipur lara...<br /><br />Lenyap.....Lenyap...<br />Semua lenyap tanpa bekas tapak,<br />tanpa bayangan, tanpa bisikan<br />Sepiku....menemani jiwa<br /><br /><br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-5544265982050705452009-06-13T08:15:00.000-07:002013-05-05T09:18:22.227-07:00BULAN SEPARUH DI PENGHUJUNG<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9bhJ4Mut44GxqzkUBN-1YEQ4dyzreLcwP8r2NHq1dMLnt0EYJh5HOJEHtvXnKfoVyIEOSxRZwYHdTNapHQfvMVovSCUfqOSDGlCWDN531fa5vkNau7wWRg2WpvghNBSaOOeCMYy2QC-qj/s1600-h/bulan.jpeg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356124194982949298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9bhJ4Mut44GxqzkUBN-1YEQ4dyzreLcwP8r2NHq1dMLnt0EYJh5HOJEHtvXnKfoVyIEOSxRZwYHdTNapHQfvMVovSCUfqOSDGlCWDN531fa5vkNau7wWRg2WpvghNBSaOOeCMYy2QC-qj/s320/bulan.jpeg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 103px; margin: 0 10px 10px 0; width: 137px;" /></a><br />
<span id="fullpost"><br /><br />Bulan separoh telah berlalu...<br />Lenyap....Ditelan kebimbangan Jiwa<br />Nurani melayang menggapai asa<br />Jari jemari terkait...<br />Merajut sisa-sisa jiwa yang lara<br />Tuk sambut hari tanpa makna<br /><br />Dunia terbelah jadi dua tak sempurna<br />Busurpun patah...anak panahpun merana<br />Bulan separuh tenggelam dalam kebimbangan<br />Sunyipun terdampar ditengahnya malam<br />untuk rasakan cinta yang tak tercipta<br /><br />Bulan separoh di penghujung tahun<br />Sisakan cerita duka.....<br />Penantianku dalam merajut kisah<br />Cinta sejati.....sepi, sunyi <br /><br /><br /><br /><br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-73031069476622891792009-04-02T00:00:00.000-07:002013-05-05T09:17:50.578-07:00DOA KASIH<span id="fullpost"><br />Tuhan Yang Maha Pengasih<br />Engkaulah sumber Kasih<br />Limpahkan KasihMu kepada<br />Orang yang telah mengasihiku<br /><br />Tuhan Yang Maha Penyayang<br />Engkaulah Sumber Kasih Sayang<br />Limpahkan Kasih dab SayangMU <br />Kepada Orang yang senantiasa menyayangiku<br /><br />Tuhan Izinkanlah Hamba<br />Untuk selalu dapat melimpahkan Kasih Sayang<br />Kepada Orang yang menyayangiku<br /><br />Tuhan Ijinkanlah Hamba untuk<br />Sekedar menyapa kasih<br />Kepada orang-orang yang penuh<br />Mengasihi dan juga menyayangi<br /><br />Alangkah indah dan bahagia<br />Bila hidup penuh dengan kasih<br />Dan sayang yang telah engkau pancarkan<br /><br />Tuhan Izinkanlah aku untuk<br />Menyaksikan kebahagiaan orang-orang<br />Yang telah mengasihiku<br />Sebelum aku menutup mata kehidupanku.<br /><br />* Ku tulis doa ini dipenghujung malam, menjelang hari Ulang Tahun Ku<br /> semoga Tuhan memberi ku kesempatan tuk melimpahkan kasih kepada sesama.<br /><br /></span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-45736571938019206742009-01-09T23:17:00.000-08:002013-05-05T08:50:20.259-07:00KISAH DI PENGHUJUNG TAHUNKucoba merajut sisa cinta di dada hingga menjadi kain selendang kehidupan.<br />
Ku coba untuk bertahan dengan sisa air mata kesedihan.<br />
Orang terkasih pulang kepangkuan sang pencipta….<br />
Ini adalah kehendakMu…..<br />
<br />
Biarlah kepedihan dan duka lara menjadi cerita di penghujung tahun ini<br />
Akan ku kemas denganrapi cerita indah bersama kasihku.<br />
Sebagai kenangan terindah dalam kehidupanku.<br />
Kesendirian yang ku takutkan jadi nyata…..<br />
<br />
Malam ini aku sendiri ………….<br />
menikmat indahnya bintang bintang di penghujung malam<br />
Tak ada teman untuk berbagi cerita dan berkeluh kesah<br />
Hati sedih berselimut duka lara.<br />
<br />
Kudendangkan doa-doa saat kubersimpuh<br />
Menghadap MU ya…Rabb<br />
Ampunilah dosa-dosa kami,<br />
Yang telah hanyut dalam kesenangan dunia sesaat.<br />
<br />
Tuhan beri hamba kekuatan untuk hadapi hidup<br />
Tanpa orang terkasih……<br />
Untuk tetap tegar dalam merajut sisa cintaku ini<br />
Amin………….. <span style="font-style: italic;">31 Desember 2008</span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-32495411153357078052009-01-03T21:42:00.000-08:002013-05-05T08:49:35.802-07:00RINDUKU . . .Biarlah Aku melebur wujudku yang tersiksa ini, <br />
ke dalam kelopak matamu yang sendu.<br />
Engkaulah Air terjun yang mengalir,<br />
ke telaga telaga wujudku.<br />
<br />
Biarlah Aku leleh seperti lilin, <br />
yang terbakar di dalam tajamnya pandanganmu,<br />
yang memikat dan lenyap dalam hangatnya pelukanmu.<br />
<br />
Takdir menginginkan agar Aku,<br />
mencintaimu dan tersiksa karenamu.<br />
Maka jangan lari dariku,<br />
Karena Akulah takdir yang menguasaimu.<br />
<br />
Ketika kau tinggalkanAku tersesaat,<br />
Aku tersiksa dan tersesat.<br />
Yang dapat mengalirkan di telaga dunia ini,<br />
dengan tetesan air mataku.<br />
<br />
Disaat berjumpa, <br />
seribu keinginan mendorongku untuk<br />
memelukmu dengan kuat dan penuh kasih di dada.<br />
<br />
Biarlah Aku terkoyak-koyak,<br />
di dalam jiwa yang suci,<br />
dan lenyap akrena kerinduan dan cinta,<br />
di dalam wanginya yang memikat.<br />
<br />
Biarlah Aku berenang seperti angsa,<br />
di dalam lautan kedua matamu yang teduh.<br />
<br />
Biarlah Aku tumbuk biji-biji hatiku,<br />
dan kobaran kerinduanku,<br />
di dalam pandanganmu yang penuh kasih.<br />
<br />
Aku mencintaimu, sebanyak bintang di langit<br />
dan sebanyak air di samudra.<br />
Aku mencintaimu, dengan kekuatan gelombang yang menerpa,<br />
dengan dasyatnya halilintar yang menyambar.<br />
<br />
Sesungguhnya, Aku mati seribu kali karena kerinduanku padamuARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-4875294014033697012008-12-24T05:44:00.000-08:002013-05-05T09:15:32.425-07:00KETIKA AIR MATA TERSENYUMKekasihu......<br />
Didalam luka-luka dada yang menawan,<br />
Kau tanamkan Pohon Kerinduan dan Cinta<br />
serta ribuan duri kesengsaraan<br />
yang akan terhapus dengan air mataku<br />
<br />
Kekasihku......<br />
Disaat jiwa tertekan,hati tersiksa<br />
dan cinta yang terabaikan<br />
Kau mengajariku cara hidup,<br />
cara bersabar dan cara menghadapi kesulitan<br />
serta penderitaan.<br />
<br />
Kekasihku.......<br />
Mari kita menuju bintang<br />
dan membuat sekuntum bunga untuk<br />
sang Rembulan.<br />
Bunga kehidupan telah mekar di taman cintanya<br />
Yang membuat kedua bibirku<br />
Yang beku menjadi segar<br />
Pohon impianku yang layu kini<br />
tumbuh dan bersemi.<br />
<br />
Kekasihku.......<br />
Bagai matahari dalam hidupku<br />
Rembulan pada malamku yang<br />
menenggelamkanku ke dalam<br />
kenikmatan cahaya.<br />
Pantai buaianku yang hangat,<br />
ku buat bahtera cinta berlayar.<br />
Diantara dadaku, ku buat <br />
Kerinduan yang bergelora<br />
Diantara bibirku . . .<br />
Kubuat Cintanya mekar bagai<br />
Api berkobar.<br />
Dari Tubuhku, kan kubuat kenikmatan mimpi<br />
yang menggebu terpuaskan dengan cintaku.<br />
<br />
Perasaanku serta kasih sayangku<br />
akan menghapus Air mata menjadi Senyuman.<br />
Untuknya Aku hidup dan bernafas,<br />
Karena dialah Tadir dan nasipku.<br />
<br />
<br />
<span class="fullpost"><br /><br /><br /> </span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4893570748967186674.post-11530241280231690262008-12-05T23:36:00.000-08:002010-01-23T09:14:31.840-08:00DUA DUNIA DALAM HIDUPKUHari ini begitu cerah, sinar matahari masuk saat aku buka jendela kamarku, ku tarik nafas panjang untuk menikmati udara pagi ini, begitu segarnya. Inilah kenikmatan yang telah diberikan Tuhan untuk umatnya. Begitupun dengan diriku, kehidupanku berkecukupan dengan 2 anak kembarku Shila dan Shisil juga suami yang baik seperti mas Andre, Mas Andre adalah seorang dokter umum di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta. Dia anak semata wayang dari keluarga Santo Hendrawan. Ayahnya telah meninggal dunia semasa ia masih kecil. Kini tinggal ibu Santo, beliau adalah Ibu mertuaku yang baik hati dan bijaksana, juga sangat menyayangiku. Aku sangat bahagia dan beruntung hidup di tengah-tengah orang yang sangat menyayangiku.<br /> Tapi akhir-akhir ini aku merasa resah dan juga gelisah, ada sesuatu yang hilang dan ada yang kurang dalam diriku. Sejak mimpi-mimpi itu datang dalam tidurku, anak laki-laki kecil dan seorang pria yang tidak ku kenal. “Alexa…… “ pangil mas andre membuyarkan lamunanku, “Kamu lagi memikirkan apa sih?” Tanya mas Andre memelukku. “ Nggak memikirkan apa-apa, mas” jawabku singkat. “Kita sarapan dulu, anak-anak dan ibu sudah menunggu di bawah” ajak mas Andre. “Mas turun duluan ya……, nanti Alexa menyusul”, kataku. Mas Andrepun mengiyakan dengan tersenyum. Setelah mas Andre keluar kamar, kusisir rambutku dan ku rapikan riasan wajahku. Lalu aku menyusul mereka ke meja makan. “Pagi….. Bu” sapaku seraya mencium pipi ibu mertuaku dan juga si kembar,” Pagi, Alexa kamu sakit ? Mukamu kelihatan pucat...” tanya ibu mertuaku, “ Nggak bu, Alexa cuma kecapaian dan sedikit pusing, nanti juga baikan bu…” jawabku sambil duduk di samping mas Andre. “Benar, kamu tidak apa-apa ma….?” tanya mas Andre mencemaskan ku. Aku Cuma mengangguk dan tersenyum.<br />Setelah selesai sarapan, anak-anak diantar papanya berangkat ke sekolah. Shila dan Shisil duduk di bangku SD kelas 2, dia anak-anak yang pintar di kelasnya. Sebelum berangkat kucium mereka dengan kasih sayang, aku bangga mempunyai anak-anak seperti mereka. “ Ma, aku antar anak-anak dulu, ” kata mas Andre. Aku hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum.<br />Dalam perjalanan menuju kantor tempat kerjaku, aku masih bertanya-tanya, apa yang mengganjal dalam hatiku. Aku bekerja di suatu perusahaan asuransi, di Jakarta. “Ada apa Alexa……” Tanya mas Andre memecahkan keheningan. “Dari tadi kamu diam aja, dan mas perhatikan kamu kebingungan” tambah mas Andre. Aku hanya tersenyum….. menatapnya, “Cerita dong Alexa, kalau kamu ada masalah” pinta mas Andre sampil menggenggam tanganku seolah-olah memberi kekuatan padaku. <br />“Mas, apa dulu kita menikah?” tanyaku hati-hati takut menyakiti perasaanya.<br />“ Ada apa sih, kok kamu tanya begitu “ jawab mas Andre kebingunggan. Tiba-tiba mas Andre me-rem mobil yang kami tumpangi, dan itu membuatku terkejut. “Maaf mas, bukan maksud Alexa menyakiti hati mas Andre”, kataku singkat. Aku bingung mas, pikiranku kalut , ada sesuatu yg hilang dalam benakku”, keluhku. ” Kamu sayang sama aku dan anak-anak ?” tanya mas Andre. ” Alexa sayang sama mas dan juga anak-anak ” jawabku. ” Kalau begitu kamu janganlah berpikir macam-macam, aku tidak ingin melihatmu sedih dan menderita seperti ini ” kata mas Andre sambil memelukku. ” Dan kamu harus berjanji tidak memikirkan mimpi-mimpimu lagi, itu hanya sekedar mimpi” tambah mas Andre. Aku hanya bisa mengangguk dan menangis dalam pelukanya. Sambil mengusap air mataku ” Sudah jangan menangis lagi, aku akan selalu menjagamu”, kata mas Andre. Mas Andre menjalankan mobil lagi dan meluncur menuju kantor tempatku bekerja. Dalam perjalanan kami saling membisu, tak lama kami sudah sampai di tujuan.Di kantor pikiranku tidak bisa tenang, hatiku resah. Aku mencoba mengingat kembali mimpi-mimpi yang selama ini hadir dalam tidurku. Bayangan seorang pria dan juga anak laki-laki terlintas dalam lamunanku. Aku berpikir adakah hubungan mimpi-mimpi itu dengan masa laluku? Apakah hubungannya? Siapa pria dan anak kecil itu? Banyak pertanyaan yang bergelantung dalam benakku, dan tak satupun jawaban yang kudapatkan. Aku mencoba mencari jawaban-jawaban itu walau sulit ku dapatkan. Lamunanku buyar saat terdengar telpon berdering. Mas Andre meneleponku, dia akan menjemputku sore ini dan akan memberikan aku sebuah kejutan kecil yang dapat membahagiakanku, begitu kata mas Andre. Aku berusaha melupakan masalah-masalahku sejenak agar aku bisa menyelesaikan tugas-tugasku hari ini. Tak terasa waktu berjalan, Mas Andre sudah menjeputku. Sore itu aku dan mas Andre pergi ke suatu tempat, sebuah restoran favorit yang biasa kami datangi bersama keluarga. Kali ini kami datang hanya berdua, tidak ada anak-anak ataupun ibu mertuaku. Aku menebak-nebak apa kejutan yang akan mas Andre berikan padaku malam ini. ” Alexa, kita dah sampai ”, kata mas Andre membuyarkan lamunanku. ” Aku lihat dari tadi kamu diam saja, masih memikirkan mimpimu itu ?” tanya mas Andre tersenyum menggodaku. Aku hanya tersenyum.<br />Mas Andre ternyata sudah mempersiapkan semua ini, dia sudah memesan tempat yang romantis, meja yang kami tempati dihias sedemikian rupa. Suasana remang-remang dan nyala lilin menghiasi tempat itu, tiba-tiba mas Andre mengeluarkan setangka bunga mawar dari belakang punggungnya, dari kotak kecil berwarna merah. ” Alexa ini untukmu, sebagai tanda kalau aku sangat mencintaimu, mas tidak ingin kehilanganmu”, kata mas Andre memberikan bunga itu dan mencium keningku. ”Kita nikmati malam ini berdua, mas mohon lupakan masalah-masalah itu sejenak ”, tambah mas Andre. Aku tersenyum dan mengangguk. Ini malam yang membahagiakan bagiku. Mas Andre yang biasanya sibuk dengan pekerjaan dan juga pasien-pasiennya, kini dia sempatkan untuk menikmati kebersamaan denganku. Aku tidak ingin mengecewakan Mas Andre, dia pria yang sabar dan juga sayang sama keluarga. Seorang Anak yang penurut dan juga berbakti kepada orang tua. Pria tampan dan berwibawa yang mencintaiku dengan tulus. Tiada cela bagiku, hanya kebanggaan yang kuberikan untuknya. Aku tersenyum memandangi wajah Mas Andre. ” Ada apa Alexa, kamu terus memandangiku, ada yang aneh ?” tanya mas Andre. ” Tidak ada apa-apa mas, Alexa bersyukur diberi suami yang tampan, sabar, baik, bertanggung jawab dan yang paling penting adalah disangat mencintaiku ”, jawabkku tersenyum. ” Sudah memujinya, jangan terlalu di besar-besarkan nanti aku bisa besar kepala”, jawab mas Andre tersipu malu.<br /><span class="fullpost"><br /><br /> Hari ini hari minggu, Aku terbangun dari tidurku saat sinar matahari masuk lewat celah jendela kamarku. Kupandangi kamar tidurku, ada rasa asing muncul dalam benakku, benarkah ini kamarku tempat dimana aku memadu kasih dengan seorang yang aku cintai dan juga mencintaiku. Pandanganku terhenti saat aku liat mas Andre, dia masih tertidur. Dia seorang dokter yang tampan dan sabar, seorang suami yg begitu mencintaiku dan seorang Ayah yang sabar kepada anak-anaknya. Kucium mas Andre dan Aku belai rambutnya, rasa bersalah telah membuatnya gudah dan takut kehilanganku. Mas Andre terbangun karena ciuman dan belaianku, dia tersenyum saat membuka matanya.<br />” Kamu sudah bangun, Alexa ”, kata mas Andre sambil memelukku dan menciumku. Aku hanya tersenyum. ” Kamu cantik sekali pagi ini, Alexa”, kata mas Andre. ” Mas hari ini tante Ani mau datang, kita harus menjamunya”, kataku sambil beranjak dari tempat tidur. Tante Ani adalah teman lama ibu mertuaku dan beliau sudah seperti saudara. ” Aku mau belanja, untuk cari bahan-bahan makanan yang sudah habis, aku tidak ingin mengecewakan tante Ani ”, tambahku sambil meninggalkan mas Andre.Dalam perjalanan pulang belanja, aku bertemu seorang pria yang tidak aku kenal dan selama ini membayangi diriku. Wajah itu sering hadir dalam mimpi-mimpiku. ” Hai, apa kabar bagaimana keadaanmu”, sapa pria itu. ” Maaf, mas ini siapa ya.....aku belum pernah kenal”, jawabku. Sambil mengulurkan tangan pria itu menjawab,” Namaku Aldy, kamu Alexa kan”. Aku tersenyum seraya mengulurkan tangan menyambut tangan pria itu. ” Betul, namaku Alexa”, jawabku singkat. Kupandangi wajah pria ini seakan tidak asing bagi diriku, tapi siapa? Anganku melayang sambil mencari tahu siapa pria yang ada di depanku saat ini. ” Sudah lama aku mencarimu”, katanya. Lamunanku buyar sebelum tahu jawaban yang ada dalam pikiranku. ” Maaf ada perlu apa mas mencariku”, tanyaku heran. ” Kamu seperti seseorang yang selama ini aku cari”, katanya. Lalu dia bercerita, aku kehilangan seorang istri yang kucintai, ibu dari anakku yang kini sudah berusia 7 tahun, dia selalu bertanya tentang mamanya. Dia mirip sekali dengan dirimu. Dua tahun silam dia mngalami kecelakaan saat mengantar orang tuanya ke stasiun Gambir. Kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan itu dan istriku ditolong seseorang, dia di bawa ke rumah sakit, kabarnya dia selamat. Aku sudah mencari ke seluruh rumah sakit yang ada di Jakarta, tapi aku tidak menemukannya. Hanya kabar, kalau dia masih hidup dan dibawa seseorang yang telah menolongnya. Hingga saat ini aku tidak tahu keberadaannya. Sampai suatu hari tanpa sengaja aku melihat kamu di suatu tempat. Aku mengikutimu dan juga mencari tahu tentang kamu. Titik terang aku dapatkan dari seseorang, kebenaran atas dugaanku selama ini. Ternyata benar kamu Alexa yang selama ini aku cari. ” Yang membuatku binggung kenapa kamu tak mengenaliku ”, katanya sambil mengakhiri ceritanya. Mungkin ini jawaban yang selama ini aku cari, jawaban dari semua mimpiku yg meresahkanku. Tapi aku belum percaya atas kebenaran cerita yang kudapatkan dari pria itu.Suatu sore aku dan anak-anak pergi ke taman dekat rumah, Mas Aldy sengaja menemuiku, dia ingin membuktikan atas kebenaran kalau aku sudah berkeluarga dan mempunyai 2 anak. Dia datang dengan seorang anak laki-laki berumur 7 tahun. Aku dikenalkan dengannya, namanya Aldo. Anak ini seperti anak kecil yang sering datang dalam tidurku. Tanpa sadar aku merengkuhnya dan memeluknya cukup lama, aku merasa menemukan sesuatu yang selama ini aku cari. Tanpa sengaja air mataku keluar dari pelupuk mata, nafasku sesak seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati lepas dari dalam diriku. Aku menciumi anak itu berulang-ulang sampai akhirnya aku tersadar saat Shila dan Shisil bertanya” Mama, anak laki-laki itu siapa”. ” Kenapa mama menangis saat memeluknya, mama kenal dengannya”. tanya Shila dan Shisil bergantian. Aku tidak bisa menjawab, aku hanya tersenyum kepadanya. Untuk menutupi kegundahan hatiku akhirnya aku ajak anak-anak pulang dan meninggalkan mereka. Mas Aldy mencoba mencegahku dan bertanya ada apa dengan diriku. Aku tak sanggup berkata saat meninggalkannya. Sampai di rumah, aku tak sanggup lagi membendung perasaan ini. Aku langsung masuk kamar dan menguncinya. Ibu mertuaku binggung melihat sikapku, dia bertanya sama anak-anak apa yang terjadi pada diriku. Shila dan Shisil menceritakan apa yang terjadi di taman.<br /> Malam itu aku terdiam, memikirkan apa yang telah terjadi sore tadi, ada hubungananya dengan mimpi-mimpi dalam tidurku. Benarkah mimpi yang ada dalam tidurku merupakan gambaran masa laluku. Kebingungan dan keraguan membuatku banyak diam. Rupanya mas Andre sudah mengetahui semua yang terjadi padaku dari ibu mertuaku. Mas andre kelihatan sedih melihat keadaanku saat ini. Mas Andre mendekatiku,” Alexa ada apa, apa yang ada dalam pikiranmu, ceritakan pada mas, mungkin mas dapat membantu ”? tanya mas Andre. Sambil menangis dan memeluk mas Andre, aku ceritakan pertemuanku dengan mas Aldy dan juga Aldo anaknya. Aku mencoba menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Dengan berat hati akhirnya mas Andre menceritakan kejadian sebenarnya. ” Shila dan Shisil memang bukan anak kandungmu ”, kata mas Andre mulai bercerita. Mereka anak-anak dari istri pertamaku. Istriku meninggal saat melahirkan mereka berdua. Dokter hanya bisa menyelamatkan anak kembarku, sementara istriku tidak tertolong nyawanya karena pendarahan yang begitu hebat. Semenjak ditinggal istriku, aku hidup menyendiri dan anak-anak diasuh oleh neneknya. Sampai Aku menemukan dirimu 2 tahun yang lalu. Waktu itu kamu terluka karena kecelakaan itu, seakan ada yang medorong hatiku untuk menolongmu. Sebelum polisi datang aku mencoba menolong kamu dan kedua orang tuamu, tapi kedua orang tuamu meninggal saat kecelakaan. Aku melihatmu masih dalam keadaan setengah sadar, akhirnya aku membawamu ke rumah sakit untuk menyelamatkanmu. Kamu tidak sadarkan diri selama seminggu. Aku menunggumu di rumah sakit sampai perasaan itu datang, perasaan yang selama ini hilang bersama kepergian istriku. Aku jatuh cinta lagi. Setelah kamu sadar dan keadaanmu sudah membaik, aku membawamu pulang, aku ingin merawatmu sendiri di rumah dan saat itu kebetulan aku sedang cuti sampai akhirnya kamu sehat kembali. Ternyata kamu kena Amnesia karena kecelakaan itu. Aku berniat menikahimu dan menjadikan kamu ibu dari anak-anakku. Ibupun menyetujui gagasanku. Rupanya ibu juga menyukaimu dan anak-anak merasa menemukan mamanya kembali. Aku merasa hidup lagi setelah menemukanmu, Allah telah mengabulkan doa-doaku juga keluargaku.<br /> Setelah kita menikah, hidup kita bahagia. Kamu mengurus aku dan juga anak-anak dengan penuh kasih sayang. Ibu bahagia melihat keadaanku dan anak-anak, yang selama ini terpisah kini bisa berkumpul kembali seperti dahulu.<br />” Dengan kehadiranmu kami merasa kamu rahmat bagi keluargaku ”, kata mas Andre mengakhiri ceritanya.Aku hela napas panjang, lega rasanya setelah tahu jawaban yang selama ini mengusik hidupku. Jadi tanpa sengaja aku menikah dengan mas Andre dan meninggalkan mas Aldy dan Aldo karena Amnesia.<br />” Alexa, apa kamu akan meninggalkanku dan juga keluarga ini ”, tanya mas Andre sedih. Aku hanya terdiam. ” Ini ketakutan yang selalu menghantuiku, aku tahu suatu saat kamu pasti tahu tentang semua ini dan Itu resiko yang harus aku hadapi ”, tambah mas Andre sambil menyeka air matanya. Baru ini aku melihat mas Andri menangis. ” Tapi semua ini terserah kamu, itu hak kamu untuk memilih dan aku tidak bisa melarangmu untuk tidak meninggalkan ku”, kata mas Andre. ” Aku hanya ingin melihatmu bahagia, karena aku benar-benar mencintaimu, Alexa ”, tambah mas Andre.<br />Kupeluk mas Andre, ketumpahkan semua keresahanku dan aku menangis tanpa bisa berkata-kata. ” Buatlah keputusan yang dapat membuatmu bahagia ”, bisik mas Andry sambil memelukku. <br /> Keputusan yang harus ku ambil bukanlah hal yang gampang. Aku menyayangi dan mencintai keluarga ini, tapi aku juga tak bisa meninggalkan mas Aldy dan juga Aldo anak kandungku. Aku menginginkan mereka semua. Aku tak ingin kehilangan mereka. Aku tak dapat memilih, ini pilihan yang sulit bagi diriku. Seandainya aku memilih keluargaku saat ini dan membawa Aldo turut denganku, ini tak adil bagi mas Aldy yang setia menungguku. Tapi seandainya aku tidak memilih, mungkinkah aku bersuamikan 2 orang. Ibarat makan buah simalakama keadaanku saat ini. Bahagiakan aku setelah tahu masa laluku? Atau menyesal? Aku tak bisa menjawab semua ini. Aku hanya bisa berdoa dan berharap kepada tuhan, semoga semua ini hanyalah mimpi dalam tidurku. Bukanlah kenyataan yang harus aku hadapi, karena aku tak sanggup untuk menerima semua ini. Tuhan tolonglah hambamu ini. Selesai..........<br /><br /><br /> </span>ARINDRAhttp://www.blogger.com/profile/16521294164398754953noreply@blogger.com1